Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran berkomitmen dan berupaya memenuhi kebutuhan benih padi untuk pertanian di wilayah setempat secara mandiri.
"Kami ingin mewujudkan Kalteng mandiri benih padi, jadi untuk memenuhi kebutuhan benih tak lagi harus membeli ke luar daerah," kata Sugianto di Palangka Raya, Sabtu.
Ia menyampaikan, untuk mewujudkannya pemprov melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng beserta jajaran, melakukan kegiatan penyediaan benih padi unggul inbrida bersertifikat.
Benih varietas unggul bersertifikat ini adalah benih yang dalam produksinya dilakukan pengawasan lapangan dan pengujian laboratorium, sehingga memenuhi standar mutu benih yang berlaku.
"Mekanisme pengawasan dan pembinaan yang efektif di lapangan, untuk dapat menjamin benih yang bermutu melalui sertifikasi benih," jelasnya.
Kepala Dinas TPHP Kalteng Riza Rahmadi menambahkan, dalam rangka menyediakan benih bersertifikat sekaligus mewujudkan Kalteng mandiri benih padi, diantaranya pada musim tanam periode Maret dan April 2022 diperkirakan ketersediaan benih sekitar 1.100 ton.
Hasil tersebut diperoleh dari kegiatan penangkaran benih musim tanam 2021/2022 dan sebagian besar dilakukan di kawasan food estate di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas.
"Penangkaran benih di Pulang Pisau sekitar 113 hektare dan Kapuas sekitar 308 hektare lebih," terangnya.
Selain itu penangkaran benih juga ada dilakukan di Katingan seluas 30 hektare dan Lamandau sekitar dua hektare. Asumsi produksi benih yang dihasilkan rata-rata 2,5-3 ton per hektare, sehingga benih tersedia sekitar 1.124,45 ton.
"Varietas padi yang disertifikasi meliputi inpara 3, inpari 33, inpari 32, inpari 36, inpari 37, inpari 42, serta beberapa lainnya," tambahnya.
Selain itu pihaknya juga mengembangkan benih padi inpari 1 R Nutri zinc yang diharapkan hasilnya bisa membantu mengentaskan permasalahan stunting di tengah masyarakat.
Lebih lanjut Riza menjelaskan, bahkan sejumlah pihak dari luar daerah salah satunya Kalimantan Utara sudah menjalin komunikasi untuk mendapat suplai benih padi dari Kalteng.
"Kami ingin mewujudkan Kalteng mandiri benih padi, jadi untuk memenuhi kebutuhan benih tak lagi harus membeli ke luar daerah," kata Sugianto di Palangka Raya, Sabtu.
Ia menyampaikan, untuk mewujudkannya pemprov melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng beserta jajaran, melakukan kegiatan penyediaan benih padi unggul inbrida bersertifikat.
Benih varietas unggul bersertifikat ini adalah benih yang dalam produksinya dilakukan pengawasan lapangan dan pengujian laboratorium, sehingga memenuhi standar mutu benih yang berlaku.
"Mekanisme pengawasan dan pembinaan yang efektif di lapangan, untuk dapat menjamin benih yang bermutu melalui sertifikasi benih," jelasnya.
Kepala Dinas TPHP Kalteng Riza Rahmadi menambahkan, dalam rangka menyediakan benih bersertifikat sekaligus mewujudkan Kalteng mandiri benih padi, diantaranya pada musim tanam periode Maret dan April 2022 diperkirakan ketersediaan benih sekitar 1.100 ton.
Hasil tersebut diperoleh dari kegiatan penangkaran benih musim tanam 2021/2022 dan sebagian besar dilakukan di kawasan food estate di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas.
"Penangkaran benih di Pulang Pisau sekitar 113 hektare dan Kapuas sekitar 308 hektare lebih," terangnya.
Selain itu penangkaran benih juga ada dilakukan di Katingan seluas 30 hektare dan Lamandau sekitar dua hektare. Asumsi produksi benih yang dihasilkan rata-rata 2,5-3 ton per hektare, sehingga benih tersedia sekitar 1.124,45 ton.
"Varietas padi yang disertifikasi meliputi inpara 3, inpari 33, inpari 32, inpari 36, inpari 37, inpari 42, serta beberapa lainnya," tambahnya.
Selain itu pihaknya juga mengembangkan benih padi inpari 1 R Nutri zinc yang diharapkan hasilnya bisa membantu mengentaskan permasalahan stunting di tengah masyarakat.
Lebih lanjut Riza menjelaskan, bahkan sejumlah pihak dari luar daerah salah satunya Kalimantan Utara sudah menjalin komunikasi untuk mendapat suplai benih padi dari Kalteng.