Sampit (ANTARA) - Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Juliansyah meminta Dinas Perdagangan dan Perindustrian rutin turun ke pasar memantau fluktuasi harga kebutuhan pokok sehingga lonjakan harga bisa diantisipasi.
"Harus sering-sering turun ke lapangan supaya tahu kalau harga komoditas tertentu mulai naik. Selanjutnya, segera ambil langkah untuk mencegah lonjakan harga agar tidak sampai membebani masyarakat," kata Juliansyah di Sampit, Minggu.
Dia mencontohkan, melonjaknya harga minyak goreng yang terjadi belum lama ini, seharusnya sudah bisa diketahui ketika harga beranjak naik. Jika kemudian diambil langkah cepat maka harga tidak sampai melonjak tinggi dan membebani masyarakat.
Juliansyah mengapresiasi pemerintah yang kemudian menurunkan harga minyak goreng. Kebijakan itu diharapkan bisa membuat harga minyak goreng di pasaran, termasuk di pasar-pasar tradisional kembali normal.
Saat turun ke lapangan bersama rombongan Komisi II DPRD memantau harga minyak goreng belum lama ini, Juliansyah banyak berbincang dengan pedagang di Pusat Perbelanjaan Mentaya dan ritel modern.
Pedagang di pasar tradisional umumnya mengaku menetapkan harga jual barang mempertimbangkan harga beli mereka dari agen atau distributor. Jika harga di tingkat agen atau distributor naik maka pedagang eceran juga akan menyesuaikan harga.
Baca juga: Diskominfo Kotim kunjungi tiga Diskominfosantik untuk tingkatkan kemampuan
Sementara itu harga kebutuhan pokok di ritel modern masih bisa menyesuaikan harga yang ditetapkan pemerintah. Namun disayangkan barang sering kosong karena cepat habis.
Menurut politisi yang juga menjabat Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD serta Sekretaris DPC Partai Gerindra Kotawaringin Timur, kondisi ini memang sangat dipengaruhi oleh hukum pasar yakni pasokan dan permintaan. Namun seharusnya ada upaya yang dilakukan pemerintah daerah melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian, yakni memastikan pasokan lancar agar stok terjaga sehingga harga tidak sampai melambung.
"Dinas Perdagangan harus sering berkoordinasi dengan agen atau distributor sehingga tahu kondisi pasokan dan stok. Pastikan stok jangan sampai menipis. Segera lakukan langkah-langkah agar harga tidak sampai melambung," harap Juliansyah.
Juliansyah mewanti-wanti agar pemantauan fluktuasi harga kebutuhan pokok terus dilakukan. Tidak lama lagi akan tiba bulan suci Ramadhan maka perlu dilakukan antisipasi agar harga kebutuhan pokok tidak sampai melambung akibat meningkatnya permintaan.
Baca juga: Seorang pasien COVID-19 di Sampit dirujuk ke Surabaya
Baca juga: Perusahaan di Kotim diminta bantu pencegahan dini karhutla
Baca juga: Danrem apresiasi kekompakan Forkopimda Kotim antisipasi karhutla
"Harus sering-sering turun ke lapangan supaya tahu kalau harga komoditas tertentu mulai naik. Selanjutnya, segera ambil langkah untuk mencegah lonjakan harga agar tidak sampai membebani masyarakat," kata Juliansyah di Sampit, Minggu.
Dia mencontohkan, melonjaknya harga minyak goreng yang terjadi belum lama ini, seharusnya sudah bisa diketahui ketika harga beranjak naik. Jika kemudian diambil langkah cepat maka harga tidak sampai melonjak tinggi dan membebani masyarakat.
Juliansyah mengapresiasi pemerintah yang kemudian menurunkan harga minyak goreng. Kebijakan itu diharapkan bisa membuat harga minyak goreng di pasaran, termasuk di pasar-pasar tradisional kembali normal.
Saat turun ke lapangan bersama rombongan Komisi II DPRD memantau harga minyak goreng belum lama ini, Juliansyah banyak berbincang dengan pedagang di Pusat Perbelanjaan Mentaya dan ritel modern.
Pedagang di pasar tradisional umumnya mengaku menetapkan harga jual barang mempertimbangkan harga beli mereka dari agen atau distributor. Jika harga di tingkat agen atau distributor naik maka pedagang eceran juga akan menyesuaikan harga.
Baca juga: Diskominfo Kotim kunjungi tiga Diskominfosantik untuk tingkatkan kemampuan
Sementara itu harga kebutuhan pokok di ritel modern masih bisa menyesuaikan harga yang ditetapkan pemerintah. Namun disayangkan barang sering kosong karena cepat habis.
Menurut politisi yang juga menjabat Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD serta Sekretaris DPC Partai Gerindra Kotawaringin Timur, kondisi ini memang sangat dipengaruhi oleh hukum pasar yakni pasokan dan permintaan. Namun seharusnya ada upaya yang dilakukan pemerintah daerah melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian, yakni memastikan pasokan lancar agar stok terjaga sehingga harga tidak sampai melambung.
"Dinas Perdagangan harus sering berkoordinasi dengan agen atau distributor sehingga tahu kondisi pasokan dan stok. Pastikan stok jangan sampai menipis. Segera lakukan langkah-langkah agar harga tidak sampai melambung," harap Juliansyah.
Juliansyah mewanti-wanti agar pemantauan fluktuasi harga kebutuhan pokok terus dilakukan. Tidak lama lagi akan tiba bulan suci Ramadhan maka perlu dilakukan antisipasi agar harga kebutuhan pokok tidak sampai melambung akibat meningkatnya permintaan.
Baca juga: Seorang pasien COVID-19 di Sampit dirujuk ke Surabaya
Baca juga: Perusahaan di Kotim diminta bantu pencegahan dini karhutla
Baca juga: Danrem apresiasi kekompakan Forkopimda Kotim antisipasi karhutla