Penggunaan obat tidur melatonin bisa berbahaya?

Selasa, 22 Februari 2022 13:44 WIB

Jakarta (ANTARA) - Sebuah studi baru-baru ini mengungkap bahwa penggunaan melatonin sebagai obat untuk mempercepat tidur meningkat, terutama di Amerika Serikat, dalam kurun waktu tertentu, padahal penggunaan obat ini melebihi dosis bisa membahayakan. 

Studi itu mengamati sepuluh siklus Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES) AS, yang mencakup tahun 1999 hingga 2018. Studi ini melibatkan 55.021 orang dewasa, 52 persen di antaranya adalah wanita. Para peserta memiliki usia rata-rata 47,5 tahun.

Hasilnya menunjukkan bahwa pada tahun 2018, orang dewasa di Amerika Serikat menggunakan lebih dari dua kali jumlah obat bantuan tidur ini daripada yang mereka lakukan satu dekade sebelumnya, yang dapat menimbulkan risiko kesehatan pada beberapa individu.

Studi tersebut mengungkapkan bahwa penggunaan melatonin meningkat dari 0,4 persen pada 1999–2000 menjadi 2,1 persen pada 2017–2018, dengan peningkatan dimulai pada 2009–2010.

Baca juga: Tidur menggunakan kaos kaki basah bisa atasi masalah ini

Studi yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA), dan penulis utamanya adalah Dr. Jingen Li, Ph.D., dari Beijing University of Chinese Medicine ini mengevaluasi orang dewasa yang mengonsumsi melatonin dengan dosis yang dianjurkan 5 miligram per hari (mg/d), serta mereka yang melebihi dosis tersebut.

Sebelum 2005–2006, penulis menemukan bahwa pengguna tidak melaporkan penggunaan lebih dari 5 mg/hari, tetapi prevalensi penggunaan lebih dari 5 mg/hari meningkat dari 0,08 persen pada 2005–2006 menjadi 0,28 persen pada 2017–2018.

Meskipun penggunaan melatonin secara keseluruhan di AS masih relatif rendah, penelitian ini "mendokumentasikan peningkatan signifikan berlipat ganda dalam penggunaan melatonin dalam beberapa tahun terakhir," menurut spesialis mengenai tidur Rebecca Robbins, Ph.D. instruktur di divisi obat tidur di Harvard Medical School dan tidak terlibat dalam penelitian ini.

"Menggunakan alat bantu tidur telah dikaitkan dengan studi prospektif dengan perkembangan demensia dan kematian dini. Melatonin adalah salah satu bantuan tidur tersebut," katanya sebagaimana dilaporkan Medical News Today, dikutip Selasa.

Jam biologis tubuh mengatur fluktuasi hormonal, yang berkembang sepanjang umur seseorang. Akibatnya, penuaan sering memengaruhi aktivitas seperti pola tidur dan bangun, yang dalam beberapa kasus menjadi semakin terganggu dan terfragmentasi.

Melatonin adalah hormon kunci yang mengatur ritme sirkadian tubuh. Ritme sirkadian memainkan peran yang berpengaruh dalam aspek-aspek tertentu dari fungsi dan perilaku tubuh kita. Mereka juga memainkan peran penting dalam pengaturan tidur dan kesehatan yang baik secara keseluruhan pada manusia, dan gangguan mereka dapat memiliki banyak konsekuensi.

Konsekuensi negatif dari kurang tidur dapat mencakup kekuatan yang lebih rendah, suasana hati yang kurang positif, dan perasaan stres, kedinginan, atau mengantuk. Efek ini dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia.

Apakah penggunaan melatonin efektif untuk mendapatkan tidur yang cukup? Menurut Dr Castriotta, “dosis rendah (1–3 mg) melatonin aman dan efektif dalam keadaan tertentu dalam mengelola gangguan ritme sirkadian tetapi bukan hipnosis yang sangat baik.”

Bagaimanapun konsumsi sesuatu yang berlebihan tidak baik. Dan, penggunaan melatonin melebihi dosis bisa menimbulkan efek samping seperti pusing, keram perut, sakit kepala, mual, kebingungan atau disorientasi, depresi, sifat lekas marah, kecemasan, tekanan darah rendah, dan bergetar.

Baca juga: Begini cara atasi bersin saat bangun tidur

Baca juga: Cara atasi kesulitan mengingat nama orang

Baca juga: Mengenal gejala dan jenis-jenis insomnia

Pewarta : Suryanto
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Terapkan terapi dingin untuk tingkatkan kualitas tidur

15 November 2024 16:16 Wib

Masalah tidur di usia paruh baya berkaitan dengan percepatan penuaan

27 October 2024 10:59 Wib

Berikut cara atasi kekakuan sendi di pagi hari

21 October 2024 18:20 Wib

Berikut delapan penyebab umum sakit kepala saat bangun tidur

14 October 2024 12:31 Wib

Kenali tanda-tanda insomnia kronis dan cara mengatasinya

06 August 2024 12:23 Wib
Terpopuler

Hendra-Budiman perkuat tim kemenangan hadapi Pilkada 2024

Kabar Daerah - 10 November 2024 16:37 Wib

Liverpool perlebar jarak dengan City di klasemen Liga Inggris

Olahraga - 11 November 2024 19:55 Wib

Pemkab Bartim bantu atasi masalah pelaku UMKM di Kecamatan Awang

Kabar Daerah - 12 November 2024 15:04 Wib

Timnas MLBB putra Indonesia menang atas Guam di IESF WEC 2024

Olahraga - 13 November 2024 8:39 Wib

Rodri mulai membaik, ingin tetap tampil musim ini

Olahraga - 13 November 2024 20:41 Wib