Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi edukasi (education technology/edutech) Quipper bersama Universitas Tarumanagara mengajak ratusan siswa dari berbagai daerah untuk mengembangkan potensi diri melalui program webinar bertema "Pahami Diri untuk Menentukan Masa Depan".
Psikolog Untung Subroto S.Psi., M.Psi mengajak peserta webinar untuk mengenal diri melalui art activity dan tes psikologi secara singkat untuk lebih mengenali sifat diri.
"Saya selalu tertarik dengan kehidupan remaja yang sangat dinamis dan penuh perubahan, baik itu perubahan menuju ke hal positif atau sebaliknya. Kepuasan tersendiri bagi saya dapat berkontribusi dalam membantu para remaja memahami dirinya sendiri melalui kemampuan yang saya miliki sebagai seorang psikolog," kata Untung dalam siaran pers pada Kamis.
Baca juga: Ini gaya bekerja yang masih jadi tren di masa depan
Webinar yang terbuka bagi seluruh siswa di Indonesia ini juga menghadirkan Tasya Kamila selaku Quipper Super Teacher, serta Yunita Wanasiri sebagai penerima beasiswa penuh Quipper Scholarship Award (QSA) 2021.
Tasya Kamila membagikan pengalamannya dalam menemukan konsep dirinya. Dia mengingatkan agar semakin banyak anak muda di Indonesia yang berprestasi dalam bidangnya masing-masing, bahkan dapat bersaing dengan negara-negara berkembang lainnya, namun tetap memiliki kepribadian yang baik, sederhana dan bersahaja sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia.
"Saya percaya bahwa pengenalan yang baik akan diri kita sendiri mampu membawa kita kepada masa depan yang cerah yang dapat membanggakan keluarga kita maupun orang-orang terdekat, tentunya dengan tekad dan semangat dalam meraih cita-cita serta ditunjang dengan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Tasya.
Hal ini senada dengan apa yang dialami Yunita Wanasiri, penerima beasiswa penuh Quipper Scholarship Award pada tahun 2021. Yunita menyampaikan bahwa mimpinya untuk kuliah di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) impian dapat tercapai melalui beasiswa dari Quipper, hal ini tidak lepas dari semangat dan tekadnya untuk kuliah walau terbatas
biaya.
"Saya sangat bersyukur kepada Tuhan atas kesempatan yang diberikan-Nya kepada saya untuk dapat menerima beasiswa QSA penuh tahun lalu, sebuah perjuangan yang panjang dan melelahkan berbuah manis, saya akan terus belajar untuk meraih IPK terbaik hingga lulus nanti, lalu mengejar karir impian saya sebagai seorang entrepreneur di bidang Pariwisata," ujar Yunita.
Menurut penelitian Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF), hanya 13 persen mahasiswa Indonesia merasa memilih jurusan dengan tepat. Selain itu, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim juga mengatakan bahwa hanya 20 persen mahasiswa Indonesia yang bekerja sesuai dengan jurusan kuliahnya.
Konsep diri merupakan kemampuan seseorang untuk memahami dirinya sendiri, termasuk kekuatan dan kelemahannya. Dengan kemampuan tersebut, seseorang dapat mengenal potensi diri dan mampu mewujudkan apa yang menjadi keinginan dirinya, sehingga dapat menyelamatkannya dari salah jurusan dan bekerja sesuai dengan program studinya.
Baca juga: Ini gambaran masa depan dunia kencan
Baca juga: Benarkah di masa depan tubuh manusia bisa sembuhkan diabetes?
Baca juga: Ini alasan kepribadian anak tak sama dengan orang tua
Psikolog Untung Subroto S.Psi., M.Psi mengajak peserta webinar untuk mengenal diri melalui art activity dan tes psikologi secara singkat untuk lebih mengenali sifat diri.
"Saya selalu tertarik dengan kehidupan remaja yang sangat dinamis dan penuh perubahan, baik itu perubahan menuju ke hal positif atau sebaliknya. Kepuasan tersendiri bagi saya dapat berkontribusi dalam membantu para remaja memahami dirinya sendiri melalui kemampuan yang saya miliki sebagai seorang psikolog," kata Untung dalam siaran pers pada Kamis.
Baca juga: Ini gaya bekerja yang masih jadi tren di masa depan
Webinar yang terbuka bagi seluruh siswa di Indonesia ini juga menghadirkan Tasya Kamila selaku Quipper Super Teacher, serta Yunita Wanasiri sebagai penerima beasiswa penuh Quipper Scholarship Award (QSA) 2021.
Tasya Kamila membagikan pengalamannya dalam menemukan konsep dirinya. Dia mengingatkan agar semakin banyak anak muda di Indonesia yang berprestasi dalam bidangnya masing-masing, bahkan dapat bersaing dengan negara-negara berkembang lainnya, namun tetap memiliki kepribadian yang baik, sederhana dan bersahaja sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia.
"Saya percaya bahwa pengenalan yang baik akan diri kita sendiri mampu membawa kita kepada masa depan yang cerah yang dapat membanggakan keluarga kita maupun orang-orang terdekat, tentunya dengan tekad dan semangat dalam meraih cita-cita serta ditunjang dengan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Tasya.
Hal ini senada dengan apa yang dialami Yunita Wanasiri, penerima beasiswa penuh Quipper Scholarship Award pada tahun 2021. Yunita menyampaikan bahwa mimpinya untuk kuliah di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) impian dapat tercapai melalui beasiswa dari Quipper, hal ini tidak lepas dari semangat dan tekadnya untuk kuliah walau terbatas
biaya.
"Saya sangat bersyukur kepada Tuhan atas kesempatan yang diberikan-Nya kepada saya untuk dapat menerima beasiswa QSA penuh tahun lalu, sebuah perjuangan yang panjang dan melelahkan berbuah manis, saya akan terus belajar untuk meraih IPK terbaik hingga lulus nanti, lalu mengejar karir impian saya sebagai seorang entrepreneur di bidang Pariwisata," ujar Yunita.
Menurut penelitian Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF), hanya 13 persen mahasiswa Indonesia merasa memilih jurusan dengan tepat. Selain itu, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim juga mengatakan bahwa hanya 20 persen mahasiswa Indonesia yang bekerja sesuai dengan jurusan kuliahnya.
Konsep diri merupakan kemampuan seseorang untuk memahami dirinya sendiri, termasuk kekuatan dan kelemahannya. Dengan kemampuan tersebut, seseorang dapat mengenal potensi diri dan mampu mewujudkan apa yang menjadi keinginan dirinya, sehingga dapat menyelamatkannya dari salah jurusan dan bekerja sesuai dengan program studinya.
Baca juga: Ini gambaran masa depan dunia kencan
Baca juga: Benarkah di masa depan tubuh manusia bisa sembuhkan diabetes?
Baca juga: Ini alasan kepribadian anak tak sama dengan orang tua