Jakarta (ANTARA) - Volvo Cars bermitra dengan Starbucks untuk membuat jaringan pengisian kendaraan listrik publik yang akan dimulai musim panas ini.
Dikutip Reuters, Kamis, pembuat mobil Swedia mengatakan bahwa instalasi percontohannya akan mencakup sebanyak 60 pengisi daya cepat ChargePoint DC bermerek Volvo di hingga 15 lokasi toko Starbucks.
Volvo, yang berencana memasang pengisi daya di setiap 100 mil, mengatakan pihaknya memperkirakan pemasangan akan selesai pada akhir 2022. Stasiun pengisian dapat digunakan oleh semua pengemudi kendaraan listrik dengan dikenakan biaya.
Baca juga: Volvo akan tangguhkan pengiriman mobil ke Rusia
Namun, pemilik mobil Volvo dapat menggunakannya secara gratis atau dengan tarif preferensial.
Langkah ini dilakukan ketika para pembuat mobil berlomba untuk menyalip pembuat kendaraan listrik Tesla, dengan Ford Motor meluncurkan rencana untuk tujuh model listrik baru yang rencananya akan diluncurkan di Eropa.
Volvo Cars, yang sebagian besar dimiliki oleh Geely Holding China, bertujuan untuk menjual 50 persen mobil listrik murni pada pertengahan dekade ini dan mobil listrik sepenuhnya pada tahun 2030.
Pemerintahan Biden bulan lalu juga mengumumkan rencananya untuk memberikan hampir 5 miliar dollar AS selama lima tahun untuk membangun ribuan stasiun pengisian kendaraan listrik.
Baca juga: Volvo bersiap luncurkan fitur 'self-driving' di California
Baca juga: Data riset Volvo diretas
Baca juga: Volvo Trucks pamerkan FM-FMX dan FH16 generasi keempat
Dikutip Reuters, Kamis, pembuat mobil Swedia mengatakan bahwa instalasi percontohannya akan mencakup sebanyak 60 pengisi daya cepat ChargePoint DC bermerek Volvo di hingga 15 lokasi toko Starbucks.
Volvo, yang berencana memasang pengisi daya di setiap 100 mil, mengatakan pihaknya memperkirakan pemasangan akan selesai pada akhir 2022. Stasiun pengisian dapat digunakan oleh semua pengemudi kendaraan listrik dengan dikenakan biaya.
Baca juga: Volvo akan tangguhkan pengiriman mobil ke Rusia
Namun, pemilik mobil Volvo dapat menggunakannya secara gratis atau dengan tarif preferensial.
Langkah ini dilakukan ketika para pembuat mobil berlomba untuk menyalip pembuat kendaraan listrik Tesla, dengan Ford Motor meluncurkan rencana untuk tujuh model listrik baru yang rencananya akan diluncurkan di Eropa.
Volvo Cars, yang sebagian besar dimiliki oleh Geely Holding China, bertujuan untuk menjual 50 persen mobil listrik murni pada pertengahan dekade ini dan mobil listrik sepenuhnya pada tahun 2030.
Pemerintahan Biden bulan lalu juga mengumumkan rencananya untuk memberikan hampir 5 miliar dollar AS selama lima tahun untuk membangun ribuan stasiun pengisian kendaraan listrik.
Baca juga: Volvo bersiap luncurkan fitur 'self-driving' di California
Baca juga: Data riset Volvo diretas
Baca juga: Volvo Trucks pamerkan FM-FMX dan FH16 generasi keempat