Palangka Raya (ANTARA) - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Tengah terus berupaya memperkuat kemandirian ekonomi persyarikatan melalui Suara Muhammadiyah (SM) Corner.
"Selain memperkuat kemandirian ekonomi persyarikatan, program ini juga untuk meningkatkan layanan dan mendekatkan diri dengan warga Muhammadiyah dan masyarakat umumnya," kata Ketua PWM Kalimantan Tengah Ahmad Syar'i di Palangka Raya, Senin.
Unit usaha berpusat di lingkungan Komplek Perguruan Tinggi Muhammadiyah Palangka Raya dan merupakan yang pertama di Kalteng tersebut, juga upaya memperkuat syiar dakwah Muhammadiyah.
Syar'i menerangkan, SM Corner yang belum lama diresmikan itu menjadi cabang ke-70 untuk unit usaha Muhammadiyah di seluruh wilayah Indonesia. Ini menjadi kebanggaan bagi warga Muhammadiyah Kalimantan Tengah.
Unit usaha di "Kota Cantik" Palangka Raya itu menyediakan sejumlah kebutuhan masyarakat, baik lingkungan internal warga Muhammadiyah maupun warga umum lainnya. Keberadaannya diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi berbagai keperluan.
Petugas SM Corner menunjukkan salah satu produk yang disediakan di Palangka Raya, beberapa waktu lalu. ANTARA/Rendhik Andika
Diantara pelayanan yang diberikan seperti penjualan baju, kain batik berlogo Muhammadiyah dan persyarikatan, batik khas Kalteng, buku, foto kopi, alat-alat keperluan rumah tangga, alat tulis kantor dan sebagainya.
"Pelayanan di SM Corner ini dilakukan setiap hari. Berpusat di lingkungan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya dan di tepi jalan RTA Milono, lokasi ini sangat strategis dan mudah dijangkau," kata Syar'i.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media/Suara Muhammadiyah Deni Asyari mengatakan keberadaan SM Corner merupakan salah satu bagian dan cara komunikasi dakwah Muhammadiyah di abad kedua.
Ini tidak sekadar dakwah 'bil kalam' atau 'bil lisan', tetapi merupakan 'bil hall' yang diwujudkan dalam gerakan-gerakan nyata ekonomi berbasis jamaah.
"Salah satu tantangan mengelola literasi media persyarikatan agar tetap eksis dan tidak tumbang oleh zaman adalah dengan memperluas jaringan jamaah yang ada di daerah, sehingga mampu menopang ekonomi umat," demikian Deni.
Baca juga: Bupati Kotim dukung penuh berdirinya Universitas Muhammadiyah Sampit
Baca juga: UMPR 'launching' penerimaan mahasiswa baru 2022/2023
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Sampit disepakati segera didirikan
"Selain memperkuat kemandirian ekonomi persyarikatan, program ini juga untuk meningkatkan layanan dan mendekatkan diri dengan warga Muhammadiyah dan masyarakat umumnya," kata Ketua PWM Kalimantan Tengah Ahmad Syar'i di Palangka Raya, Senin.
Unit usaha berpusat di lingkungan Komplek Perguruan Tinggi Muhammadiyah Palangka Raya dan merupakan yang pertama di Kalteng tersebut, juga upaya memperkuat syiar dakwah Muhammadiyah.
Syar'i menerangkan, SM Corner yang belum lama diresmikan itu menjadi cabang ke-70 untuk unit usaha Muhammadiyah di seluruh wilayah Indonesia. Ini menjadi kebanggaan bagi warga Muhammadiyah Kalimantan Tengah.
Unit usaha di "Kota Cantik" Palangka Raya itu menyediakan sejumlah kebutuhan masyarakat, baik lingkungan internal warga Muhammadiyah maupun warga umum lainnya. Keberadaannya diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi berbagai keperluan.
Diantara pelayanan yang diberikan seperti penjualan baju, kain batik berlogo Muhammadiyah dan persyarikatan, batik khas Kalteng, buku, foto kopi, alat-alat keperluan rumah tangga, alat tulis kantor dan sebagainya.
"Pelayanan di SM Corner ini dilakukan setiap hari. Berpusat di lingkungan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya dan di tepi jalan RTA Milono, lokasi ini sangat strategis dan mudah dijangkau," kata Syar'i.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media/Suara Muhammadiyah Deni Asyari mengatakan keberadaan SM Corner merupakan salah satu bagian dan cara komunikasi dakwah Muhammadiyah di abad kedua.
Ini tidak sekadar dakwah 'bil kalam' atau 'bil lisan', tetapi merupakan 'bil hall' yang diwujudkan dalam gerakan-gerakan nyata ekonomi berbasis jamaah.
"Salah satu tantangan mengelola literasi media persyarikatan agar tetap eksis dan tidak tumbang oleh zaman adalah dengan memperluas jaringan jamaah yang ada di daerah, sehingga mampu menopang ekonomi umat," demikian Deni.
Baca juga: Bupati Kotim dukung penuh berdirinya Universitas Muhammadiyah Sampit
Baca juga: UMPR 'launching' penerimaan mahasiswa baru 2022/2023
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Sampit disepakati segera didirikan