Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah Tomy Irawan Diran menyatakan bahwa pihaknya ingin terlibat langsung mengawasi pembangunan infrastruktur di proyek food estate, sebagai bentuk dukungan dalam mensukseskan program swasembada pangan pemerintah pusat tersebut.
Pelibatan tersebut juga mensinergikan pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan pemerintah daerah dengan proyek food estate di sejumlah kabupaten di Kalteng, kata Tomy di Palangka Raya, kemarin.
"Jadi, kami berharap kementerian bisa melibatkan Komisi IV DPRD Kalteng mengawasi pembangunan infrastruktur di lokasi food estae," ucapnya.
Selain ingin dilibatkan, Komisi IV DPRD Kalteng minta perlu ada pengkajian lebih dalam dari Pemerintah Provinsi (Pemprov), agar wacana pembukaan lahan tersebut melibatkan dan memberdayakan pengusaha dan tenaga kerja lokal.
Ketua Fraksi Gabungan DPRD Kalteng itu mengatakan, pembukaan lahan baru jelas membutuhkan tenaga kerja yang memadai. Pemprov Kalteng juga harapannya dapat merealisasi pengembangan SDM lokal, salah satunya yaitu dengan lebih mengaktifkan Balai Latihan Kerja (BLK) dalam bidang pertanian.
"Pelatihan bagi tenaga kerja lokal juga perlu terus digiatkan. Agar bisa mengisi kebutuhan tenaga kerja di sana," kata Tomy.
Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPRD Kalteng Sriosako mengatakan bahwa pihaknya memberikan perhatian serius terhadap proyek food estate di provinsi ini. Bahkan, dalam waktu dekat akan melakukan konsultasi ke pemerintah pusat, agar memberikan bantuan alat pertanian, khususnya bagi peladang lokal.
Dia juga menyebut Komisi IV DPRD mengharapkan adanya pembangunan jalan Tol dari Kaltim hingga ke Muara Teweh Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Sebabm keberadaan jalan tol ini penting sebagai pendukung mendistribusikan hasil dari produksi food estate tersebut ke sekitar IKN Nusantara.
"Kami dalam waktu dekat ini akan ke pusat, dalam rangka mendorong peningkatan berbagai sektor, baik infrastruktur darat dan laut, serta tenaga kerja dalam food estate dan IKN Nusantara," kata dia.
Baca juga: Komisi IV DPRD Kalteng siap membantu buat jalan ke IKN lebih mantap
Baca juga: DPRD Kalteng: Pelepasan kawasan hutan jadi kendala realisasi plasma
Pelibatan tersebut juga mensinergikan pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan pemerintah daerah dengan proyek food estate di sejumlah kabupaten di Kalteng, kata Tomy di Palangka Raya, kemarin.
"Jadi, kami berharap kementerian bisa melibatkan Komisi IV DPRD Kalteng mengawasi pembangunan infrastruktur di lokasi food estae," ucapnya.
Selain ingin dilibatkan, Komisi IV DPRD Kalteng minta perlu ada pengkajian lebih dalam dari Pemerintah Provinsi (Pemprov), agar wacana pembukaan lahan tersebut melibatkan dan memberdayakan pengusaha dan tenaga kerja lokal.
Ketua Fraksi Gabungan DPRD Kalteng itu mengatakan, pembukaan lahan baru jelas membutuhkan tenaga kerja yang memadai. Pemprov Kalteng juga harapannya dapat merealisasi pengembangan SDM lokal, salah satunya yaitu dengan lebih mengaktifkan Balai Latihan Kerja (BLK) dalam bidang pertanian.
"Pelatihan bagi tenaga kerja lokal juga perlu terus digiatkan. Agar bisa mengisi kebutuhan tenaga kerja di sana," kata Tomy.
Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPRD Kalteng Sriosako mengatakan bahwa pihaknya memberikan perhatian serius terhadap proyek food estate di provinsi ini. Bahkan, dalam waktu dekat akan melakukan konsultasi ke pemerintah pusat, agar memberikan bantuan alat pertanian, khususnya bagi peladang lokal.
Dia juga menyebut Komisi IV DPRD mengharapkan adanya pembangunan jalan Tol dari Kaltim hingga ke Muara Teweh Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Sebabm keberadaan jalan tol ini penting sebagai pendukung mendistribusikan hasil dari produksi food estate tersebut ke sekitar IKN Nusantara.
"Kami dalam waktu dekat ini akan ke pusat, dalam rangka mendorong peningkatan berbagai sektor, baik infrastruktur darat dan laut, serta tenaga kerja dalam food estate dan IKN Nusantara," kata dia.
Baca juga: Komisi IV DPRD Kalteng siap membantu buat jalan ke IKN lebih mantap
Baca juga: DPRD Kalteng: Pelepasan kawasan hutan jadi kendala realisasi plasma