Palangka Raya (ANTARA) - Salah satu upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Tengah adalah melalui pendekatan atau model klaster.

"Berbagai inisiatif atau model penanganan karhutla telah dikembangkan, salah satunya dalam skala landscape atau model klaster," kata Asisten II Setda Kalteng Leonard S Ampung di Palangka Raya, Kamis.

Model klaster dikembangkan Kementerian Koordinator Perekonomian, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Sumsel, Riau, serta Kalteng.

Pendekatan atau model klaster yang telah diinisiasi pemerintah ini ditindaklanjuti kemitraan bekerja sama dengan United Nation Environment Program (UNEP) untuk memfasilitasi penguatan para pihak dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla.

"Hal itu diwujudkan melalui program Strengthening Indonesian Capacity for Anticipatory Peat Fire Management (SIAP-IFM)," paparnya.

SIAP-IFM sudah diterapkan di Kabupaten Pulang Pisau dengan menitikberatkan pelibatan para pihak dalam penguatan kebijakan, kelembagaan maupun kapasitas sehingga diharapkan berkontribusi pada penanganan karhutla yang efektif dan kolaboratif.

Menurutnya, ancaman atau bahaya kebakaran hutan dan lahan setiap tahun di Kalteng merupakan situasi yang tidak dapat dihindari sebagai konsekuensi kawasan hutan dan lahan termasuk gambut yang luas. Untuk itu langkah pencegahan harus terus dimaksimalkan.

Sekretaris BPB-PK Kalteng Maria Cahaya menambahkan, pemprov mendukung pengembangan program dengan pendekatan klaster dan terpadu di Pulang Pisau tersebut.

Melalui pendekatan tersebut diharapkan dapat memperkaya dan saling melengkapi hal-hal yang masih perlu disempurnakan dalam pengembangan program yang diberi nama SIAP-IFM.

Untuk itu dilaksanakan diskusi kelompok yang terfokus mengenai pengintegrasian kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Dalam kesempatan tersebut Pemkab Pulang Pisau akan berbagi pengalaman tentang yang telah dilaksanakan bersama-sama di lapangan dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

"Melalui berbagi pembelajaran antar pihak ini, dapat jadi bagian kolaborasi ke depan untuk mengutamakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang mengarah permanen. Agar kita mampu menjawab tantangan dari arahan Presiden RI," jelasnya. pungkas Maria.

Pewarta : A Hidayat
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024