Jakarta (ANTARA) - Platform digital Social Bella (Sociolla) di tahun ketujuhnya kini hadir dengan ambisi dan model bisnis baru guna memperluas jangkauan di luar pasar kecantikan dan perawatan diri, serta fokus menggarap potensi SHEconomy di Indonesia secara maksimal.
"Memperingati ulang tahun Social Bella di bulan Maret ini, kami ingin secara terbuka memperkenalkan model bisnis baru kami, yaitu SHEcosystem, yang akan membantu kami membangun dan menghubungkan beberapa ekosistem dari berbagai industri berbeda menjadi satu ekosistem yang terintegrasi," kata Co-Founder & President Social Bella, Christopher Madiam melalui keterangannya, Kamis.
"SHEcosystem akan menciptakan peluang bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi multi-dimensional. Dengan ekspansi ini, kami dapat melayani seluruh SHEconomy di Indonesia yang diperkirakan dapat mencapai 59 miliar dolar AS dengan proyeksi CAGR sebesar 9,4 persen," imbuhnya.
Kini, Social Bella telah melangkah jauh, bertransformasi menjadi ekosistem lengkap dengan tambahan empat pilar bisnis lainnya, yaitu Super App kecantikan SoCo, media kecantikan dan gaya hidup dengan menghadirkan layanan end-to-end O2O marketing Beauty Journal.
Baca juga: Sociolla - Sukin hadirkan inisiatif Waste Down Kindness Up
Lebih lanjut, Brand Development dengan layanan distributor produk kecantikan dan perawatan diri dari hulu ke hilir, serta Lilla, ekosistem terlengkap bagi ibu dan anak yang baru saja diluncurkan untuk membantu para ibu.
Saat ini perusahaan telah berhasil melewati pandemi dan melampaui misi sebelumnya, Social Bella sepenuhnya siap untuk melanjutkan perjalanan berikutnya dengan misi baru, Liberating Self-care.
"Liberating Self-care berarti memberikan kebebasan bagi pengguna, pelanggan, dan konsumen kami dari segala kesulitan dan keterbatasan yang mereka hadapi untuk memberikan perawatan terbaik bagi diri mereka dan orang yang dicintai," kata Co-Founder & CMO Social Bella, Chrisanti Indiana.
Chrisanti menambahkan bahwa pemahaman pelanggan yang kuat dan berbasis data menjadi kunci perusahaan dalam menghadirkan pendekatan terbaik untuk menangkap potensi pasar dan berkomunikasi dengan pelanggan.
Selama pandemi, Sociolla berhasil memiliki lebih dari 150 brand yang tengah berkembang, menghadirkan pilihan produk yang sangat komprehensif yang mencakup sub-kategori kecantikan dan perawatan diri.
Jumlah pengguna Sociolla meningkat lebih dari 2 kali lipat dibandingkan sebelum pandemi, secara signifikan lebih tinggi dari rata-rata +15% peningkatan pengguna e-commerce di Indonesia pada tahun 2021.
Sociolla juga memperoleh peningkatan loyalitas pelanggan dengan lebih dari 40% retensi dalam 1 tahun, lonjakan lebih dari 23% di AOV, serta lebih dari 109% untuk jumlah pembelian harian jika dibandingkan dengan pra-pandemi.
Dalam waktu dekat, Social Bella berencana untuk meningkatkan penetrasi offline dan online Sociolla hingga tiga kali lipat pada tahun 2022.
Baca juga: Social Bella sebut transaksi meningkat saat masa pandemi
Baca juga: Sociolla Store bawa konsep unik di 10 lokasi baru
Baca juga: Archangela Chelsea bagikan tips membuat riasan mata
"Memperingati ulang tahun Social Bella di bulan Maret ini, kami ingin secara terbuka memperkenalkan model bisnis baru kami, yaitu SHEcosystem, yang akan membantu kami membangun dan menghubungkan beberapa ekosistem dari berbagai industri berbeda menjadi satu ekosistem yang terintegrasi," kata Co-Founder & President Social Bella, Christopher Madiam melalui keterangannya, Kamis.
"SHEcosystem akan menciptakan peluang bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi multi-dimensional. Dengan ekspansi ini, kami dapat melayani seluruh SHEconomy di Indonesia yang diperkirakan dapat mencapai 59 miliar dolar AS dengan proyeksi CAGR sebesar 9,4 persen," imbuhnya.
Kini, Social Bella telah melangkah jauh, bertransformasi menjadi ekosistem lengkap dengan tambahan empat pilar bisnis lainnya, yaitu Super App kecantikan SoCo, media kecantikan dan gaya hidup dengan menghadirkan layanan end-to-end O2O marketing Beauty Journal.
Baca juga: Sociolla - Sukin hadirkan inisiatif Waste Down Kindness Up
Lebih lanjut, Brand Development dengan layanan distributor produk kecantikan dan perawatan diri dari hulu ke hilir, serta Lilla, ekosistem terlengkap bagi ibu dan anak yang baru saja diluncurkan untuk membantu para ibu.
Saat ini perusahaan telah berhasil melewati pandemi dan melampaui misi sebelumnya, Social Bella sepenuhnya siap untuk melanjutkan perjalanan berikutnya dengan misi baru, Liberating Self-care.
"Liberating Self-care berarti memberikan kebebasan bagi pengguna, pelanggan, dan konsumen kami dari segala kesulitan dan keterbatasan yang mereka hadapi untuk memberikan perawatan terbaik bagi diri mereka dan orang yang dicintai," kata Co-Founder & CMO Social Bella, Chrisanti Indiana.
Chrisanti menambahkan bahwa pemahaman pelanggan yang kuat dan berbasis data menjadi kunci perusahaan dalam menghadirkan pendekatan terbaik untuk menangkap potensi pasar dan berkomunikasi dengan pelanggan.
Selama pandemi, Sociolla berhasil memiliki lebih dari 150 brand yang tengah berkembang, menghadirkan pilihan produk yang sangat komprehensif yang mencakup sub-kategori kecantikan dan perawatan diri.
Jumlah pengguna Sociolla meningkat lebih dari 2 kali lipat dibandingkan sebelum pandemi, secara signifikan lebih tinggi dari rata-rata +15% peningkatan pengguna e-commerce di Indonesia pada tahun 2021.
Sociolla juga memperoleh peningkatan loyalitas pelanggan dengan lebih dari 40% retensi dalam 1 tahun, lonjakan lebih dari 23% di AOV, serta lebih dari 109% untuk jumlah pembelian harian jika dibandingkan dengan pra-pandemi.
Dalam waktu dekat, Social Bella berencana untuk meningkatkan penetrasi offline dan online Sociolla hingga tiga kali lipat pada tahun 2022.
Baca juga: Social Bella sebut transaksi meningkat saat masa pandemi
Baca juga: Sociolla Store bawa konsep unik di 10 lokasi baru
Baca juga: Archangela Chelsea bagikan tips membuat riasan mata