Sampit (ANTARA) - Sebuah mobil terbakar usai mengisi bahan bakar minyak di SPBU di Jalan Christopel Mihing Kecamatan Baamang Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah pada Sabtu (2/4) malam.
"Kejadian sekitar pukul 20.30 WIB. Mobil itu terbakar setelah keluar dari areal SPBU tersebut," kata Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Heri Wahyudi di Sampit, Sabtu malam.
Mobil keluarga itu diketahui milik Anang (52) warga Kecamatan Baamang. Mobil tersebut diketahui usai mengisi BBM jenis pertalite di SPBU tersebut.
Saat keluar dari SPBU, tiba-tiba diketahui muncul percikan api di bagian belakang mobil. Menyadari itu, pemilik mobil bergegas mengarahkan mobilnya ke luar areal SPBU menuju pinggir jalan untuk mencegah kebakaran terjadi di SPBU.
Pengemudi mobil langsung keluar menyelamat diri. Dikabarkan, pengemudi langsung dibawa untuk mendapatkan pertolongan medis karena sempat menderita luka akibat insiden kebakaran itu.
Sementara itu, api terus membesar melalap mobil tersebut. Kejadian ini membuat warga sekitar sempat panik karena api yang membakar mobil itu dengan cepat membesar.
Warga tidak berani mendekat karena khawatir akan terjadi ledakan karena mengetahui mobil itu baru saja mengisi BBM dari SPBU.
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi pemkab cari peluang bantuan APBN
Dua unit mobil pemadam kebakaran yang tiba di lokasi langsung berupaya memadamkan mobil tersebut. Tidak sampai 30 menit, petugas berhasil memadamkan api yang membakar mobil itu.
"Mobil yang terbakar itu sempat diarahkan ke pinggir jalan sehingga api tidak sampai merembet ke bangunan," kata Heri Wahyudi.
Kejadian ini masih diselidiki oleh Polsek Baamang. Petugas turun ke lokasi kejadian dan meminta keterangan saksi-saksi kejadian itu.
Beredar kabar mobil tersebut diduga digunakan untuk melangsir BBM karena ditemukan barang seperti tangki tambahan di bagian belakang mobil. Namun dugaan ini masih diselidiki kepolisian.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim dukung upaya menjaga situasi kondusif selama Ramadhan
Baca juga: Pemkab Kotim optimalkan sektor kepelabuhanan tingkatkan PAD
Baca juga: Usaha kuliner di Kotim dilarang melayani makan di tempat saat siang Ramadhan
"Kejadian sekitar pukul 20.30 WIB. Mobil itu terbakar setelah keluar dari areal SPBU tersebut," kata Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Heri Wahyudi di Sampit, Sabtu malam.
Mobil keluarga itu diketahui milik Anang (52) warga Kecamatan Baamang. Mobil tersebut diketahui usai mengisi BBM jenis pertalite di SPBU tersebut.
Saat keluar dari SPBU, tiba-tiba diketahui muncul percikan api di bagian belakang mobil. Menyadari itu, pemilik mobil bergegas mengarahkan mobilnya ke luar areal SPBU menuju pinggir jalan untuk mencegah kebakaran terjadi di SPBU.
Pengemudi mobil langsung keluar menyelamat diri. Dikabarkan, pengemudi langsung dibawa untuk mendapatkan pertolongan medis karena sempat menderita luka akibat insiden kebakaran itu.
Sementara itu, api terus membesar melalap mobil tersebut. Kejadian ini membuat warga sekitar sempat panik karena api yang membakar mobil itu dengan cepat membesar.
Warga tidak berani mendekat karena khawatir akan terjadi ledakan karena mengetahui mobil itu baru saja mengisi BBM dari SPBU.
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi pemkab cari peluang bantuan APBN
Dua unit mobil pemadam kebakaran yang tiba di lokasi langsung berupaya memadamkan mobil tersebut. Tidak sampai 30 menit, petugas berhasil memadamkan api yang membakar mobil itu.
"Mobil yang terbakar itu sempat diarahkan ke pinggir jalan sehingga api tidak sampai merembet ke bangunan," kata Heri Wahyudi.
Kejadian ini masih diselidiki oleh Polsek Baamang. Petugas turun ke lokasi kejadian dan meminta keterangan saksi-saksi kejadian itu.
Beredar kabar mobil tersebut diduga digunakan untuk melangsir BBM karena ditemukan barang seperti tangki tambahan di bagian belakang mobil. Namun dugaan ini masih diselidiki kepolisian.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim dukung upaya menjaga situasi kondusif selama Ramadhan
Baca juga: Pemkab Kotim optimalkan sektor kepelabuhanan tingkatkan PAD
Baca juga: Usaha kuliner di Kotim dilarang melayani makan di tempat saat siang Ramadhan