Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua I Komisi B DPRD Palangka Raya, Kalimantan Tengah Dudie B Sidau meminta masyarakat tidak bosan-bosannya menyampaikan aspirasi pembangunan infrastruktur kepada pemerintah kota setempat.
"Pada intinya jangan bosan mengusulkan aspirasi baik ke pemkot dan kalangan legislatif, terkadang usulan tidak terakomodir lantaran keterbatasan anggaran dan tidak masuk kuota yang sudah ditentukan," kata Dudie di Palangka Raya, Jumat.
Dia menuturkan, tertundanya usulan masyarakat yang disampaikan baik melalui program musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat kelurahan maupun kecamatan tidak akan hilang begitu saja.
Usulan yang telah disampaikan, tentunya juga dapat ditindaklanjuti ke tahun yang akan datang. Karena usulan tersebut juga sudah masuk catatan pemkot.
"Ya tertundanya pembangunan biasanya lantaran kurangnya anggaran, sehingga usulan masyarakat tidak bisa diakomodir semua, mau tidak mau harus diusulkan kembali tahun akan datang dan menjadi prioritas biasanya," ucapnya.
Politisi Partai Hanura itu menyebut, semua usulan yang disampaikan masyarakat melalui reses akan dikawal sampai pemerintah mampu melaksanakan secara merata.
Meski begitu, warga juga harus bersabar karena pembangunan dilakukan bertahap sesuai skala prioritas dan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Jangan sampai pembangunan lepas dari RPJMD, nantinya akan menyusahkan pemkot setempat untuk menata pembangunan kota sesuai dengan visi dan misi kepala daerah. Dia meminta masyarakat melalui RT maupun RW tetap menyusun skala kebutuhan pembangunan di lingkungan masing-masing.
"Jangan pernah bosan untuk aspirasi ini, karena melalui aspirasi yang disampaikan pemerintah bisa menentukan arah pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat," ungkapnya.
Sebelumnya, pada Kamis (7/4) pagi sembilan Anggota DPRD Palangka Raya melakukan reses di Kelurahan Menteng. Dalam reses tersebut selain dihadiri Lurah Menteng Rossalinda Rahmanasari, turut hadir perwakilan dari masyarakat yakni dari 87 RT dan 13 RW setempat.
"Dari reses tersebut ada puluhan aspirasi disampaikan, sebagian besar masih berharap adanya pembenahan infrastruktur jalan maupun drainase," demikian dia.
"Pada intinya jangan bosan mengusulkan aspirasi baik ke pemkot dan kalangan legislatif, terkadang usulan tidak terakomodir lantaran keterbatasan anggaran dan tidak masuk kuota yang sudah ditentukan," kata Dudie di Palangka Raya, Jumat.
Dia menuturkan, tertundanya usulan masyarakat yang disampaikan baik melalui program musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat kelurahan maupun kecamatan tidak akan hilang begitu saja.
Usulan yang telah disampaikan, tentunya juga dapat ditindaklanjuti ke tahun yang akan datang. Karena usulan tersebut juga sudah masuk catatan pemkot.
"Ya tertundanya pembangunan biasanya lantaran kurangnya anggaran, sehingga usulan masyarakat tidak bisa diakomodir semua, mau tidak mau harus diusulkan kembali tahun akan datang dan menjadi prioritas biasanya," ucapnya.
Politisi Partai Hanura itu menyebut, semua usulan yang disampaikan masyarakat melalui reses akan dikawal sampai pemerintah mampu melaksanakan secara merata.
Meski begitu, warga juga harus bersabar karena pembangunan dilakukan bertahap sesuai skala prioritas dan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Jangan sampai pembangunan lepas dari RPJMD, nantinya akan menyusahkan pemkot setempat untuk menata pembangunan kota sesuai dengan visi dan misi kepala daerah. Dia meminta masyarakat melalui RT maupun RW tetap menyusun skala kebutuhan pembangunan di lingkungan masing-masing.
"Jangan pernah bosan untuk aspirasi ini, karena melalui aspirasi yang disampaikan pemerintah bisa menentukan arah pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat," ungkapnya.
Sebelumnya, pada Kamis (7/4) pagi sembilan Anggota DPRD Palangka Raya melakukan reses di Kelurahan Menteng. Dalam reses tersebut selain dihadiri Lurah Menteng Rossalinda Rahmanasari, turut hadir perwakilan dari masyarakat yakni dari 87 RT dan 13 RW setempat.
"Dari reses tersebut ada puluhan aspirasi disampaikan, sebagian besar masih berharap adanya pembenahan infrastruktur jalan maupun drainase," demikian dia.