Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJAMSOTEK berhasil meraih peringkat tiga nasional pada ajang penghargaan Pengawasan Kearsipan 2021, yang diselenggarakan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Peringkat itu setelah BPJAMSOSTEK berhasil mengungguli 31 kandidat lainnya, kata Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo melalui pernyataan tertulis diterima di Palangka Raya, Jumat.

"Tentunya capaian ini sangat membanggakan dan merupakan hasil dari kerja keras seluruh insan BPJAMSOSTEK," tambahnya.

Dikatakan, penghargaan kategori lembaga setingkat kementerian non struktural tersebut menjadi salah satu bukti keseriusan BPJAMSOSTEK dalam mengelola arsip para peserta, baik yang berbentuk fisik maupun digital secara aman, tertib dan akuntabel.

Anggoro menambahkan bahwa saat ini pihaknya terus melakukan inovasi yang dimulai dengan merubah citra arsip menjadi lebih modern dan kekinian. Tak hanya itu, BPJAMSOSTEK juga tengah mengembangkan sistem kearsipan yang sepenuhnya digital guna menjawab tantangan perkembangan teknologi di masa depan.

Di tahun ini, proses pengawasan kearsipan  diikuti oleh lebih banyak lembaga yang terdiri dari 34 Kementerian, 31 Lembaga Tinggi Negara, Lembaga Setingkat Kementerian dan Lembaga Non Struktural, 26 Lembaga Pemerintah Non Kementerian, 34 Pemerintahan Daerah Provinsi dan 508 Pemerintahan Kabupaten/Kota.

Selain itu, dalam upaya penguatan dan peningkatan mutu penyelenggaraan kearsipan pada setiap institusi tersebut, ANRI menggunakan instrumen penilaian yang baru, meliputi pengawasan kearsipan eksternal dan internal.

"Semoga penghargaan ini mampu meningkatkan kinerja BPJAMSOSTEK dalam mewujudkan jaminan sosial ketenagakerjaan yang terpercaya, berkelanjutan dan menyejahterakan seluruh pekerja Indonesia," kata Anggoro.

Baca juga: BPJamsostek terus sosialisasikan manfaat JAMSOSTEK bagi pekerja

Penyerahan penghargaan itu sendiri dilakukan di lakukan di Pekanbaru pada Rabu (18/5) oleh MenPAN-RB Tjahjo Kumolo dan Kepala ANRI Imam Gunarto. Kemudian diserahkan kepada Direktur Utama BPJAMSOSTEK yang diwakili Deputi Direktur Wilayah Sumbarriau Eko Yuyulianda dan Asisten Deputi Bidang Sekretariat Badan Antony Sugiarto.

Tjahjo Kumolo menyatakan bahwa pengelolaan arsip merupakan bagian dari reformasi birokrasi yang selama ini terus digalakkan oleh pemerintah.

"Singkatnya reformasi birokrasi itu adalah bagaimana pemerintah pusat dan daerah mempercepat proses perizinan, yang kedua mempercepat proses pelayanan masyarakat di semua tingkatan,” kata Tjahjo.

Di tempat terpisah, Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Palangka Raya, Budi Wahyudi menyampaikan bahwa ini merupakan capaian yang luar biasa, dan merupakan bukti nyata bahwa kami serius dalam mengelola arsip para peserta BPJAMSOSTEK.

Budi pun berharap pencapaian ini tidak membuat pihaknya berpuas diri dan bisa terus mempertahankan serta meningkatkan sistem kearsipan di BPJS Ketenagakerjaan.

Baca juga: Korban meninggal Alfamart dapat santunan ratusan juta rupiah dari BPJamsostek

Baca juga: Semarakkan semangat Ramadhan, BPJAMSOSTEK berbagi takjil di Palangka Raya

Pewarta : Rendhik Andika
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024