Temanggung (ANTARA) - Sebanyak 149 ekor sapi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) kara Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto.
"Sejak pekan lalu memang sudah ada suspect, tetapi kami belum berani menyampaikan angkanya, karena harus dilakukan penegakan diagnosis dengan cara mengirim sampel ke Balai Veteriner di Wates Yogyakarta," katanya di Temanggung, Selasa.
Ia menyebutkan hasil pengiriman sampel baru keluar hari Senin (6/6), dengan data itu Temanggung sudah sebagai daerah yang terkena serangan PMK.
Berdasarkan data yang dilaporkan sebanyak 149 ekor sapi melalui sistem informasi yang terkait dengan peternakan, semuanya positif terkena PMK.
"Dari 149 ekor yang terlaporkan sudah ada yang diobati 142 ekor, dari 142 itu yang sudah membaik ada 36 ekor. Perlu diketahui bahwa hewan yang terkena PMK masih bisa sembuh dan kami tegaskan belum ada yang mati karena PMK," katanya.
Namun, katanya, mungkin karena pertimbangan ekonomi ada 10 ekor yang dipotong.
Ia menyampaikan dengan kasus tersebut pihaknya akan membentuk unit reaksi cepat (URC) di Posko Mungseng sekaligus difungsikan sebagai poskeswan dan posko penanganan PMK di Kabupaten Temanggung.
"Besok kami rapat dengan Pak Sekda dengan instansi terkait, antara lain Kodim, Polres, Satpol PP, unit teknis pasar, dan camat untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan, yakni menutup pasar hewan," katanya.
Sebelumnya, Balai Karantina Pertanian Palangka Raya memperketat pengawasan hewan ternak khususnya sapi yang masuk ke Provinsi Kalimantan Tengah yang berasal dari luar daerah, utamanya untuk mengantisipasi adanya sapi yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku.
"Dalam upaya mengantisipasi penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Karantina Palangka Raya melakukan serangkaian tindakan karantina terhadap komoditas sapi yang masuk," kata Subkoordinator Karantina Hewan, Karantina Pertanian Palangka Raya Imam Rahmadi.
Pengetatan pengawasan tersebut, di antaranya dilakukan terhadap sebanyak 240 sapi jantan yang datang hari ini dan dilalulintaskan dari Bali menuju Pelabuhan Kumai, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat menggunakan kapal KLM. Karya Utama.
Sapi yang didatangkan untuk memenuhi kebutuhan menjelang hari raya Idul Adha tersebut, usai kapalnya bersandar langsung dilakukan tindakan karantina berupa pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan fisik oleh petugas.
"Sejak pekan lalu memang sudah ada suspect, tetapi kami belum berani menyampaikan angkanya, karena harus dilakukan penegakan diagnosis dengan cara mengirim sampel ke Balai Veteriner di Wates Yogyakarta," katanya di Temanggung, Selasa.
Ia menyebutkan hasil pengiriman sampel baru keluar hari Senin (6/6), dengan data itu Temanggung sudah sebagai daerah yang terkena serangan PMK.
Berdasarkan data yang dilaporkan sebanyak 149 ekor sapi melalui sistem informasi yang terkait dengan peternakan, semuanya positif terkena PMK.
"Dari 149 ekor yang terlaporkan sudah ada yang diobati 142 ekor, dari 142 itu yang sudah membaik ada 36 ekor. Perlu diketahui bahwa hewan yang terkena PMK masih bisa sembuh dan kami tegaskan belum ada yang mati karena PMK," katanya.
Namun, katanya, mungkin karena pertimbangan ekonomi ada 10 ekor yang dipotong.
Ia menyampaikan dengan kasus tersebut pihaknya akan membentuk unit reaksi cepat (URC) di Posko Mungseng sekaligus difungsikan sebagai poskeswan dan posko penanganan PMK di Kabupaten Temanggung.
"Besok kami rapat dengan Pak Sekda dengan instansi terkait, antara lain Kodim, Polres, Satpol PP, unit teknis pasar, dan camat untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan, yakni menutup pasar hewan," katanya.
Sebelumnya, Balai Karantina Pertanian Palangka Raya memperketat pengawasan hewan ternak khususnya sapi yang masuk ke Provinsi Kalimantan Tengah yang berasal dari luar daerah, utamanya untuk mengantisipasi adanya sapi yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku.
"Dalam upaya mengantisipasi penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Karantina Palangka Raya melakukan serangkaian tindakan karantina terhadap komoditas sapi yang masuk," kata Subkoordinator Karantina Hewan, Karantina Pertanian Palangka Raya Imam Rahmadi.
Pengetatan pengawasan tersebut, di antaranya dilakukan terhadap sebanyak 240 sapi jantan yang datang hari ini dan dilalulintaskan dari Bali menuju Pelabuhan Kumai, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat menggunakan kapal KLM. Karya Utama.
Sapi yang didatangkan untuk memenuhi kebutuhan menjelang hari raya Idul Adha tersebut, usai kapalnya bersandar langsung dilakukan tindakan karantina berupa pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan fisik oleh petugas.