Jakarta (ANTARA) - Tim Williams dijatuhi denda 25.000 dolar AS menyusul pelanggaran prosedur regulasi finansial Formula 1, demikian umum FIA pada Selasa.
Sedari 2021, tim-tim kompetitor diharuskan mengumpulkan laporan keuangan internal dari pengeluaran mereka terkait batas bujet, yang tahun ini ditentukan sebesar 141,2 juta dolar AS, untuk periode antara Januari hingga April pada akhir Juni setiap tahunnya.
Pengeluaran tahunan mereka harus dilaporkan pada akhir Maret berikutnya.
Williams gagal menemui tenggat kedua yaitu 31 Maret 2022, sehingga FIA menyatakan tim itu melakukan pelanggaran prosedural pada 12 April lalu.
Tim ikonik asal Inggris itu mengakui mereka tidak mematuhi aturan tersebut.
Karena pelanggaran tersebut diungkapkan secara sukarela oleh tim sebelum tenggat waktu, dan karena mereka telah sepenuhnya bekerja sama mencari solusi, Cost Cap Administration, badan yang dibentuk untuk memantau kepatuhan terhadap peraturan finansial, menawarkan tim itu Perjanjian Pelanggaran yang Diterima (Accepted Breach Agreement).
Hal itu melibatkan komitmen Williams untuk membenahi pelanggaran tersebut sebelum pukul 19:00 pada 31 Mei, membayar denda 25.000 dolar AS dan menanggung biaya yang dikeluarkan oleh Cost Cap Administration sehubungan dengan persiapan dari ABA.
Williams menerima tawaran itu dan sejak itu telah memenuhi ketiga syarat tersebut, demikian laman resmi Formula 1.
Tim mantan juara dunia itu menjadi yang pertama terkena hukuman di bawah regulasi batas anggaran yang membatasi tim-tim F1 menghabiskan lebih dari 140 juta dolar dalam setahun.
Dimiliki perorangan, Williams, yang dominan pada masanya namun belum lagi meraih gelar juara dunia sejak 1997, sekarang bertarung di papan bawah dan menjadi salah satu tim dengan bujet yang lebih kecil dari rival-rivalnya.
Tim-tim besar dan yang lebih kaya telah memberi peringatan bahwa menjaga pengeluaran di bawah batas anggaran akan mustahil mengingat inflasi dan biaya yang tinggi. Mereka ingin FIA untuk menaikkannya.
Bos tim Mercedes Toto Wolff mengatakan, seperti dikutip Reuters, di Grand Prix Monako bulan lalu bahwa tagihan listrik di pabrik mereka di Brackley telah naik dari 2,5 juta poundsterling menjadi 6,5 poundsterling dan biaya logistik juga mengalami kenaikan.
Sedari 2021, tim-tim kompetitor diharuskan mengumpulkan laporan keuangan internal dari pengeluaran mereka terkait batas bujet, yang tahun ini ditentukan sebesar 141,2 juta dolar AS, untuk periode antara Januari hingga April pada akhir Juni setiap tahunnya.
Pengeluaran tahunan mereka harus dilaporkan pada akhir Maret berikutnya.
Williams gagal menemui tenggat kedua yaitu 31 Maret 2022, sehingga FIA menyatakan tim itu melakukan pelanggaran prosedural pada 12 April lalu.
Tim ikonik asal Inggris itu mengakui mereka tidak mematuhi aturan tersebut.
Karena pelanggaran tersebut diungkapkan secara sukarela oleh tim sebelum tenggat waktu, dan karena mereka telah sepenuhnya bekerja sama mencari solusi, Cost Cap Administration, badan yang dibentuk untuk memantau kepatuhan terhadap peraturan finansial, menawarkan tim itu Perjanjian Pelanggaran yang Diterima (Accepted Breach Agreement).
Hal itu melibatkan komitmen Williams untuk membenahi pelanggaran tersebut sebelum pukul 19:00 pada 31 Mei, membayar denda 25.000 dolar AS dan menanggung biaya yang dikeluarkan oleh Cost Cap Administration sehubungan dengan persiapan dari ABA.
Williams menerima tawaran itu dan sejak itu telah memenuhi ketiga syarat tersebut, demikian laman resmi Formula 1.
Tim mantan juara dunia itu menjadi yang pertama terkena hukuman di bawah regulasi batas anggaran yang membatasi tim-tim F1 menghabiskan lebih dari 140 juta dolar dalam setahun.
Dimiliki perorangan, Williams, yang dominan pada masanya namun belum lagi meraih gelar juara dunia sejak 1997, sekarang bertarung di papan bawah dan menjadi salah satu tim dengan bujet yang lebih kecil dari rival-rivalnya.
Tim-tim besar dan yang lebih kaya telah memberi peringatan bahwa menjaga pengeluaran di bawah batas anggaran akan mustahil mengingat inflasi dan biaya yang tinggi. Mereka ingin FIA untuk menaikkannya.
Bos tim Mercedes Toto Wolff mengatakan, seperti dikutip Reuters, di Grand Prix Monako bulan lalu bahwa tagihan listrik di pabrik mereka di Brackley telah naik dari 2,5 juta poundsterling menjadi 6,5 poundsterling dan biaya logistik juga mengalami kenaikan.