Palangka Raya (ANTARA) -
Sebab, BRI hanya menggunakan saluran resmi situs web sebagai media komunikasi yang dapat diakses masyarakat secara luas melalui laman dan untuk info lebih lanjut, bisa mengunjungi Kantor BRI terdekat atau menghubungi pusat panggilan atau call center BRI 14017/1500017.
Kasus hilangnya uang rekening milik seorang dokter yang bertugas di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun yang mana sempat diberitakan media lokal, pihaknya mengatakan bukan ranahnya untuk memberikan pernyataan terkait hal tersebut, namun pihaknya tetap akan berkoordinasi perihal kasus tersebut.
Manager Operasional BRI Cabang Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Ariston K Jati mengimbau seluruh masyarakat untuk selalu lebih berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan pihak bank.
"BRI senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati serta tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI, termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user dan password internet banking, OTP, dsb.) melalui tautan atau situs web dengan sumber tidak resmi dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Ariston di Palangka Raya, Kamis.
Ariston mengatakan, maraknya aksi tindak kejahatan digital yang disebarluaskan baik melalui pesan singkat, sosial media maupun surat elektronik yang dimuat dalam bentuk gambar dan sebagainya, sangat rawan penipuan dengan mengatasnamakan dari BRI.
Ciri-ciri akun WhatsApp palsu mengatasnamakan BRI. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)
Sebab, BRI hanya menggunakan saluran resmi situs web sebagai media komunikasi yang dapat diakses masyarakat secara luas melalui laman dan untuk info lebih lanjut, bisa mengunjungi Kantor BRI terdekat atau menghubungi pusat panggilan atau call center BRI 14017/1500017.
Oleh sebab itu, kata Ariston, BRI Palangka Raya mendorong dan mengajak semua pihak maupun nasabah, untuk lebih mengedepankan kewaspadaan dalam menerima pesan dalam bentuk apapun dengan tidak terburu-buru percaya dengan ajakan pesan tersebut.
Saat ditanya soal kasus rekening BRI milik seorang dokter yang bertugas di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, yang mana rekeningnya dibobol oleh orang tidak bertanggung jawab, pihaknya menyampaikan kasus penyelesaian tersebut adalah kewenangan pihak BRI Pangkalan Bun.
"Karena posisi daerah Pangkalan Bun dan Palangka Raya sama-sama branch office, maka kewenangannya sendiri-sendiri mas untuk klarifikasinya," ucapnya.
Tips waspada terhadap informasi palsu. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)
Kasus hilangnya uang rekening milik seorang dokter yang bertugas di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun yang mana sempat diberitakan media lokal, pihaknya mengatakan bukan ranahnya untuk memberikan pernyataan terkait hal tersebut, namun pihaknya tetap akan berkoordinasi perihal kasus tersebut.
"Intinya, kami mengimbau kepada seluruh lapisan nasabah yang ada di Provinsi berjuluk 'Bumi Tanbun Bungai' - 'Bumi Pancasila' untuk tidak mudah percaya dengan penipuan yang mengatasnamakan BRI. Paling tidak di kroscek terlebih dahulu apakah benar informasi tersebut. Dan saya tegaskan kembali, jangan sampai memberikan informasi data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI," demikian Arsiton K Jati.
Baca juga: Kanwil Kemenkumham Kalteng terima hibah Rp150 juta dari BRI
Baca juga: BRI salurkan bantuan sembako bagi korban banjir di Katingan
Baca juga: Gaet kawula muda Palangka Raya melalui transaksi digital 'BRILian Corner'
Baca juga: Kanwil Kemenkumham Kalteng terima hibah Rp150 juta dari BRI
Baca juga: BRI salurkan bantuan sembako bagi korban banjir di Katingan
Baca juga: Gaet kawula muda Palangka Raya melalui transaksi digital 'BRILian Corner'