Sampit (ANTARA) - Kebakaran melanda sebuah gudang berukuran besar di Jalan Kopi Selatan RT 34 RW 07 Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, membuat panik warga setempat.
"Ngeri apinya makanya warga ketakutan. Kami khawatir api meluas ke rumah-rumah warga karena di sini cukup padat," kata Udin, seorang warga di lokasi kebakaran, Minggu.
Kebakaran melanda gudang penyimpanan barang kelontongan dan bahan bangunan itu diketahui sekitar pukul 15.30 WIB. Api diduga berasal dari bagian belakang gudang dan dengan cepat membesar karena gudang yang disebut milik warga bernama Susan itu berisi barang-barang yang mudah terbakar.
Besarnya api dengan asap hitam membubung tinggi yang terlihat hingga jarak lima tiga kilometer itu membuat warga benar-benar panik. Terlebih petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan sempat kesulitan masuk ke dalam gudang hingga mereka harus menjebol pintu.
Api terus membakar gudang yang panjangnya diperkirakan mencapai 30 meter dengan lebar belasan meter tersebut. Api menjalar pun menjalar hingga menghanguskan sebuah rumah milik warga yang akrab disapa Abah Eka.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur menurunkan seluruh armada mereka dengan personel sebanyak 100 orang. Bahkan mereka yang sedang lepas piket pun turut dipanggil dan dikerahkan membantu pemadaman api.
Seorang warga membawa ember berisi air untuk memadamkan kebakaran besar yang melalap sebuah gudang di Jalan Kopi Selatan, Sampit, Minggu (12/6/2022). ANTARA/Norjani
Bantuan armada dan personel pemadam kebakaran juga datang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Palang Merah Indonesia, PDAM dan lainnya. Semua bahu membahu berusaha memadamkan api.
"Kami terkendala keterbatasan karena peralatan yang kita miliki belum memadai seperti pelindung diri, oksigen dan lainnya. Apalagi isi barang dalam gudang itu adalah barang-barang yang mudah terbakar," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur, Hawianan.
Petugas sudah melokalisir kebakaran agar tidak terus meluas. Namun hingga pukul 19.30 WIB, petugas terus berupaya memadamkan api yang membakar isi gudang besar tersebut.
Melihat kondisi di lapangan, Hawianan memperkirakan api yang membakar isi gudang besar itu baru akan benar-benar padam dalam waktu tiga sampai empat hari. Selama itu pula petugas terus berupaya memadamkan api.
"Isi gudangnya ini bahan mudah terbakar makanya diperkirakan cukup lama. Kami akan terus berupaya memadamkan. Kami tetap di sini hingga api benar-benar sudah bisa dijinakkan sehingga kebakaran itu tidak sampai meluas," ujar Hawianan.
Sementara itu, kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran besar di gudang tersebut. Polisi juga meminta keterangan sejumlah pihak untuk mengungkap penyebab kebakaran besar tersebut.
Baca juga: DPRD Kotim minta pemkab serius telusuri dugaan pencemaran di Sungai Sampit
Baca juga: Bupati berharap kontingen Pesparawi Kotim raih prestasi di tingkat nasional
Baca juga: Bazar UMKM Harati disambut antusias pelaku UMKM
"Ngeri apinya makanya warga ketakutan. Kami khawatir api meluas ke rumah-rumah warga karena di sini cukup padat," kata Udin, seorang warga di lokasi kebakaran, Minggu.
Kebakaran melanda gudang penyimpanan barang kelontongan dan bahan bangunan itu diketahui sekitar pukul 15.30 WIB. Api diduga berasal dari bagian belakang gudang dan dengan cepat membesar karena gudang yang disebut milik warga bernama Susan itu berisi barang-barang yang mudah terbakar.
Besarnya api dengan asap hitam membubung tinggi yang terlihat hingga jarak lima tiga kilometer itu membuat warga benar-benar panik. Terlebih petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan sempat kesulitan masuk ke dalam gudang hingga mereka harus menjebol pintu.
Api terus membakar gudang yang panjangnya diperkirakan mencapai 30 meter dengan lebar belasan meter tersebut. Api menjalar pun menjalar hingga menghanguskan sebuah rumah milik warga yang akrab disapa Abah Eka.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur menurunkan seluruh armada mereka dengan personel sebanyak 100 orang. Bahkan mereka yang sedang lepas piket pun turut dipanggil dan dikerahkan membantu pemadaman api.
Bantuan armada dan personel pemadam kebakaran juga datang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Palang Merah Indonesia, PDAM dan lainnya. Semua bahu membahu berusaha memadamkan api.
"Kami terkendala keterbatasan karena peralatan yang kita miliki belum memadai seperti pelindung diri, oksigen dan lainnya. Apalagi isi barang dalam gudang itu adalah barang-barang yang mudah terbakar," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur, Hawianan.
Petugas sudah melokalisir kebakaran agar tidak terus meluas. Namun hingga pukul 19.30 WIB, petugas terus berupaya memadamkan api yang membakar isi gudang besar tersebut.
Melihat kondisi di lapangan, Hawianan memperkirakan api yang membakar isi gudang besar itu baru akan benar-benar padam dalam waktu tiga sampai empat hari. Selama itu pula petugas terus berupaya memadamkan api.
"Isi gudangnya ini bahan mudah terbakar makanya diperkirakan cukup lama. Kami akan terus berupaya memadamkan. Kami tetap di sini hingga api benar-benar sudah bisa dijinakkan sehingga kebakaran itu tidak sampai meluas," ujar Hawianan.
Sementara itu, kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran besar di gudang tersebut. Polisi juga meminta keterangan sejumlah pihak untuk mengungkap penyebab kebakaran besar tersebut.
Baca juga: DPRD Kotim minta pemkab serius telusuri dugaan pencemaran di Sungai Sampit
Baca juga: Bupati berharap kontingen Pesparawi Kotim raih prestasi di tingkat nasional
Baca juga: Bazar UMKM Harati disambut antusias pelaku UMKM