Jakarta (ANTARA) - Chef selebritas Vindex Tengker mengatakan profesi butcher atau pemotong daging juga kian digandrungi. Di mana posisi ini bisa dilakukan oleh semua gender, baik laki-laki maupun perempuan, dan dari berbagai kalangan usia.
"Seperti hal barista di dunia kopi, profesi butcher di dunia olahan daging sapi dapat menjadi sebuah profesi masa depan yang menjanjikan, baik bagi kaum laki-laki ataupun perempuan. Apalagi diiringi dengan semakin tingginya perhatian masyarakat perkotaan untuk memperoleh daging sapi yang tidak hanya lezat, tapi juga sehat dan sustainable," kata chef Vindex dalam keterangan resmi Meat Livestock Australia, Rabu.
Baca juga: Profesi yang diprediksi akan semakin dibutuhkan
Ia menjelaskan, beef culture jadi tren di dunia kuliner selama pandemi di mana permintaan daging sapi dan domba berkualitas semakin besar, ditambah lagi dengan gaya menyantap daging sapi yang kian "kekinian" seperti shabu-shabu.
Ini juga terlihat dari permintaan akan daging sapi berkualitas di Indonesia yang terus meningkat dan semakin menjamurnya pelaku usaha yang berfokus pada olahan daging sapi, baik di ritel atau layanan seperti hotel, restoran, kafe dan supermarket.
Chef Vindex juga berpendapat bahwa profesi penyembelih daging bisa menjadi solusi yang baik untuk industri kuliner karena dapat menentukan profitabilitas dari penggunaan potongan daging secara optimal.
Baca juga: Tanda - tanda salah pilih profesi
"Saya rasa ini dapat merubah persepsi masyarakat terhadap profesi butcher yang masih disalah persepsikan sebagai pekerjaan kasar bagi kaum pria," katanya.
PT Global Pratama Wijaya, perusahaan importir dan distributor daging sapi dan domba di Indonesia, memperkenalkan variasi potongan daging sapi khususnya bagian secondary cuts dan mendorong kreasi olahan makanan dari berbagai jenis potongannya sehingga dapat memaksimalkan penggunaan bagian potongan daging sapi yang selama ini kurang populer.
"Kami ingin masyarakat Indonesia semakin kenal dan paham, bahwa daging sapi bukan hanya terdiri dari Prime Cuts, tapi juga ada bagian secondary cuts yang dapat diolah menjadi sajian lezat, berkualitas, dan bergizi," imbuh Direktur PT Global Pratama Wijaya Dian Paramita.
Baca juga: Mengenal tantangan baru dalam manajemen tenaga kerja
Baca juga: Tips jadikan 'mood' selalu baik dan lebih fokus saat bekerja
Baca juga: Empat cara jaga kesehatan otak untuk hindari 'burn out'
"Seperti hal barista di dunia kopi, profesi butcher di dunia olahan daging sapi dapat menjadi sebuah profesi masa depan yang menjanjikan, baik bagi kaum laki-laki ataupun perempuan. Apalagi diiringi dengan semakin tingginya perhatian masyarakat perkotaan untuk memperoleh daging sapi yang tidak hanya lezat, tapi juga sehat dan sustainable," kata chef Vindex dalam keterangan resmi Meat Livestock Australia, Rabu.
Baca juga: Profesi yang diprediksi akan semakin dibutuhkan
Ia menjelaskan, beef culture jadi tren di dunia kuliner selama pandemi di mana permintaan daging sapi dan domba berkualitas semakin besar, ditambah lagi dengan gaya menyantap daging sapi yang kian "kekinian" seperti shabu-shabu.
Ini juga terlihat dari permintaan akan daging sapi berkualitas di Indonesia yang terus meningkat dan semakin menjamurnya pelaku usaha yang berfokus pada olahan daging sapi, baik di ritel atau layanan seperti hotel, restoran, kafe dan supermarket.
Chef Vindex juga berpendapat bahwa profesi penyembelih daging bisa menjadi solusi yang baik untuk industri kuliner karena dapat menentukan profitabilitas dari penggunaan potongan daging secara optimal.
Baca juga: Tanda - tanda salah pilih profesi
"Saya rasa ini dapat merubah persepsi masyarakat terhadap profesi butcher yang masih disalah persepsikan sebagai pekerjaan kasar bagi kaum pria," katanya.
PT Global Pratama Wijaya, perusahaan importir dan distributor daging sapi dan domba di Indonesia, memperkenalkan variasi potongan daging sapi khususnya bagian secondary cuts dan mendorong kreasi olahan makanan dari berbagai jenis potongannya sehingga dapat memaksimalkan penggunaan bagian potongan daging sapi yang selama ini kurang populer.
"Kami ingin masyarakat Indonesia semakin kenal dan paham, bahwa daging sapi bukan hanya terdiri dari Prime Cuts, tapi juga ada bagian secondary cuts yang dapat diolah menjadi sajian lezat, berkualitas, dan bergizi," imbuh Direktur PT Global Pratama Wijaya Dian Paramita.
Baca juga: Mengenal tantangan baru dalam manajemen tenaga kerja
Baca juga: Tips jadikan 'mood' selalu baik dan lebih fokus saat bekerja
Baca juga: Empat cara jaga kesehatan otak untuk hindari 'burn out'