Jakarta (ANTARA) - Tayangan Korea terbaru "Money Heist: Korea - Joint Economic Area" akan segera tayang pada 24 Juni mendatang.
Diadaptasi dari tayangan fenomenal "La Casa de Papel (Money Heist)", serial ini menghadirkan kisah sekawan perampok di bawah arahan pemimpin bernama Profesor yang berencana melakukan pencurian terbesar dalam sejarah dari gedung Percetakan Uang Unifikasi Korea.
Baca juga: 'Money Heist' akan hadirkan spin-off Berlin pada 2023
Sutradara Kim Hong-Sun bersama para pemain, termasuk Jun Jong-seo, Park Hae-soo, Yoo Ji-tae, Kim Yunjin, Kim Seung-o, dan penulis Ryu Yong-jae berdiskusi soal serial ini dalam konferensi pers yang digelar daring, Rabu (22/6). Berikut lima fakta menarik mengenai "Money Heist: Korea - Joint Economic Area" yang dibeberkan oleh pemain dan sutradara, dikutip dari siaran resmi Netflix, Kamis.
Latar belakang pembuatan
Baik sutradara Kim maupun penulis Ryu menyatakan bahwa serial "La Casa de Papel (Money Heist)" membuat mereka terpesona sekaligus penasaran.
“Begitu banyak karakter dengan kepribadian dan daya tarik masing-masing sangat mengasyikkan untuk ditonton,” kata Kim.
Baca juga: Ini peran Park Hae Soo di 'Money Heist' versi Korea
Ia pun yakin bahwa menyaksikan para karakter ini dengan lokasi dan setting waktu berbeda akan sama serunya. “Korea sebagai latar belakang dapat menjadikannya serial yang sangat orisinal dan baru,” ujarnya. “Sejak awal saya sadar bahwa serial ini harus tampil sangat realistis dan seiring saya merenungkannya, sepertinya hubungan antar-Korea di serial ini dapat terwujud di latar masa depan yang tak terlalu jauh.”
Lebih dari sekadar adaptasi
Dengan latar waktu dan lokasi yang berbeda di serial baru ini, Ryu menyatakan bahwa tak hanya mencontoh serial yang sudah ada, ia tetap membawa daya tarik para karakter dari serial aslinya sekaligus memberikan sentuhan Korea yang unik. Hubungan dan sejarah yang panjang antara kedua negara Korea juga disorot. Ryu berujar bahwa chemistry dinamis antara penduduk Korea Utara dan Selatan digambarkan melalui berbagai interaksi dalam kelompok pencuri maupun satuan gugus tugas yang berupaya menghalangi aksi mereka.
Serial "Money Heist: Korea - Joint Economic Arena" (ANTARA/Netflix)
Topeng Hahoe
Jika para karakter perampok di "La Casa de Papel" identik dengan jumpsuit merah dan topeng Salvador Dali, "Money Heist: Korea - Joint Economic Area" memperkenalkan topeng tradisional Korea dari daerah Andong yang disebut Hahoe.
Baca juga: Lima alasan untuk tidak melewatkan 'Money Heist'
Topeng berwarna putih dengan senyum misterius ini disebut Park Hae-soo, aktor pemeran Berlin, memiliki sikap kritis bagi penguasa sekaligus sentuhan humor.
“Dilihat dari berbagai sudut pun ia akan tampak berbeda,” katanya.
Sementara Jun Jong-seo yang memainkan Tokyo berkata bahwa senyum pada topeng tersebut menyiratkan rasa humor namun juga sebuah misteri.
“Topeng ini memiliki bermacam-macam makna, dan saya sangat tertarik dibuatnya,” ujarnya.
Baca juga: Netflix rilis tampilan visual dan cuplikan baru 'Money Heist 5'
Karakter yang beragam
Profesor, seorang ahli strategi jenius yang penuh keyakinan adalah sosok yang cukup unik di mata Yoo Ji-tae.
“Saya telah memainkan begitu banyak peran jahat sebelumnya, namun ini pertama kalinya saya memerankan seorang ahli strategi yang melakukan kejahatan tapi di saat yang sama tak menginginkan adanya korban.”
Sementara itu, Berlin yang berhati dingin, misalnya, merupakan bekas tahanan kerja paksa yang kabur dari sebuah penjara Korea Utara. “Ia adalah perwujudan rasa sengsara yang dialami baik oleh Korea Utara dan Selatan,” ujar Park Hae-soo.
Di sisi lain, Tokyo menjadi karakter yang paling berbeda dari tokoh aslinya. Jun Jong-seo selaku pemerannya berkata, “Ia merupakan seorang Gen Z dan berumur 20-an. Tadinya ia seorang gadis biasa-biasa saja dari Korea Utara dan berharap ingin mewujudkan mimpinya.”
Persiapan para aktor
Berbagai tantangan turut mewarnai proses persiapan dari para pemain di serial ini. Park Hae-soo menceritakan persiapannya dalam memerankan karakter Berlin yang berdialek Pyongyang dengan mengikuti sejumlah pelatihan dari seorang tutor, hingga mendengarkan beberapa rekaman untuk menyempurnakan aksennya. Lee Won-jong juga tak kalah serius ketika menyiapkan perannya sebagai Moscow.
“Kami memiliki aktor yang berasal dari daerah Kyongsang, bagian selatan Korea Selatan. Selama sebulan penuh kami berlatih dengan sangat keras untuk mempelajari dialek dan aksen darinya, bahkan berlatih dengan menggunakan gerak tubuh dan beraksi,” ujarnya.
Serial "Money Heist: Korea - Joint Economic Area" meliputi 12 episode yang dibagi ke dalam Part 1 dan Part 2, dengan masing-masing bagian memiliki enam episode.
Baca juga: Serial 'Money Heist 5' dipecah jadi dua bagian
Baca juga: Ini para pemain 'Money Heist' versi Korea
Baca juga: Netflix akan hadirkan 'Money Heist' versi Korea
Diadaptasi dari tayangan fenomenal "La Casa de Papel (Money Heist)", serial ini menghadirkan kisah sekawan perampok di bawah arahan pemimpin bernama Profesor yang berencana melakukan pencurian terbesar dalam sejarah dari gedung Percetakan Uang Unifikasi Korea.
Baca juga: 'Money Heist' akan hadirkan spin-off Berlin pada 2023
Sutradara Kim Hong-Sun bersama para pemain, termasuk Jun Jong-seo, Park Hae-soo, Yoo Ji-tae, Kim Yunjin, Kim Seung-o, dan penulis Ryu Yong-jae berdiskusi soal serial ini dalam konferensi pers yang digelar daring, Rabu (22/6). Berikut lima fakta menarik mengenai "Money Heist: Korea - Joint Economic Area" yang dibeberkan oleh pemain dan sutradara, dikutip dari siaran resmi Netflix, Kamis.
Latar belakang pembuatan
Baik sutradara Kim maupun penulis Ryu menyatakan bahwa serial "La Casa de Papel (Money Heist)" membuat mereka terpesona sekaligus penasaran.
“Begitu banyak karakter dengan kepribadian dan daya tarik masing-masing sangat mengasyikkan untuk ditonton,” kata Kim.
Baca juga: Ini peran Park Hae Soo di 'Money Heist' versi Korea
Ia pun yakin bahwa menyaksikan para karakter ini dengan lokasi dan setting waktu berbeda akan sama serunya. “Korea sebagai latar belakang dapat menjadikannya serial yang sangat orisinal dan baru,” ujarnya. “Sejak awal saya sadar bahwa serial ini harus tampil sangat realistis dan seiring saya merenungkannya, sepertinya hubungan antar-Korea di serial ini dapat terwujud di latar masa depan yang tak terlalu jauh.”
Lebih dari sekadar adaptasi
Dengan latar waktu dan lokasi yang berbeda di serial baru ini, Ryu menyatakan bahwa tak hanya mencontoh serial yang sudah ada, ia tetap membawa daya tarik para karakter dari serial aslinya sekaligus memberikan sentuhan Korea yang unik. Hubungan dan sejarah yang panjang antara kedua negara Korea juga disorot. Ryu berujar bahwa chemistry dinamis antara penduduk Korea Utara dan Selatan digambarkan melalui berbagai interaksi dalam kelompok pencuri maupun satuan gugus tugas yang berupaya menghalangi aksi mereka.
Topeng Hahoe
Jika para karakter perampok di "La Casa de Papel" identik dengan jumpsuit merah dan topeng Salvador Dali, "Money Heist: Korea - Joint Economic Area" memperkenalkan topeng tradisional Korea dari daerah Andong yang disebut Hahoe.
Baca juga: Lima alasan untuk tidak melewatkan 'Money Heist'
Topeng berwarna putih dengan senyum misterius ini disebut Park Hae-soo, aktor pemeran Berlin, memiliki sikap kritis bagi penguasa sekaligus sentuhan humor.
“Dilihat dari berbagai sudut pun ia akan tampak berbeda,” katanya.
Sementara Jun Jong-seo yang memainkan Tokyo berkata bahwa senyum pada topeng tersebut menyiratkan rasa humor namun juga sebuah misteri.
“Topeng ini memiliki bermacam-macam makna, dan saya sangat tertarik dibuatnya,” ujarnya.
Baca juga: Netflix rilis tampilan visual dan cuplikan baru 'Money Heist 5'
Karakter yang beragam
Profesor, seorang ahli strategi jenius yang penuh keyakinan adalah sosok yang cukup unik di mata Yoo Ji-tae.
“Saya telah memainkan begitu banyak peran jahat sebelumnya, namun ini pertama kalinya saya memerankan seorang ahli strategi yang melakukan kejahatan tapi di saat yang sama tak menginginkan adanya korban.”
Sementara itu, Berlin yang berhati dingin, misalnya, merupakan bekas tahanan kerja paksa yang kabur dari sebuah penjara Korea Utara. “Ia adalah perwujudan rasa sengsara yang dialami baik oleh Korea Utara dan Selatan,” ujar Park Hae-soo.
Di sisi lain, Tokyo menjadi karakter yang paling berbeda dari tokoh aslinya. Jun Jong-seo selaku pemerannya berkata, “Ia merupakan seorang Gen Z dan berumur 20-an. Tadinya ia seorang gadis biasa-biasa saja dari Korea Utara dan berharap ingin mewujudkan mimpinya.”
Persiapan para aktor
Berbagai tantangan turut mewarnai proses persiapan dari para pemain di serial ini. Park Hae-soo menceritakan persiapannya dalam memerankan karakter Berlin yang berdialek Pyongyang dengan mengikuti sejumlah pelatihan dari seorang tutor, hingga mendengarkan beberapa rekaman untuk menyempurnakan aksennya. Lee Won-jong juga tak kalah serius ketika menyiapkan perannya sebagai Moscow.
“Kami memiliki aktor yang berasal dari daerah Kyongsang, bagian selatan Korea Selatan. Selama sebulan penuh kami berlatih dengan sangat keras untuk mempelajari dialek dan aksen darinya, bahkan berlatih dengan menggunakan gerak tubuh dan beraksi,” ujarnya.
Serial "Money Heist: Korea - Joint Economic Area" meliputi 12 episode yang dibagi ke dalam Part 1 dan Part 2, dengan masing-masing bagian memiliki enam episode.
Baca juga: Serial 'Money Heist 5' dipecah jadi dua bagian
Baca juga: Ini para pemain 'Money Heist' versi Korea
Baca juga: Netflix akan hadirkan 'Money Heist' versi Korea