Sampit (ANTARA) - Puluhan pelajar SMKN 1 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mengikuti pelatihan jurnalistik yang digelar sebagai upaya mengantisipasi penyebaran hoaks melibatkan generasi muda, khususnya generasi Z atau Gen Z.
“Pelatihan seperti ini memang sangat dibutuhkan masyarakat kita, terutama generasi muda agar lebih bijak dalam bermedia sosial,” kata Staf Ahli Bupati Kotim Bidang Kemasyarakatan dan SDM Rusmiati di Sampit, Selasa.
Pelatihan jurnalistik di era digital bagi Gen Z dalam upaya antisipasi hoaks ini digelar dengan kerja sama pemerintah daerah setempat, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kotim dan Polres Kotim yang dilaksanakan di SMKN 1 Sampit.
Rusmiati menuturkan, dalam era digital seperti saat ini, arus informasi mengalir begitu cepat. Informasi yang diterima setiap hari bisa datang dari berbagai platform, terutama media sosial.
Namun, di tengah kemudahan akses informasi ini, masyarakat juga dihadapkan pada tantangan besar, yaitu maraknya penyebaran berita bohong (hoaks) yang tidak hanya menyesatkan, tetapi juga dapat memecah belah persatuan dan menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Oleh karena itu, kegiatan yang mengangkat tema pelatihan jurnalistik di era digital bagi Gen Z dalam upaya antisipasi hoaks ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat sekarang,” sebutnya.
Baca juga: DPRD Kotim dorong pemerataan Program MBG hingga pelosok
Di samping itu, ia berharap melalui pelatihan ini, para siswa tidak hanya akan memahami tentang menjadi konsumen informasi yang cerdas, tetapi juga dapat menghasilkan karya jurnalistik yang akurat, aktual, berimbang, dan bertanggung jawab.
Gen Z sebagai generasi yang sangat akrab dengan teknologi memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi yang benar. Pelatihan ini menjadi kesempatan emas untuk menambah wawasan, keterampilan, serta menanamkan sikap kritis dalam menerima dan menyebarkan informasi.
“Saya berharap, melalui kegiatan ini, lahir generasi muda yang cerdas, kreatif, kritis, dan bertanggung jawab dalam menghadapi perkembangan media di era digital. Semoga ilmu yang didapatkan hari ini dapat bermanfaat bagi masa depan,” pungkasnya.
Ketua Pelaksana Pelatihan Akhmaddiannor menyebutkan bahwa kegiatan ini pertama kalinya digelar di Sampit dan pihaknya sengaja menyasar pelajar dalam pemberian edukasi ini yang diharapkan bisa berlanjut ke sekolah-sekolah lainnya.
Alasan pihaknya menggelar pelatihan jurnalistik bagi pelajar ini bermula dari kepedulian akan ramainya penggunaan media sosial, khususnya di kalangan Gen Z.
“Melalui pelatihan ini kami berharap agar generasi muda bisa lebih menjaga diri ketika bermedia sosial, apalagi berkaitan dengan penyebaran informasi baik berupa video maupun narasi agar jangan sampai ikut andil dalam penyebaran hoaks,” tuturnya.
Dalam kegiatan ini, pihaknya mengundang Polres Kotim sebagai narasumber yang bisa menjelaskan langsung aturan dan dampak dari penyebaran hoaks secara hukum. Pasalnya, generasi muda kerap menyepelekan penyebaran informasi di media sosial.
“Namun, jika hal tersebut tidak dibatasi maka justru bisa membawa mereka berurusan dengan hukum, makanya untuk mengantisipasi itu kami menggelar kegiatan ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkarnain melalui Kasi Humas Polres Kotim AKP Edy Wiyoko turut mendukung kegiatan pelatihan jurnalistik ini.
Dengan harapan agar para generasi muda dapat mengetahui serta menindaklanjuti terkait berita hoaks dan hate speech yang bertebaran di media sosial maupun media online.
“Dengan menggelar kegiatan ini, siswa dan siswi dapat semakin bijak dalam mengarungi media sosial yang luas,” demikian Edy.
Baca juga: Bulog Kotim prediksi harga beras bakal alami tren kenaikan
Baca juga: Bank Indonesia dorong BUMD di Kotim kelola pangan
Baca juga: Warga Sampit antusias belanja di pasar murah untuk persiapan Ramadhan