Warga Sampit antusias belanja di pasar murah untuk persiapan Ramadhan

id Warga Sampit antusias belanja di pasar murah untuk persiapan Ramadhan, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, ekonomi

Warga Sampit antusias belanja di pasar murah untuk persiapan Ramadhan

Warga Sampit antusias berbelanja bahan pangan saat pasar murah Gerakan Pangan Murah digelar di Taman Kota Sampit, Rabu (25/2/2025). ANTARA/Norjani

Palangka Raya (ANTARA) - Pasar murah yang digelar Dinas Perdagangan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah disambut antusias warga yang berebut berbelanja bahan pangan.

"Mumpung harganya lebih murah dibanding di pasar, jadi sekalian untuk persiapan selama Bulan Suci Ramadhan. Seperti beras, gula dan minyak goreng kan bisa disimpan lama," kata Linda, warga Sampit, Selasa.

Pasar murah melalui program Gerakan Pangan Murah ini dilaksanakan di Taman Kota Sampit di Jalan S Parman. Kegiatan ini ditujukan untuk untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan menjelang Ramadhan.

Ratusan warga datang silih berganti untuk berbelanja di pasar murah ini. Sesuai namanya, bahan pangan yang dijual di pasar murah ini harganya lebih murah dibanding di pasaran karena barang dipasok oleh agen, bahkan langsung dan produsen.

Komoditas yang dijual di pasar murah ini yaitu beras premium Rp72 ribu/sak, beras medium Rp63 ribu/sak, Minyak Kita Rp15.500/liter, gula pasir Rp17.500/kg, telur ayam Rp55 ribu/sap, daging beku Rp93 ribu/bungkus, bawang merah Rp30 ribu/kg, bawang putih Rp38 ribu/kg, cabai rawit Rp6.500/ons dan aneka sayuran serta Rp5.000. Selain itu juga tersedia buah-buahan, frozen food, minuman dan mi instan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotawaringin Timur, Sepnita mengatakan, serangkaian pasar murah akan digelar sebagai upaya pencegahan lonjakan harga bahan pangan menjelang Bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri 2025. Untuk itu dilakukan pasar murah sehingga harga bahan pangan tetap terkendali.

"Komoditas-komoditas yang dijual adalah kebutuhan pangan yang kemungkinan terjadi lonjakan harga. Semoga ini bisa membantu menjaga kestabilan harga," kata Sepnita.

Kenaikan harga bahan pangan atau bahan pokok sering terjadi menjelang Bulan Suci Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri. Kondisi itu diperkirakan akibat meningkatnya permintaan bahan pangan, namun tidak diimbangi dengan stok dan kelancaran pasokan.

Baca juga: Dinkes Kotim tegaskan efisiensi anggaran tidak menghambat layanan kesehatan

Beberapa komoditas yang biasanya harganya naik saat Ramadhan seperti beras, cabai, ayam potong, telur, daging, tepung, gula dan lainnya. Sebagian komoditas tersebut didatangkan dari luar daerah seperti Kalimantan Selatan dan sejumlah daerah di Pulau Jawa.

Untuk itulah diperlukan koordinasi dan pemantauan untuk memastikan ketersediaan stok serta kelancaran pasokan. Jika ada kendala, perlu dicarikan solusi secepatnya sehingga pasokan kembali lancar.

"Kami akan rapat lagi, tapi secara stok pangan masih mencukupi. Hasil koordinasi dengan distributor, tidak ada masalah terhadap stok bahan pangan. Cukup untuk memenuhi keperluan selama Ramadhan," tambahnya.

Untuk mencegah lonjakan harga, pemerintah pusat dan daerah akan gencar menggelar pasar murah. Seperti pada Selasa (25/2) dan Rabu (26/2) akan digelar pasar murah di Taman Kota Sampit.

"Untuk Selasa itu dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, sedangkan Rabu akan dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah," ujar Sepnita.

Langkah lainnya, Badan Pangan Nasional akan melaksanakan Gelar Pasar Murah melalui PT Pos Indonesia. Untuk di Kotawaringin Timur akan dilaksanakan di delapan lokasi yang merupakan lokasi pelayanan PT Pos Indonesia.

Delapan lokasi tersebut juga menjangkau kecamatan. PT Pos Indonesia berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Ketahanan Pangan yang kemudian membantu mensosialisasikan, termasuk melalui Balai Penyuluh Pertanian, PKK dan lainnya.

"Rencananya pada pekan kedua Maret dimulai. Komoditas yang dijual termasuk daging kerbau beku. Ini dilaksanakan di seluruh Indonesia, termasuk di delapan titik di Kotawaringin Timur," demikian Sepnita.

Baca juga: Pengurus Muhammadiyah Kotim minta rehabilitasi gedung sekretariat

Baca juga: Evaluasi KPU Kotim, pilkada dinilai berjalan baik

Baca juga: MBG perdana di Kotim dinikmati 2.890 pelajar