Sampit (ANTARA) - Sebanyak 2.890 pelajar mulai jenjang TK/PAUD, SD, SMP hingga SMA sederajat menikmati Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah.
“Alhamdulillah hari ini, kita bersama Forkopimda meninjau langsung Program MBG yang menjadi asta cita Presiden dan Wakil Presiden. Setelah kami pantau, pelaksanaannya berjalan dengan baik dan untuk Kotim hari ini perdana,” kata Wakil Bupati Kotim Irawati di Sampit, Senin.
Irawati bersama Dandim 1015/Sampit Letkol Inf Muhammad Tandri Subrata, Wakapolres Kotim Kompol Tri Wibowo dan sejumlah pejalan terkait lainnya memantau pelaksanaan perdana Program MBG.
Program MBG ini dilaksanakan Badan Gizi Nasional (BGN) bekerja sama dengan vendor pengelola dapur umum. Program ini diluncurkan untuk mendukung salah satu dari delapan misi asta cita, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Setelah sempat tiga kali tertunda, akhirnya Program MBG di Kotim bisa terlaksana dan sesuai rencana pelaksanaan program ini dilakukan secara bertahap.
Baca juga: DLU tawarkan diskon tarif untuk sukseskan angkutan Lebaran di Sampit
Tahap awal pelaksanaan Program MBG di Kotim berlokasi di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dengan 19 sekolah sasaran jenjang TK/PAUD, SD, SMP hingga SMA sederajat.
Selain pelajar, program ini juga menyasar penerima manfaat non akademik yakni ibu hamil, ibu menyusui dan balita yang belum sekolah.
Jumlah sasaran pun disesuaikan dengan kapasitas dapur umum yang sesuai ketentuan dari pusat, satu dapur umum hanya menangani 3.000-3.500 porsi makanan dan saat ini hanya ada satu dapur umum di Kotim.
Irawati menilai tahap awal pelaksanaan Program MBG sudah cukup baik, makanan yang disuguhkan sudah sesuai standar BGN dan tentunya akan membantu memenuhi gizi anak-anak.
Ia pun berharap Program MBG ini bisa sukses dan memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Melalui program ini diharap kualitas SDM bisa meningkat, begitu pula kesejahteraan masyarakat kedepannya.
“Kami berharap program yang dilaksanakan melalui BGN ini bisa efisien dan efektif juga bisa menjadi penambah gizi untuk anak-anak kita. Semoga menjadi anak yang kuat, sehat dan cerdas karena mereka adalah harapan kita,” ucap Irawati.
Baca juga: Agustiar dan Halikinnor berkomitmen tingkatkan sinergi membangun daerah
Sementara itu, Muhammad Tandri Subrata menyatakan sebagai perwakilan TNI di Kotim pihaknya siap mendukung dan turut menyukseskan Program MBG yang menjadi asta cita Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, khususnya dari sisi pengamanan.
“Program ini sudah kita luncurkan hari ini dan akan dilaksanakan setiap Senin hingga Jumat. Kami sebagai aparat pasti mendukung setiap kebijakan yang disampaikan oleh Pemerintah Pusat,” ujarnya.
Ia menambahkan, tahap awal Program MBG di Kotim akan menyasar 19 sekolah. Kemudian, setelah sepekan atau tepatnya pada 28 Februari 2025 akan dilakukan evaluasi terhadap program yang telah berjalan.
Adapun, 19 sekolah yang menjadi sasaran tahap awal ini adalah KB Nurul Iman, RA Islamiyah, TK Pertiwi I Sampit, TKN Pembina Sampit, TK Muslimat NU, SDN 1 Mentawa Baru Hulu, SDN 4 Mentawa Baru Hulu, SDN 12 Mentawa Baru Hulu.
Selanjutnya, SDN 2 Mentawa Baru Hilir, SDN 1 Sawahan, SDN 3 Sawahan, SD Muhammadiyah Sampit, MIS Nurul Ummah, SMP Muhammadiyah Sampit, MTs Nurul Ummah, SMKN 4 Sampit, MA Nurul Ummah, SLBN 3 Sampit dan Ponpes Nurul Jannah.
Tandri berharap tidak ada kendala dalam pelaksanaan Program MBG di Kotim, sehingga ke depan jumlah sasaran secara bertahap bisa terus ditambah sampai seluruh pelajar di Kotim bisa merasakan makanan bergizi gratis tersebut.
“Mudah-mudahan program ini bisa memberikan manfaat untuk anak-anak sekolah yang ada di Kotim,” pungkasnya.
Baca juga: Ikut retret kepala daerah, begini komentar Bupati Kotim
Orang tua dari salah seorang siswa di TK Pembina Sampit Nurbaiti menyambut baik Program MBG yang dijalankan pemerintah. Menurutnya, menu yang disediakan untuk anak-anak sudah memenuhi standar gizi dan kesehatan.
Namun, ia berharap program ini tidak hanya sekadar menyediakan makanan tapi juga mempertimbangkan minat dari anak-anak, terlebih anak usia TK yang biasanya lebih pilih-pilih makanan.
“Karena anak-anak umumnya memang pilih-pilih makanan, jadi harapannya menunya kedepan bisa variatif. Kalau untuk hari ini alhamdulillah sudah terpenuhi gizinya,” sebutnya.
Nurbaiti juga berharap Program MBG ini bisa konsisten kedepannya dan pemenuhan asupan gizi pada anak dilakukan secara berkelanjutan untuk mendukung kecerdasan anak-anak di Indonesia.
Baca juga: HPSN momentum Pemkab Kotim gugah kepedulian masyarakat tingkatkan kebersihan lingkungan
Baca juga: Diskominfo Kotim apresiasi pendampingan keamanan informasi dari BSSN