Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor tetap mengikuti retret kepala daerah di tengah meningkatnya suhu politik nasional, khususnya seiring sikap politik PDIP.
"Dinamika politik lumrah terjadi, namun yang terpenting adalah sinkronisasi, koordinasi dan komunikasi yang intens serta pelayanan terbaik kepada masyarakat adalah yang utama," kata kata Halikinnor dalam keterangan tertulis diterima di Sampit, Sabtu.
Kehadiran bupati dari kader PDIP dalam retret kepala daerah menjadi perhatian setelah Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menginstruksikan para kepala daerah yang diusung partainya untuk tidak mengikuti acara pembekalan atau retret yang digelar pada 21–28 Februari 2025 di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.
Seperti diketahui Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati merupakan kader PDIP. Tidak heran jika banyak pihak yang menunggu apakah pasangan yang akrab disapa Harati ini akan tetap mengikuti retret tersebut atau tidak.
Berdasarkan jadwal, retret tahap pertama akan diikuti kepala daerah yaitu gubernur, bupati dan wali kota. Selanjutnya pada 27 dan 28 Februari 2025 akan diikuti para wakil kepala daerah yakni wakil gubernur, wakil bupati dan wakil wali kota.
Baca juga: HPSN momentum Pemkab Kotim gugah kepedulian masyarakat tingkatkan kebersihan lingkungan
Disebutkan, beberapa kepala daerah dari PDIP sudah memasuki area Kesatrian Akmil sejak Jumat (21/2) malam. Terpantau bapak Pramono Anung Gubernur DKI Jakarta dan beberapa bupati/wali kota, termasuk Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor.
Halikinnor baru memasukkan logistik miliknya ke tenda sekitar pukul 20.18 WIB. Oleh karena itu, Ketua DPC PDIP Kotawaringin Timur ini tidak sempat mengikuti Gala Dinner Makan Malam Penyambutan di Gedung Jenderal Sudirman Akmil.
Halikinnor mengatakan bahwa koordinasi dan komunikasi yang baik merupakan kunci dalam setiap situasi. Dia meyakinkan bahwa semua mempunyai tujuan yang sama dalam memperjuangkan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Hal pentingnya yaitu bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan akhir. Hal yang terjadi belakangan adalah bagian dari demokrasi yang sifatnya konstruktif dan membangun," demikian Halikinnor.
Sementara itu, kegiatan retret sangat penting untuk memastikan program-program pusat sinkron dengan program daerah. Kegiatan retret ini tidak saja untuk memahami program-program pusat, tetapi juga sinkronisasi pusat dan daerah serta memberikan ruang bagi semua kepala daerah untuk saling mengenal satu sama lainnya.
Baca juga: Halikinnor-Irawati tetap optimistis Kotim semakin maju
Baca juga: Diskominfo Kotim apresiasi pendampingan keamanan informasi dari BSSN
Baca juga: DPMD Kotim berikan pendampingan perluasan Desa Antikorupsi