Kuala Kapuas (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah bersama Irjen Kementerian Pertanian melakukan panen raya padi varietas MR70 di lahan seluas 244 hektare milik Kelompok Tani Serumpun, Desa Tamban Luar, Kecamatan Bataguh.
Kepala Distan Kapuas Yaya di Kuala Kapuas, Selasa, mengatakan, keberhasilan panen raya ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi antara petani, pemerintah, dan para ahli pertanian.
"Varietas MR70 telah membuktikan sebagai solusi untuk meningkatkan produksi padi di wilayah kita,” katanya.
Yaya menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kelompok Tani Serumpun dan seluruh pihak yang terlibat dalam panen raya padi varietas MR70 tersebut.
Menurutnya, kegiatan panen raya ini tidak hanya menjadi momen penting bagi petani, tetapi juga menjadi bukti nyata keberhasilan penerapan teknologi pertanian modern.
Baca juga: Wabup Kapuas minta usulan musrenbang selaraskan prioritas pembangunan
Dia menjelaskan, varietas MR70 yang menjadi fokus panen kali ini, telah menunjukkan hasil memuaskan dengan produktivitas tinggi dan ketahanan terhadap hama. Varietas ini menjadi pilihan utama petani di Kapuas.
Varietas MR70 merupakan salah satu jenis padi unggulan yang dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Varietas ini memiliki beberapa keunggulan, seperti umur tanam yang relatif singkat sekitar 110-115 hari, ketahanan terhadap hama wereng coklat, serta potensi hasil panen mencapai 8-10 ton per hektar.
“Selain itu, MR70 juga dikenal memiliki adaptasi yang baik terhadap berbagai kondisi lahan, baik lahan basah maupun kering,” ujarnya.
Kehadiran varietas MR70 di Tamban Luar tak lepas dari peran aktif Dinas Pertanian Kapuas. Melalui program penyuluhan dan pendampingan, petani setempat berhasil mengadopsi teknologi pertanian modern.
Ke depan, Dinas Pertanian Kapuas berencana memperluas penggunaan varietas MR70 ke wilayah lain. Dengan dukungan penuh dari Kementerian Pertanian dan para ahli, diharap Kapuas dapat menjadi contoh keberhasilan pertanian modern di Indonesia.
“Panen raya ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga langkah awal menuju kemandirian pangan yang berkelanjutan,” demikian Yaya.
Baca juga: Warga Kapuas keluhkan proses balik nama sertifikat tanah di BPN
Baca juga: Dinsos Kapuas evaluasi penyaluran bansos PKH dan sembako
Baca juga: Dinkes Kapuas: Rumah Sakit Pratama Pujon segera difungsikan
