Kuala Pembuang (ANTARA) - Ketua Umum Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI) Yulhaidir mengatakan, pihaknya bersama pimpinan daerah yang tergabung dalam organisasi tersebut mengirim surat kepada Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo terkait dengan keluhan para petani kelapa sawit.
“Jadi, hari ini kita dari AKPSI mengirimkan surat kepada bapak Joko Widodo terkait dengan keluhan masyarakat khususnya petani kelapa sawit dengan turunnya harga tandan buah segar (TBS),” katanya di Jakarta, Senin.
Yulhaidir yang juga Bupati Seruyan itu mengatakan dalam surat tersebut pihaknya bermohon kepada Presiden Joko Widodo agar tata niaga kelapa sawit dibenahi. Selain itu, turunnya harga TBS harus segera disikapi dengan mempertimbangkan kepentingan pemerintah, investasi dan rakyat khususnya petani kelapa sawit.
“Sehingga diharapkan harga TBS bisa kembali normal yakni Rp.2500 hingga Rp.3500 per kilogramnya, dan pastinya petani bisa sejahtera,” ungkapnya.
Baca juga: Disporaparbud Seruyan disarankan cari tempat representatif lapangan sepak bola
Lanjut dia menyampaikan, sebelumnya pihaknya telah bertemu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan menyampaikan hal-hal penting permasalahan kelapa sawit salah satunya turunnya TBS.
“Dari koordinasi kita dengan bapak Luhut Binsar Panjaitan sangat merespons hal tersebut, dan dikatakan bahwa karena ekspor turunan kelapa sawit atau CPO sudah dibuka dan juknisnya sudah dikeluarkan pemerintah,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa pihaknya dari AKPSI terus berupaya untuk memperjuangkan apa yang menjadi keluhan dari petani seperti kewajiban perusahaan terhadap plasma sawit, ganti rugi lahan. Saat ini pihaknya sedang memperjuangkan harga minyak goreng dan harga TBS agar bisa kembali normal.
“Semoga perjuangan yang kita lakukan ini bisa berjalan lancar dan pastinya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat petani sawit, sehingga bisa mewujudkan kesejahteraan bagi mereka dengan kembali normalnya harga TBS,” demikian Yulhaidir.
Baca juga: Bupati Seruyan sebut penerimaan pajak penting biayai pembangunan
Baca juga: Bapenda: PAD Seruyan capai Rp40,8 miliar pada triwulan II
Baca juga: Bupati Seruyan tegaskan ingin pertahankan tenaga kontrak
“Jadi, hari ini kita dari AKPSI mengirimkan surat kepada bapak Joko Widodo terkait dengan keluhan masyarakat khususnya petani kelapa sawit dengan turunnya harga tandan buah segar (TBS),” katanya di Jakarta, Senin.
Yulhaidir yang juga Bupati Seruyan itu mengatakan dalam surat tersebut pihaknya bermohon kepada Presiden Joko Widodo agar tata niaga kelapa sawit dibenahi. Selain itu, turunnya harga TBS harus segera disikapi dengan mempertimbangkan kepentingan pemerintah, investasi dan rakyat khususnya petani kelapa sawit.
“Sehingga diharapkan harga TBS bisa kembali normal yakni Rp.2500 hingga Rp.3500 per kilogramnya, dan pastinya petani bisa sejahtera,” ungkapnya.
Baca juga: Disporaparbud Seruyan disarankan cari tempat representatif lapangan sepak bola
Lanjut dia menyampaikan, sebelumnya pihaknya telah bertemu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan menyampaikan hal-hal penting permasalahan kelapa sawit salah satunya turunnya TBS.
“Dari koordinasi kita dengan bapak Luhut Binsar Panjaitan sangat merespons hal tersebut, dan dikatakan bahwa karena ekspor turunan kelapa sawit atau CPO sudah dibuka dan juknisnya sudah dikeluarkan pemerintah,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa pihaknya dari AKPSI terus berupaya untuk memperjuangkan apa yang menjadi keluhan dari petani seperti kewajiban perusahaan terhadap plasma sawit, ganti rugi lahan. Saat ini pihaknya sedang memperjuangkan harga minyak goreng dan harga TBS agar bisa kembali normal.
“Semoga perjuangan yang kita lakukan ini bisa berjalan lancar dan pastinya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat petani sawit, sehingga bisa mewujudkan kesejahteraan bagi mereka dengan kembali normalnya harga TBS,” demikian Yulhaidir.
Baca juga: Bupati Seruyan sebut penerimaan pajak penting biayai pembangunan
Baca juga: Bapenda: PAD Seruyan capai Rp40,8 miliar pada triwulan II
Baca juga: Bupati Seruyan tegaskan ingin pertahankan tenaga kontrak