Jakarta (ANTARA) - Beredar sebuah narasi di Facebook yang menyatakan angka kasus COVID-19 sengaja dinaikkan menjelang Idul Adha.
Narasi yang diunggah sejak 13 Juni 2022 itu turut menyematkan laporan salah satu media nasional berjudul "Update Covid-19 Hari Ini: Jakarta Naik Lagi, Bertambah 322 Pasien".
Berikut isi potongan narasinya:
"Bentar lagi Idul Adha ya pantesan udah mulai ada berita kek gini nih. Si coved naik lagi gais, tandanya udah dekat moment umat Islam, rajin jualan test coved lagi...".
Tangkapan layar berisi narasi yang menyebutkan kasus COVID-19 sengaja dinaikkan menjelang Idul Adha (Facebook)
Lantas, benarkah kasus COVID-19 sengaja dinaikkan menjelang Idul Adha?
Penjelasan:
Narasi soal kenaikan kasus COVID-19 menjelang Idul Adha ini dipatahkan oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito.
Wiku menjelaskan kenaikan angka kasus positif COVID-19 di Indonesia, antara lain disebabkan oleh mobilitas penduduk yang meningkat dibandingkan 2021, aktivitas masyarakat yang mulai kembali normal, dan adanya kegiatan-kegiatan berskala besar yang dihadiri banyak orang.
Adapula, faktor penurunan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan, sebagaimana dilaporkan Kominfo.
Kemunculan subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 turut menjadi penyebab kenaikan angka kasus positif di Indonesia, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
"Jadi kita konfirmasi bahwa kenaikan itu dipicu adanya varian baru. (Kenaikan) itu juga yang terjadi oleh negara-negara di luar Indonesia, yang mungkin hari raya keagamaannya berbeda-beda dengan kita. Jadi setiap kali kenaikan varian baru kita naik," kata Menkes dalam laporan BBC.
Klaim: Kasus COVID-19 sengaja dinaikkan menjelang Idul Adha
Rating: Disinformasi
Narasi yang diunggah sejak 13 Juni 2022 itu turut menyematkan laporan salah satu media nasional berjudul "Update Covid-19 Hari Ini: Jakarta Naik Lagi, Bertambah 322 Pasien".
Berikut isi potongan narasinya:
"Bentar lagi Idul Adha ya pantesan udah mulai ada berita kek gini nih. Si coved naik lagi gais, tandanya udah dekat moment umat Islam, rajin jualan test coved lagi...".
Lantas, benarkah kasus COVID-19 sengaja dinaikkan menjelang Idul Adha?
Penjelasan:
Narasi soal kenaikan kasus COVID-19 menjelang Idul Adha ini dipatahkan oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito.
Wiku menjelaskan kenaikan angka kasus positif COVID-19 di Indonesia, antara lain disebabkan oleh mobilitas penduduk yang meningkat dibandingkan 2021, aktivitas masyarakat yang mulai kembali normal, dan adanya kegiatan-kegiatan berskala besar yang dihadiri banyak orang.
Adapula, faktor penurunan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan, sebagaimana dilaporkan Kominfo.
Kemunculan subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 turut menjadi penyebab kenaikan angka kasus positif di Indonesia, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
"Jadi kita konfirmasi bahwa kenaikan itu dipicu adanya varian baru. (Kenaikan) itu juga yang terjadi oleh negara-negara di luar Indonesia, yang mungkin hari raya keagamaannya berbeda-beda dengan kita. Jadi setiap kali kenaikan varian baru kita naik," kata Menkes dalam laporan BBC.
Klaim: Kasus COVID-19 sengaja dinaikkan menjelang Idul Adha
Rating: Disinformasi