Sampit (ANTARA) - Masyarakat di wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, salah satunya di Desa Tumbang Mujam Kecamatan Tualan Hulu kembali mewaspadai ancaman banjir seiring meningkatnya curah hujan.
"Jalan desa mulai terendam. Ketinggian air sekitar 40 centimeter makanya warga mulai waspada," kata Sekretaris Desa Tumbang Mujam, Dolik dihubungi dari Sampit, Jumat.
Wilayah utara meliputi enam kecamatan yaitu Parenggean, Mentaya Hulu, Antang Kalang, Telaga Antang, Tualan Hulu dan Bukit Santuai. Wilayah ini bisa dicapai antara 2,5 jam hingga lebih dari lima jam dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur.
Tumbang Mujam merupakan salah satu desa yang sering dilanda banjir. Desa ini sering terendam ketika curah hujan meningkat yang membuat sungai meluap.
Saat ini warga masih beraktivitas meski tidak bisa optimal karena jalan desa terendam. Warga waspada khawatir banjir semakin dalam hingga merendam rumah karena hujan masih sering terjadi.
Baca juga: KNPI Kotim minta pemkab fasilitasi eks tenaga kontrak dapatkan pekerjaan
"Semoga ke depan desa langganan banjir mendapat perhatian serius dari pihak terkait, terutama bagaimana upaya pemindahan bertahap rumah warga dari dataran rendah ke dataran tinggi," harap Dolik.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur Rihel membenarkan banjir yang terjadi di Desa Tumbang Mujam. Pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa untuk memantau perkembangan di lapangan.
"Banjir merendam jalan desa, tapi belum sampai merendam rumah warga. Belum sampai merendam rumah. Mudah-mudahan cepat surut," harap Rihel.
Selain Tumbang Mujam, BPBD juga menerima kondisi serupa yang mulai terjadi di beberapa desa, diantaranya Desa Merah dan Luwuk Sampun.
Rihel meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir kembali meninggi. Pemerintah kecamatan dan desa juga diharapkan tetap memantau perkembangan di lapangan dan segera menginformasikan jika terjadi kondisi berisiko bagi masyarakat.
Baca juga: Bupati Kotim: Kemajemukan jadi kekuatan membangun daerah
Baca juga: Bupati Kotim sebut 1.000 lebih tenaga kontrak tidak lulus
Baca juga: Pemkab Kotim pasang 523 lampu jalan wujudkan Sampit Terang
"Jalan desa mulai terendam. Ketinggian air sekitar 40 centimeter makanya warga mulai waspada," kata Sekretaris Desa Tumbang Mujam, Dolik dihubungi dari Sampit, Jumat.
Wilayah utara meliputi enam kecamatan yaitu Parenggean, Mentaya Hulu, Antang Kalang, Telaga Antang, Tualan Hulu dan Bukit Santuai. Wilayah ini bisa dicapai antara 2,5 jam hingga lebih dari lima jam dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur.
Tumbang Mujam merupakan salah satu desa yang sering dilanda banjir. Desa ini sering terendam ketika curah hujan meningkat yang membuat sungai meluap.
Saat ini warga masih beraktivitas meski tidak bisa optimal karena jalan desa terendam. Warga waspada khawatir banjir semakin dalam hingga merendam rumah karena hujan masih sering terjadi.
Baca juga: KNPI Kotim minta pemkab fasilitasi eks tenaga kontrak dapatkan pekerjaan
"Semoga ke depan desa langganan banjir mendapat perhatian serius dari pihak terkait, terutama bagaimana upaya pemindahan bertahap rumah warga dari dataran rendah ke dataran tinggi," harap Dolik.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur Rihel membenarkan banjir yang terjadi di Desa Tumbang Mujam. Pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa untuk memantau perkembangan di lapangan.
"Banjir merendam jalan desa, tapi belum sampai merendam rumah warga. Belum sampai merendam rumah. Mudah-mudahan cepat surut," harap Rihel.
Selain Tumbang Mujam, BPBD juga menerima kondisi serupa yang mulai terjadi di beberapa desa, diantaranya Desa Merah dan Luwuk Sampun.
Rihel meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir kembali meninggi. Pemerintah kecamatan dan desa juga diharapkan tetap memantau perkembangan di lapangan dan segera menginformasikan jika terjadi kondisi berisiko bagi masyarakat.
Baca juga: Bupati Kotim: Kemajemukan jadi kekuatan membangun daerah
Baca juga: Bupati Kotim sebut 1.000 lebih tenaga kontrak tidak lulus
Baca juga: Pemkab Kotim pasang 523 lampu jalan wujudkan Sampit Terang