Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Jaya S Monong mengatakan berdasarkan indikator kunci utama, hanya dua indikator yang mengalami perkembangan tidak baik dari tahun 2020 ke tahun 2021.
“Dari enam indikator kunci utama, hanya dua indikator yang mengalami perkembangan tidak baik,” ucap Jaya dalam pidato tertulisnya yang dibacakan Wakil Bupati Efrensia LP Umbing saat rapat paripurna di Kuala Kurun, Rabu.
Dia menyebut, enam indikator yang dimaksud yakni indeks pembangunan manusia, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, indeks gini, laju pertumbuhan ekonomi, serta Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) per kapita.
Berdasarkan perbandingan, indeks pembangunan manusia di Kabupaten Gunung Mas pada tahun 2020 berada di angka 70,81 dan pada tahun 2021 menjadi 71,03. Tingkat kemiskinan dari 4,75 menjadi 5,35. Kemudian tingkat pengangguran terbuka dari 2,49 menjadi 3,11.
Indeks gini dari 0,279 menjadi 0,278. Laju pertumbuhan ekonomi dari 3,36 menjadi 5,09. Sedangkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) per kapita dari 51,25 menjadi 51,8.
“Dari data di atas, hanya tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka yang mengalami perkembangan tidak baik,” beber orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Gunung Mas itu.
Dia menjelaskan, indikator kunci utama tadi menggambarkan kinerja pembangunan di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ dari tahun ke tahun.
Baca juga: Ini alasan SK PTT Gunung Mas dibuat per tiga bulan
Oleh sebab itu, Pemkab Gunung Mas bertekad untuk bisa lebih baik lagi pada 2023. Untuk itu tentunya juga diperlukan dukungan dari DPRD kabupaten dalam mengawal bersama proses perencanaan, penganggaran dan pembangunan.
Sebelumnya, Fraksi Partai Demokrat DPRD Gunung Mas melalui juru bicara Cici Susilawati mengatakan bahwa dari pengamatan pihaknya, masih banyak kekurangan serta program dan kegiatan yang belum menyentuh kepada kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, banyak program dan kegiatan yang hanya bersifat internal di perangkat daerah dan tidak menyentuh serta tidak menjalani visi misi serta program unggulan yang sudah ditetapkan kepala daerah.
Program unggulan yang dimaksud adalah 3 Smat yakni Smart Agro atau pertanian yang unggul, Smart Tourism atau pariwisata unggul, serta Smart Human Resources atau sumber daya manusia unggul.
Senada, Fraksi Partai NasDem-Hanura DPRD Gunung Mas melalui juru bicara Riantoe mengatakan bahwa pihaknya menilai belum ada satu pun dari visi dan misi bupati yang berhasil.
“Kami meminta kepada pemerintah daerah agar lebih fokus lagi dalam melaksanakan program kegiatan yang berkaitan dengan program 3 Smart yang telah ditetapkan sebagai program unggulan,” demikian Riantoe.
Baca juga: AMGM-MGMB minta pemkab Gumas tindak tegas angkutan PBS lebihi muatan
Baca juga: Perangkat daerah di Gumas diminta berinovasi sesuai keadaan sosial budaya
Baca juga: Fraksi PDIP DPRD Gumas usulkan penanganan jalan Tahura Lapak Jaru
“Dari enam indikator kunci utama, hanya dua indikator yang mengalami perkembangan tidak baik,” ucap Jaya dalam pidato tertulisnya yang dibacakan Wakil Bupati Efrensia LP Umbing saat rapat paripurna di Kuala Kurun, Rabu.
Dia menyebut, enam indikator yang dimaksud yakni indeks pembangunan manusia, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, indeks gini, laju pertumbuhan ekonomi, serta Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) per kapita.
Berdasarkan perbandingan, indeks pembangunan manusia di Kabupaten Gunung Mas pada tahun 2020 berada di angka 70,81 dan pada tahun 2021 menjadi 71,03. Tingkat kemiskinan dari 4,75 menjadi 5,35. Kemudian tingkat pengangguran terbuka dari 2,49 menjadi 3,11.
Indeks gini dari 0,279 menjadi 0,278. Laju pertumbuhan ekonomi dari 3,36 menjadi 5,09. Sedangkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) per kapita dari 51,25 menjadi 51,8.
“Dari data di atas, hanya tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka yang mengalami perkembangan tidak baik,” beber orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Gunung Mas itu.
Dia menjelaskan, indikator kunci utama tadi menggambarkan kinerja pembangunan di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ dari tahun ke tahun.
Baca juga: Ini alasan SK PTT Gunung Mas dibuat per tiga bulan
Oleh sebab itu, Pemkab Gunung Mas bertekad untuk bisa lebih baik lagi pada 2023. Untuk itu tentunya juga diperlukan dukungan dari DPRD kabupaten dalam mengawal bersama proses perencanaan, penganggaran dan pembangunan.
Sebelumnya, Fraksi Partai Demokrat DPRD Gunung Mas melalui juru bicara Cici Susilawati mengatakan bahwa dari pengamatan pihaknya, masih banyak kekurangan serta program dan kegiatan yang belum menyentuh kepada kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, banyak program dan kegiatan yang hanya bersifat internal di perangkat daerah dan tidak menyentuh serta tidak menjalani visi misi serta program unggulan yang sudah ditetapkan kepala daerah.
Program unggulan yang dimaksud adalah 3 Smat yakni Smart Agro atau pertanian yang unggul, Smart Tourism atau pariwisata unggul, serta Smart Human Resources atau sumber daya manusia unggul.
Senada, Fraksi Partai NasDem-Hanura DPRD Gunung Mas melalui juru bicara Riantoe mengatakan bahwa pihaknya menilai belum ada satu pun dari visi dan misi bupati yang berhasil.
“Kami meminta kepada pemerintah daerah agar lebih fokus lagi dalam melaksanakan program kegiatan yang berkaitan dengan program 3 Smart yang telah ditetapkan sebagai program unggulan,” demikian Riantoe.
Baca juga: AMGM-MGMB minta pemkab Gumas tindak tegas angkutan PBS lebihi muatan
Baca juga: Perangkat daerah di Gumas diminta berinovasi sesuai keadaan sosial budaya
Baca juga: Fraksi PDIP DPRD Gumas usulkan penanganan jalan Tahura Lapak Jaru