Jakarta (ANTARA) - Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta menilai ajang peragaan busana dadakan oleh anak-anak muda dari Citayam di Dukuh Atas atau dikenal "Sudirman Citayam Bojonggede Depok" (SCBD) perlu pembinaan agar lebih terarah.
"Pemberian edukasi, pemberian pemahaman bahwa ruang ketiga harus dibuat sedemikian rupa sehingga mereka nyaman," kata Kepala Dinas Kebudayaan DKI Iwan Henry Wardhana di Jakarta, Selasa.
Alasannya, kata dia, kawasan Dukuh Atas atau yang berada dekat Stasiun Sudirman BNI City itu merupakan kawasan lalu lintas yang juga banyak kendaraan lalu lalang.
"Perlu pembahasan banyak pihak karena pertama itu terkait lalu lintas," ucapnya.
Ia menilai peragaan busana atau dikenal "Citayam Fashion Week" itu merupakan sebuah fenomena baru dari aktivitas generasi muda dalam mengembangkan ekspresi dari sisi kesenian.
Baca juga: Gaya ABG Citayam di Sudirman dinilai bentuk 'street fashion' kreatif & unik
Untuk itu, ia tidak ingin kegiatan ekspresi anak muda itu ditindak.
"Bagian dari ekspresi, penjiwaannya, biarkan mereka buka dirinya dengan kondisi yang ada," ucapnya.
Sebelumnya, kawasan Dukuh Atas di Jakarta Pusat menjadi tujuan anak-anak muda dari daerah penyangga Jakarta seperti dari Citayam, Depok dan Bogor.
Keberadaan mereka di kawasan "SCBD" itu makin padat saat akhir pekan.
Akses transportasi yakni melalui kereta rel listrik menuju Jakarta memudahkan lalu lintas mereka di kawasan jantung kota Jakarta itu.
Aksi mereka dalam berkumpul dan melakukan peragaan busana dadakan makin dikenal luas khususnya di kalangan anak muda setelah viral di media sosial.
Baca juga: Koleksi busana Fendi jadi pembuka Milan Fashion Week
Baca juga: Tingkatkan semangat menjaga lingkungan di Kobar melalui peragaan busana daur ulang
Baca juga: Peragaan busana internasional dari Dior disiarkan lewat TikTok
"Pemberian edukasi, pemberian pemahaman bahwa ruang ketiga harus dibuat sedemikian rupa sehingga mereka nyaman," kata Kepala Dinas Kebudayaan DKI Iwan Henry Wardhana di Jakarta, Selasa.
Alasannya, kata dia, kawasan Dukuh Atas atau yang berada dekat Stasiun Sudirman BNI City itu merupakan kawasan lalu lintas yang juga banyak kendaraan lalu lalang.
"Perlu pembahasan banyak pihak karena pertama itu terkait lalu lintas," ucapnya.
Ia menilai peragaan busana atau dikenal "Citayam Fashion Week" itu merupakan sebuah fenomena baru dari aktivitas generasi muda dalam mengembangkan ekspresi dari sisi kesenian.
Baca juga: Gaya ABG Citayam di Sudirman dinilai bentuk 'street fashion' kreatif & unik
Untuk itu, ia tidak ingin kegiatan ekspresi anak muda itu ditindak.
"Bagian dari ekspresi, penjiwaannya, biarkan mereka buka dirinya dengan kondisi yang ada," ucapnya.
Sebelumnya, kawasan Dukuh Atas di Jakarta Pusat menjadi tujuan anak-anak muda dari daerah penyangga Jakarta seperti dari Citayam, Depok dan Bogor.
Keberadaan mereka di kawasan "SCBD" itu makin padat saat akhir pekan.
Akses transportasi yakni melalui kereta rel listrik menuju Jakarta memudahkan lalu lintas mereka di kawasan jantung kota Jakarta itu.
Aksi mereka dalam berkumpul dan melakukan peragaan busana dadakan makin dikenal luas khususnya di kalangan anak muda setelah viral di media sosial.
Baca juga: Koleksi busana Fendi jadi pembuka Milan Fashion Week
Baca juga: Tingkatkan semangat menjaga lingkungan di Kobar melalui peragaan busana daur ulang
Baca juga: Peragaan busana internasional dari Dior disiarkan lewat TikTok