Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) selama Juli 2022 di provinsi setempat terjadi inflasi 0,44 persen, yang merupakan gabungan dari dua kota acuan yakni, Palangka Raya dan Sampit.
Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro saat press rilis di Palangka Raya, Senin, mengatakan terjadinya pada Juli 2022 karena adanya peningkatan indeks kelompok transportasi (1,67 persen), kelompok pendidikan (0,93 persen), kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,36 persen).
"Komoditas memberikan sumbangan inflasi pada Juli 2022 di Kalteng yakni, angkutan udara, bawang merah, beras, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan nila, tomat, bahan bakar rumah tangga, pasir, cabai rawit, dan udang basah," beber dia.
Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada Juli 2022 di Kota Palangka Raya terjadi inflasi sebesar 0,56 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 112,31 pada Juni 2022 menjadi 112,94 pada Juli 2022. Inflasi bulanan (0,56 persen) di Kota Palangka Raya terjadi karena peningkatan nilai indeks harga konsumen di hampir semua kelompok pengeluaran, yaitu transportasi (2,46 persen), pendidikan (0,73 persen), makanan, minuman dan tembakau (0,51 persen), perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,40 persen).
Kemudian, Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga (0,33 persen), pakaian dan alas kaki (0,27 persen), perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,24 persen), rekreasi, olahraga dan budaya (0,15 persen), penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,03 persen). serta kesehatan relatif stabil.
"Hanya kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami deflasi sebesar 0,04 persen pada Juli 2022," kata Eko.
Baca juga: Akademisi berperan penting membantu pengembangan metodologi statistik
Searah dengan Kota Palangka Raya, perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli 2022 di Sampit secara umum juga menunjukkan adanya peningkatan. pada Juli 2022 di Sampit mengalami inflasi sebesar 0,24 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 115,23 pada Juni 2022 menjadi 115,51 pada Juli 2022.
Inflasi bulanan sekitar 0,24 persen di Sampit terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, yaitu pendidikan (1,24 persen), perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin (0,57 persen), transportasi (0,41 persen), perumahan, air dan listrik (0,40 persen), kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,30 persen), serta penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,13persen).
"Untuk kelompok kesehatan dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya relatif stabil. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yakni kelompok komunikasi dan jasa keuangan (0,04 persen) dan kelompok pakaian dan alas kaki (0,05 persen)," demikian Eko.
Baca juga: Tingkatkan pelayanan publik, BPS hadirkan Pojok Statistik di UPR
Baca juga: BPS Kalteng ungkap faktor penyebab penduduk miskin bertambah
Baca juga: BPS catat penduduk miskin turun pada Maret 2022
Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro saat press rilis di Palangka Raya, Senin, mengatakan terjadinya pada Juli 2022 karena adanya peningkatan indeks kelompok transportasi (1,67 persen), kelompok pendidikan (0,93 persen), kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,36 persen).
"Komoditas memberikan sumbangan inflasi pada Juli 2022 di Kalteng yakni, angkutan udara, bawang merah, beras, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan nila, tomat, bahan bakar rumah tangga, pasir, cabai rawit, dan udang basah," beber dia.
Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada Juli 2022 di Kota Palangka Raya terjadi inflasi sebesar 0,56 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 112,31 pada Juni 2022 menjadi 112,94 pada Juli 2022. Inflasi bulanan (0,56 persen) di Kota Palangka Raya terjadi karena peningkatan nilai indeks harga konsumen di hampir semua kelompok pengeluaran, yaitu transportasi (2,46 persen), pendidikan (0,73 persen), makanan, minuman dan tembakau (0,51 persen), perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,40 persen).
Kemudian, Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga (0,33 persen), pakaian dan alas kaki (0,27 persen), perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,24 persen), rekreasi, olahraga dan budaya (0,15 persen), penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,03 persen). serta kesehatan relatif stabil.
"Hanya kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami deflasi sebesar 0,04 persen pada Juli 2022," kata Eko.
Baca juga: Akademisi berperan penting membantu pengembangan metodologi statistik
Searah dengan Kota Palangka Raya, perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli 2022 di Sampit secara umum juga menunjukkan adanya peningkatan. pada Juli 2022 di Sampit mengalami inflasi sebesar 0,24 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 115,23 pada Juni 2022 menjadi 115,51 pada Juli 2022.
Inflasi bulanan sekitar 0,24 persen di Sampit terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, yaitu pendidikan (1,24 persen), perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin (0,57 persen), transportasi (0,41 persen), perumahan, air dan listrik (0,40 persen), kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,30 persen), serta penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,13persen).
"Untuk kelompok kesehatan dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya relatif stabil. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yakni kelompok komunikasi dan jasa keuangan (0,04 persen) dan kelompok pakaian dan alas kaki (0,05 persen)," demikian Eko.
Baca juga: Tingkatkan pelayanan publik, BPS hadirkan Pojok Statistik di UPR
Baca juga: BPS Kalteng ungkap faktor penyebab penduduk miskin bertambah
Baca juga: BPS catat penduduk miskin turun pada Maret 2022