Sampit (ANTARA) - Upaya jemput bola yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menemui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membuahkan hasil dengan disetujuinya usulan landasan Bandara Haji Asan Sampit serta didukungnya program tol sungai. 

"Alhamdulillah, Bapak Menhub RI memberikan dukungan penuh untuk alur (tol sungai) dan pengembangan run way (landasan pacu) Bandara H Asan Sampit
Bapak Menhub juga menyetujui. Perpanjangan landasan pacu sepanjang 200 meter. Ini sangat bermanfaat bagi kita," kata Bupati Halikinnor dihubungi dari Sampit, Kamis. 

Bupati Halikinnor didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman, Direktur PT Alur Mentaya Sejahtera (anak perusahaan BUMD Habaring Hurung), Ahmad Zabidi, dan KSOP Sampit. Pertemuan dilaksanakan di kantor Kementerian Perhubungan di Jakarta. 

Dalam kesempatan itu Halikinnor memaparkan usulan perpanjangan run way atau landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit dan program tol sungai yang sedang dijalankan pemerintah daerah. 

Perpanjangan landasan bandara diperlukan untuk pengembangan agar pesawat berbadan lebar bisa mendarat di Bandara Haji Asan Sampit. Meningkatnya aktivitas penerbangan akan sangat mendukung perekonomian dan investasi di daerah. 

Program lain yang disampaikan adalah program tol sungai yang sedang diupayakan. Program ini diharapkan bisa direalisasikan dengan pengerukan alur sungai sehingga Sungai Mentaya bisa dilalui 24 jam penuh. 

Baca juga: DPRD Kotim dukung percepatan jalan khusus kendaraan perusahaan

Saat ini alur Mentaya hanya bisa dilalui saat sungai sedang kondisi pasang. Jika bisa dilalui 24 jam penuh maka dampaknya diyakini sangat besar karena distribusi barang dan jasa semakin lancar. 

Pemerintah daerah meminta dukungan Kementerian Perhubungan karena kedua program itu merupakan kewenangan kementerian tersebut. Selain itu, besarnya biaya yang diperlukan akan menyulitkan pemerintah daerah jika tanpa didukung pemerintah pusat. 

Halikinnor mengaku sangat bersyukur karena usulan tersebut didukung penuh oleh Menteri Perhubungan. Menteri Budi Karya Sumadi menyarankan pemerintah daerah segera menyampaikan usulan perizinan yang diperlukan. 

Pemerintah daerah berharap dukungan itu bisa terealisasi. Dengan begitu transportasi udara dan laut di daerah ini meningkat signifikan dan berdampak pada perekonomian daerah. 

"Program tol sungai ini sebagai upaya Pemkab Kotim untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Mudah-mudahan ini bisa segera terlaksana," demikian Halikinnor. 

Baca juga: Pembagian 10.000 bendera dan pawai pembangunan semarakkan HUT RI di Kotim

Baca juga: Pemkab Kotim targetkan penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024

Baca juga: Pusat diminta isi kekosongan aturan terkait pengelolaan plasma sawit

Pewarta : Norjani
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024