Sampit (ANTARA) - Seorang nelayan bernama Wahab (39) warga Desa Satiruk Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, ditemukan tidak bernyawa di atas perahunya saat melaut mencari kepiting.
"Terkait penemuan jenazah di atas perahu kelotok ini masih dalam penyelidikan kami," kata Kapolres AKBP Sarpani melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Gede Agus Putra Atmaja, Sabtu malam.
Informasi dihimpun, korban berpamitan kepada keluarganya untuk melaut mencari kepiting pasa Jumat (5/8) sekitar pukul 03.00 WIB. Pihak keluarga tidak ada merasa ada hal yang aneh karena korban memang berprofesi sebagai nelayan.
Kekhawatiran keluarga muncul karena hingga Sabtu korban tidak juga pulang. Hal ini dirasa janggal karena biasanya korban pulang pada sore atau malam hari.
Keluarga kemudian dibuat kaget ketika mendapat kabar bahwa Wahab ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa di perahunya pada Sabtu sekitar pukul 15.00 WIB. Korban ditemukan oleh warga yang melintas di muara Sungai Mentaya dan melihat korban yang sudah tidak bernyawa.
Baca juga: DPRD Kotim minta pembentukan tim pengawas perbaikan jalan lingkar selatan
Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit sekitar pukul 18.30 WIB untuk divisum. Sekitar pukul 20.00 WIB, jenazah korban kemudian dibawa pulang pihak keluarga.
Dugaan Wahab menjadi korban pembunuhan lantaran kabarnya ditemukan ada luka tusuk di tubuh korban. Namun pihak kepolisian belum berkomentar banyak terkait dugaan ini dengan alasan masih diselidiki.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan kami," ujar Gede Agus Putra Atmaja.
Kejadian ini menjadi perhatian masyarakat karena korban ditemukan di atas perahunya di muara dekat laut. Masyarakat berharap polisi bisa segera mengungkap kejadian ini.
Baca juga: Ini alasan sebagian pengusaha dukung subsidi solar untuk Kalimantan dicabut
Baca juga: Buaya bermunculan, BKSDA Sampit pasang pancing umpan ayam
Baca juga: Lulus seleksi, 847 tenaga kontrak Pemkab Kotim segera kembali bertugas
"Terkait penemuan jenazah di atas perahu kelotok ini masih dalam penyelidikan kami," kata Kapolres AKBP Sarpani melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Gede Agus Putra Atmaja, Sabtu malam.
Informasi dihimpun, korban berpamitan kepada keluarganya untuk melaut mencari kepiting pasa Jumat (5/8) sekitar pukul 03.00 WIB. Pihak keluarga tidak ada merasa ada hal yang aneh karena korban memang berprofesi sebagai nelayan.
Kekhawatiran keluarga muncul karena hingga Sabtu korban tidak juga pulang. Hal ini dirasa janggal karena biasanya korban pulang pada sore atau malam hari.
Keluarga kemudian dibuat kaget ketika mendapat kabar bahwa Wahab ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa di perahunya pada Sabtu sekitar pukul 15.00 WIB. Korban ditemukan oleh warga yang melintas di muara Sungai Mentaya dan melihat korban yang sudah tidak bernyawa.
Baca juga: DPRD Kotim minta pembentukan tim pengawas perbaikan jalan lingkar selatan
Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit sekitar pukul 18.30 WIB untuk divisum. Sekitar pukul 20.00 WIB, jenazah korban kemudian dibawa pulang pihak keluarga.
Dugaan Wahab menjadi korban pembunuhan lantaran kabarnya ditemukan ada luka tusuk di tubuh korban. Namun pihak kepolisian belum berkomentar banyak terkait dugaan ini dengan alasan masih diselidiki.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan kami," ujar Gede Agus Putra Atmaja.
Kejadian ini menjadi perhatian masyarakat karena korban ditemukan di atas perahunya di muara dekat laut. Masyarakat berharap polisi bisa segera mengungkap kejadian ini.
Baca juga: Ini alasan sebagian pengusaha dukung subsidi solar untuk Kalimantan dicabut
Baca juga: Buaya bermunculan, BKSDA Sampit pasang pancing umpan ayam
Baca juga: Lulus seleksi, 847 tenaga kontrak Pemkab Kotim segera kembali bertugas