Depok (ANTARA) - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, Ph.D., yang hadir secara daring pada pembukaan acara Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Indonesia (UI) tahun 2022 memberikan nasihat kepada para mahasiswa agar jangan pernah lelah mencintai Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Sri Mulyani saat menyampaikan materi berjudul "Globalisasi dan Peran Mahasiswa dalam Mendukung Daya Saing Bangsa Indonesia", Senin.
Sri Mulyani berharap UI sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi (PT) yang menyandang nama negara, menjadi yang terdepan dalam memegang peran penting untuk meningkatkan daya saing bangsa. Tujuannya guna menjadikan perekonomian Indonesia stabil dan mampu beradaptasi dengan adanya perubahan global.
Ia juga menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 merupakan salah satu fenomena global yang berdampak luas dalam beberapa aspek, termasuk ekonomi negara. Menurutnya, mengacu pada tiga tahun terakhir, pandemi COVID-19 merupakan fenomena terdahsyat dalam 100 tahun terakhir di dunia.
Selain berdampak pada segi kesehatan, pandemi menyebabkan mayoritas negara di dunia mengalami penurunan, baik dalam aspek sosial, ekonomi, dan keuangan.
Dari segi ekonomi misalnya, pemerintah Indonesia mengumumkan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi secara tajam, inflasi meningkat, dan harga pokok meningkat sejak adanya pandemi COVID-19. Kendati demikian, berkat usaha seluruh elemen, baik masyarakat, tenaga kesehatan, dan pemerintah, Indonesia merupakan salah satu negara tersukses dalam menangani kasus COVID-19.
Sri Mulyani menyampaikan, keberhasilan Indonesia dalam menangani kasus COVID-19 tidak terlepas dari berbagai program pemerintah, seperti pelaksanaan vaksinasi, pemberlakuan PPKM, penerapan 5 M, dan masih banyak lainnya.
Meskipun Indonesia telah berhasil menangani pandemi, kini Indonesia harus menghadapi tantangan baru, yaitu meningkatnya harga energi global akibat adanya konflik geopolitik Ukraina - Rusia.
"Pandemi COVID-19 telah memberikan pembelajaran berharga, dan momentum untuk membangun reformasi struktural pembuatan fondasi di Indonesia," kata Sri Mulyani, alumni Fakultas Ekonomi Bisnis UI angkatan 1981.
Dari adanya COVID-19, Indonesia banyak belajar hal, seperti pentingnya inovasi pola kerja agar tetap produktif di tengah keterbatasan mobilitas fisik, transformasi ekonomi untuk kapasitas produksi dan daya saing, pentingnya penyempurnaan program agar lebih compatible dengan kebiasaan baru, serta menyadarkan semuanya, hanya dengan gotong royong kebijakan dapat kuat, sehingga mampu mempercepat pemulihan sosial ekonomi, moneter, fiskal, keuangan dan lainnya.
Hal tersebut dikatakan Sri Mulyani saat menyampaikan materi berjudul "Globalisasi dan Peran Mahasiswa dalam Mendukung Daya Saing Bangsa Indonesia", Senin.
Sri Mulyani berharap UI sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi (PT) yang menyandang nama negara, menjadi yang terdepan dalam memegang peran penting untuk meningkatkan daya saing bangsa. Tujuannya guna menjadikan perekonomian Indonesia stabil dan mampu beradaptasi dengan adanya perubahan global.
Ia juga menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 merupakan salah satu fenomena global yang berdampak luas dalam beberapa aspek, termasuk ekonomi negara. Menurutnya, mengacu pada tiga tahun terakhir, pandemi COVID-19 merupakan fenomena terdahsyat dalam 100 tahun terakhir di dunia.
Selain berdampak pada segi kesehatan, pandemi menyebabkan mayoritas negara di dunia mengalami penurunan, baik dalam aspek sosial, ekonomi, dan keuangan.
Dari segi ekonomi misalnya, pemerintah Indonesia mengumumkan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi secara tajam, inflasi meningkat, dan harga pokok meningkat sejak adanya pandemi COVID-19. Kendati demikian, berkat usaha seluruh elemen, baik masyarakat, tenaga kesehatan, dan pemerintah, Indonesia merupakan salah satu negara tersukses dalam menangani kasus COVID-19.
Sri Mulyani menyampaikan, keberhasilan Indonesia dalam menangani kasus COVID-19 tidak terlepas dari berbagai program pemerintah, seperti pelaksanaan vaksinasi, pemberlakuan PPKM, penerapan 5 M, dan masih banyak lainnya.
Meskipun Indonesia telah berhasil menangani pandemi, kini Indonesia harus menghadapi tantangan baru, yaitu meningkatnya harga energi global akibat adanya konflik geopolitik Ukraina - Rusia.
"Pandemi COVID-19 telah memberikan pembelajaran berharga, dan momentum untuk membangun reformasi struktural pembuatan fondasi di Indonesia," kata Sri Mulyani, alumni Fakultas Ekonomi Bisnis UI angkatan 1981.
Dari adanya COVID-19, Indonesia banyak belajar hal, seperti pentingnya inovasi pola kerja agar tetap produktif di tengah keterbatasan mobilitas fisik, transformasi ekonomi untuk kapasitas produksi dan daya saing, pentingnya penyempurnaan program agar lebih compatible dengan kebiasaan baru, serta menyadarkan semuanya, hanya dengan gotong royong kebijakan dapat kuat, sehingga mampu mempercepat pemulihan sosial ekonomi, moneter, fiskal, keuangan dan lainnya.