Kuala Kapuas (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, memberikan bantuan alat Laparoskopi untuk mendukung pelayanan RSUD dr H Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas.
"Bantuan alat kesehatan Laparoskopi ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas P3APPKB Kapuas Tri Setyautami di Kuala Kapuas, Jumat (12/8).
Hal itu disampaikan Mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas ini, usai serah terima alat yang diterima langsung oleh Kepala Seksi Penunjang Medik RSUD dr. H. Soermarno Sosraoatmodjo Kuala Kapuas, Setyawati beserta staf dan Dokter Spesialis Bedah dr Rintho A Tangkudung, serta Dokter Spesialis Obstertri dan Ginekologi dr Daniel Liando di RSUD setempat.
Alat kesehatan Laparoskopi digunakan untuk melakukan diagnosis atau mengobati berbagai permasalahan yang terjadi pada bagian dalam perut atau panggul. Selama prosedur dilakukan, instrumen dan perangkat bedah berukuran kecil dimasukkan melalui sayatan kecil.
"Laparoskopi adalah jenis prosedur bedah yang memungkinkan dokter ahli bedah untuk mengakses bagian dalam perut dan panggul tanpa harus membuat sayatan yang besar di kulit," kata Tri Setyautami.
Sementara itu, Dokter Spesialis Obstertri dan Ginekologi, dr. Daniel Liando, Sp.OG, RSUD Kapuas menjelaskan, bahwa prosedur bedah dengan menggunakan alat laparoskopi ini juga dikenal sebagai operasi lubang kunci atau operasi invasif minimal.
Baca juga: Sambut HUT RI, puluhan pelajar di Kapuas ikut lomba bulu tangkis
Melalui tindakan Laparoskopi dengan menggunakan alat Laparoskop, pasien bisa menghindari sayatan besar yang biasa dilakukan pada operasi konvensional. Laparoskopi berbentuk seperti tabung kecil yang dilengkapi dengan kamera yang berfungsi untuk menyampaikan gambar bagian dalam perut atau panggul ke monitor di luar.
"Laparoskopi banyak digunakan untuk mendiagnosis berbagai kondisi dan mengetahui gejala-gejala tertentu. Beberapa jenis masalah kesehatan yang bisa dideteksi, seperti infeksi bakteri pada saluran genital wanita bagian atas, kista ovarium, kehamilan ektopik, endometriosis, radang usus buntu, fibroid, hingga infertilitas pada Wanita," terangnya.
Cara ini, sambungnya, banyak di pilih karena memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah waktu pemulihan yang menjadi lebih cepat, mengurangi rasa sakit dan perdarahan setelah operasi, dan mencegah timbulnya jaringan parut.
"Jadi mempermudah dokter melakukan tindakan serta membuat pasien menjadi cepat sembuh seperti sedia kala," demikian Daniel.
Baca juga: Lasqi bekali pelajar SMA di Kapuas kemampuan seni menabuh rebana
Baca juga: DPRD Kapuas bagikan bendera merah putih kepada masyarakat
Baca juga: Wakili Kalteng di Kejurnas angkat besi, Varel diharapkan raih banyak medali
"Bantuan alat kesehatan Laparoskopi ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas P3APPKB Kapuas Tri Setyautami di Kuala Kapuas, Jumat (12/8).
Hal itu disampaikan Mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas ini, usai serah terima alat yang diterima langsung oleh Kepala Seksi Penunjang Medik RSUD dr. H. Soermarno Sosraoatmodjo Kuala Kapuas, Setyawati beserta staf dan Dokter Spesialis Bedah dr Rintho A Tangkudung, serta Dokter Spesialis Obstertri dan Ginekologi dr Daniel Liando di RSUD setempat.
Alat kesehatan Laparoskopi digunakan untuk melakukan diagnosis atau mengobati berbagai permasalahan yang terjadi pada bagian dalam perut atau panggul. Selama prosedur dilakukan, instrumen dan perangkat bedah berukuran kecil dimasukkan melalui sayatan kecil.
"Laparoskopi adalah jenis prosedur bedah yang memungkinkan dokter ahli bedah untuk mengakses bagian dalam perut dan panggul tanpa harus membuat sayatan yang besar di kulit," kata Tri Setyautami.
Sementara itu, Dokter Spesialis Obstertri dan Ginekologi, dr. Daniel Liando, Sp.OG, RSUD Kapuas menjelaskan, bahwa prosedur bedah dengan menggunakan alat laparoskopi ini juga dikenal sebagai operasi lubang kunci atau operasi invasif minimal.
Baca juga: Sambut HUT RI, puluhan pelajar di Kapuas ikut lomba bulu tangkis
Melalui tindakan Laparoskopi dengan menggunakan alat Laparoskop, pasien bisa menghindari sayatan besar yang biasa dilakukan pada operasi konvensional. Laparoskopi berbentuk seperti tabung kecil yang dilengkapi dengan kamera yang berfungsi untuk menyampaikan gambar bagian dalam perut atau panggul ke monitor di luar.
"Laparoskopi banyak digunakan untuk mendiagnosis berbagai kondisi dan mengetahui gejala-gejala tertentu. Beberapa jenis masalah kesehatan yang bisa dideteksi, seperti infeksi bakteri pada saluran genital wanita bagian atas, kista ovarium, kehamilan ektopik, endometriosis, radang usus buntu, fibroid, hingga infertilitas pada Wanita," terangnya.
Cara ini, sambungnya, banyak di pilih karena memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah waktu pemulihan yang menjadi lebih cepat, mengurangi rasa sakit dan perdarahan setelah operasi, dan mencegah timbulnya jaringan parut.
"Jadi mempermudah dokter melakukan tindakan serta membuat pasien menjadi cepat sembuh seperti sedia kala," demikian Daniel.
Baca juga: Lasqi bekali pelajar SMA di Kapuas kemampuan seni menabuh rebana
Baca juga: DPRD Kapuas bagikan bendera merah putih kepada masyarakat
Baca juga: Wakili Kalteng di Kejurnas angkat besi, Varel diharapkan raih banyak medali