Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat aliran modal asing masuk sebesar Rp3,01 triliun ke pasar keuangan Indonesia selama periode 15-18 Agustus 2022, baik ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) maupun pasar saham.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, menyampaikan aliran dana asing masuk terbesar terjadi di pasar saham pada periode tersebut senilai Rp2,23 triliun. Adapun aliran modal asing masuk di pasar SBN sebesar Rp0,78 triliun.
Secara keseluruhan sejak Januari hingga 18 Agustus 2022 terdapat modal asing masuk bersih di pasar saham sebanyak Rp60,14 triliun, namun tercatat modal asing keluar bersih senilai Rp123,03 triliun di pasar SBN.
Adapun BI mencatat nilai tukar rupiah melemah sebesar 10 poin pada pagi hari ini menjadi Rp14.840 per dolar AS, dari yang sebelumnya ditutup pada level Rp14.830 per dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis (18/8).
Sedangkan indeks dolar AS justru tercatat menguat ke level 107,48.
Sementara itu imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun stabil di level 7,03 persen. Dengan demikian, jarak yield SBN RI tersebut masih cukup jauh dari yield obligasi AS tenor 10 tahun yang naik ke level 2,882 persen.
Erwin menegaskan BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, menyampaikan aliran dana asing masuk terbesar terjadi di pasar saham pada periode tersebut senilai Rp2,23 triliun. Adapun aliran modal asing masuk di pasar SBN sebesar Rp0,78 triliun.
Secara keseluruhan sejak Januari hingga 18 Agustus 2022 terdapat modal asing masuk bersih di pasar saham sebanyak Rp60,14 triliun, namun tercatat modal asing keluar bersih senilai Rp123,03 triliun di pasar SBN.
Adapun BI mencatat nilai tukar rupiah melemah sebesar 10 poin pada pagi hari ini menjadi Rp14.840 per dolar AS, dari yang sebelumnya ditutup pada level Rp14.830 per dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis (18/8).
Sedangkan indeks dolar AS justru tercatat menguat ke level 107,48.
Sementara itu imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun stabil di level 7,03 persen. Dengan demikian, jarak yield SBN RI tersebut masih cukup jauh dari yield obligasi AS tenor 10 tahun yang naik ke level 2,882 persen.
Erwin menegaskan BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.