Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan Muhammad Syarifuddin sedang mempersiapkan program city tour sebagai salah satu kegiatan saat penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-29 pada 10-19 Oktober 2022.
"Teknisnya, kami koordinasikan dengan panitia, nanti peserta dari mana saja yang bisa kami bawa untuk wisata pada waktu kegiatan tersebut. Jadi, para peserta yang tidak ada jadwal tampil akan kita ajak,” ujarnya kepada ANTARA di Banjarmasin, Rabu.
Pelaksanaan MTQ Nasional di Kalsel ini memiliki tiga venue, yang terletak di Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru dan Kota Banjarmasin. Letak geografis ketiga daerah itu berdampingan satu dengan lainnya.
Di setiap daerah, lanjut dia, memiliki objek pariwisata kebanggaan Kalsel dan patut diperkenalkan kepada peserta yang memiliki waktu untuk mengikuti city tour pada 13-18 Oktober 2022.
Di Kabupaten Banjar juga terdapat wisata religi makam ulama tersohor yaitu Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dan Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani Al-Banjari. Keduanya adalah sosok ulama yang memiliki kedudukan ataupun derajat mulia karena kealiman semasa hidup.
Jalur city tour lainnya di kabupaten itu, adalah ke Taman Hutun Raya Sultan Adam, Bukit Batu hingga Tiwingan Lama.
Selain itu, objek wisata di Kota Banjarbaru adalah ke Kampung Purun, Museum Lambung Mangkurat, Pendulangan Intan Cempaka hingga Kebun Raya Banua di perkantoran sekretariat Pemprov Kalsel.
Sementara itu, agenda wisata di Banjarmasin nantinya ditujukan ke komplek makam dan masjid Pangeran Sultan Suriansyah, Mesjid Sabilal Muhtadin, Kubah Basirih, hingga Pasar Terapung.
Berdasarkan catatan sejarah, pada 1970, Kalsel sudah pernah melaksanakan acara besar umat Muslim Indonesia ini, yaitu MTQ Nasional ke-tiga.
Tahun ini, berdasarkan jumlah kafilah beserta pendamping diperkirakan bakal mencapai 5.000 orang yang datang ke Kalsel.
"MTQ Nasional yang dilaksanakan nanti, kita harapkan akan menjadi momentum bangkitnya pariwisata Kalsel terutama di tiga daerah itu," ujarnya.
Rencananya, pembukaan dan penutupan acara tersebut dilakukan di Kiram Park, Kabupaten Banjar, yang merupakan salah satu lokasi wisata prioritas Kalsel yang menawarkan keelokan alam.
Demi memberikan kenyamanan maksimal kepada peserta MTQ Nasional, Syarifuddin sudah sigap dari awal melakukan koordinasi intensif dengan pengelola destinasi wisata.
"Sebagai tuan rumah, kita harus bisa melayani sebaik mungkin serta memberikan pengalaman berkesan kepada para tamu kita," ujarnya.
Sepulang dari MTQ Nasional ini, ia mengharapkan, para peserta bisa mengabarkan tentang keadaan pariwisata Kalsel ke daerah masing-masing.
"Teknisnya, kami koordinasikan dengan panitia, nanti peserta dari mana saja yang bisa kami bawa untuk wisata pada waktu kegiatan tersebut. Jadi, para peserta yang tidak ada jadwal tampil akan kita ajak,” ujarnya kepada ANTARA di Banjarmasin, Rabu.
Pelaksanaan MTQ Nasional di Kalsel ini memiliki tiga venue, yang terletak di Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru dan Kota Banjarmasin. Letak geografis ketiga daerah itu berdampingan satu dengan lainnya.
Di setiap daerah, lanjut dia, memiliki objek pariwisata kebanggaan Kalsel dan patut diperkenalkan kepada peserta yang memiliki waktu untuk mengikuti city tour pada 13-18 Oktober 2022.
Di Kabupaten Banjar juga terdapat wisata religi makam ulama tersohor yaitu Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dan Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani Al-Banjari. Keduanya adalah sosok ulama yang memiliki kedudukan ataupun derajat mulia karena kealiman semasa hidup.
Jalur city tour lainnya di kabupaten itu, adalah ke Taman Hutun Raya Sultan Adam, Bukit Batu hingga Tiwingan Lama.
Selain itu, objek wisata di Kota Banjarbaru adalah ke Kampung Purun, Museum Lambung Mangkurat, Pendulangan Intan Cempaka hingga Kebun Raya Banua di perkantoran sekretariat Pemprov Kalsel.
Sementara itu, agenda wisata di Banjarmasin nantinya ditujukan ke komplek makam dan masjid Pangeran Sultan Suriansyah, Mesjid Sabilal Muhtadin, Kubah Basirih, hingga Pasar Terapung.
Berdasarkan catatan sejarah, pada 1970, Kalsel sudah pernah melaksanakan acara besar umat Muslim Indonesia ini, yaitu MTQ Nasional ke-tiga.
Tahun ini, berdasarkan jumlah kafilah beserta pendamping diperkirakan bakal mencapai 5.000 orang yang datang ke Kalsel.
"MTQ Nasional yang dilaksanakan nanti, kita harapkan akan menjadi momentum bangkitnya pariwisata Kalsel terutama di tiga daerah itu," ujarnya.
Rencananya, pembukaan dan penutupan acara tersebut dilakukan di Kiram Park, Kabupaten Banjar, yang merupakan salah satu lokasi wisata prioritas Kalsel yang menawarkan keelokan alam.
Demi memberikan kenyamanan maksimal kepada peserta MTQ Nasional, Syarifuddin sudah sigap dari awal melakukan koordinasi intensif dengan pengelola destinasi wisata.
"Sebagai tuan rumah, kita harus bisa melayani sebaik mungkin serta memberikan pengalaman berkesan kepada para tamu kita," ujarnya.
Sepulang dari MTQ Nasional ini, ia mengharapkan, para peserta bisa mengabarkan tentang keadaan pariwisata Kalsel ke daerah masing-masing.