Palangka Raya (ANTARA) -
Para atlet mancanegara yang berpartisipasi dalam kejuaraan sepeda UCI MTB Eliminator World Cup 2022 mengakui arena balap di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah sangat menantang.
Salah seorang atlet asal Hungaria, Attila Gerely di Palangka Raya, Sabtu, mengatakan, trek lompatan menjadi salah satu bagian paling menantang dalam arena ini.
"Bagian paling menantang di antaranya trek lompatan, karena tempat pendaratan agak terlalu datar untuk sepeda hardtail," ucapnya.
Kemudian secara keseluruhan, menurutnya arena balap di kompleks stadion Tuah Pahoe tersebut menyenangkan untuk dilintasi, tetapi juga sulit jika sembari memacu sepeda dengan kecepatan tinggi.
"Selanjutnya terkait iklim, sebenarnya suhu di tempat kami hampir sama, sangat tinggi, tetapi kelembapan di sini lebih tinggi jika dibandingkan dengan Eropa, sehingga kami pun harus lebih banyak minum," jelasnya.
Baca juga: Atlet mancanegara mulai uji coba lintasan balap UCI MTB di Kalteng
Baca juga: Atlet mancanegara mulai uji coba lintasan balap UCI MTB di Kalteng
Sementara itu salah seorang peserta UCI MTB lainnya asal Africa Selatan, Mariske Strauss juga mengakui, jika bagian trek lompatan pada arena balap di Palangka Raya memiliki tantangan tersendiri.
"Lompatan memiliki pendaratan yang cukup datar, jadi bagi kami pembalap, pasti akan sangat teknis dan taktis dalam menghadapinya," terangnya.
Selain itu rintangan arena seperti kayu atau log juga merupakan tantangan yang menyenangkan, serta beberapa kerikil lepas akan membuat tantangan menjadi semakin menarik.
Lebih lanjut Mariske mengatakan, secara keseluruhan arena ini cukup hebat. Lintasan yang menyenangkan pasti akan menantang, pendek dan sempit sehingga akan membuat balapan semakin cepat serta menarik.
"Saya sangat berterima kasih atas semua pekerjaan yang telah dilakukan penyelenggara untuk kejuaraan ini. Saya sangat menantikan Minggu (28/8)," tegasnya.
Adapun terkait iklim di Palangka Raya, menurutnya sangat hangat dan lembab. Kendati dirinya cukup terbiasa dengan panas, tetapi kelembapan di Palangka Raya jelas merupakan tantangan yang berbeda.
"Kami punya waktu untuk membiasakannya, tetapi juga harus memastikan agar saya bisa tenang pada saat balapan nanti," tutupnya.
Baca juga: Atlet mancanegara berpartisipasi dalam penghijauan di Kalteng
Baca juga: Atlet Indonesia fokus latihan kecepatan dan ketepatan jelang UCI MTB
Baca juga: Pebalap sepeda dunia tertarik jelajahi kekayaan alam Palangka Raya
Baca juga: Atlet mancanegara berpartisipasi dalam penghijauan di Kalteng
Baca juga: Atlet Indonesia fokus latihan kecepatan dan ketepatan jelang UCI MTB
Baca juga: Pebalap sepeda dunia tertarik jelajahi kekayaan alam Palangka Raya