Palangka Raya (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Tengah dan Panitia Union Cycliste Internationale dan Mountain Bike (UCI MTB) Eliminator World Cup 2024 di Sirkuit SG 1973 yang berada di Palangka Raya, melakukan penilaian risiko atau risk assessment.
Direktur Pamobvit Polda Kalteng Kombes Pol Elijas di Palangka Raya, Selasa, mengatakan bahwa dalam kegiatan penilaian risiko bersama panitia UCI MTB tersebut bertujuan untuk mengetahui mana saja kekurangan yang harus dipenuhi oleh panitia sebelum hari H kegiatan berlangsung.
"Apa yang kami lakukan ini tentunya juga mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi saat kegiatan berlangsung," kata Elijas.
Kegiatan serupa, sambung perwira Polri berpangkat melati tiga itu, pihaknya bersama panitia akan terus melakukan pemantauan hingga nantinya pada 17 Mei 2024 apa saja yang menjadi kekurangan yang harus disediakan oleh panitia, sudah dilengkapi.
Misalnya seperti toilet, tenda peserta dan penonton yang harus benar-benar disiapkan dengan baik.
"Tentunya panitia juga wajib menyediakan CCTV sehingga ketika ada kejadian apapun, CCTV bisa membantu untuk melihat kejadian tersebut," ungkapnya.
Ia menambahkan, mengenai jumlah personel pengamanan yang nantinya akan diterjunkan dalam kegiatan kejuaraan sepeda gunung dunia ini, belum ditentukan jumlahnya.
"Nanti kami dari berbagai satuan fungsi akan melakukan rapat dengan panitia UCI MTB dalam waktu dekat ini untuk menentukan berapa jumlah personel pengamanan yang akan diturunkan," tegasnya.
Sementara itu Ketua Harian Pengprov Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kalimantan Tengah Rahmat Nasution Hamka mengungkapkan, bahwa pihaknya sangat menyambut baik dengan kerjasama yang saat ini sedang berlangsung antara panitia dan pihak keamanan dari Polda Kalteng.
"Pada 17 Mei 2024 nanti akan dilangsungkan gladi bersih dalam memastikan persiapan yang sudah matang pada UCI MTB Eliminator World Cup 2024 di Palangka Raya ini," demikian Rahmat Nasution Hamka.