Palangka Raya (ANTARA) -
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, menggandeng Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) untuk mensosialisasikan perizinan usaha berbasis risiko.
"Program ini untuk meningkatkan pelayanan dan juga dalam rangka meningkatkan pemahaman pelaku usaha mengenai kebijakan pelaksanaan penanaman modal atau berinvestasi berbasis risiko," kata Kepala DPMPTSP Palangka Raya Akhmad Fordiansyah di Palangka Raya, Kamis.
Pelaksanaan perizinan usaha ini sebagai implementasi aplikasi "Online Single Submission Risk Based Approach" (OSS-RBA) atau OSS berbasis risiko.
"Melalui kegiatan ini kami juga berharap dapat meningkatkan jumlah investor yang menjalankan usaha di Kota Palangka Raya, sehingga, meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) yang bermuara pada naiknya anggaran pembangunan daerah," kata Fordi.
Dia menerangkan, OSS-RBA merupakan pembaharuan yang signifikan dalam proses perizinan. Menggunakan layanan daring dan terintegrasi serta terpadu, pemerintah terus mempermudah pemodal dalam berinvestasi.
OSS berbasis risiko ini merupakan layanan perizinan berusaha yang diberikan kepada pelaku usaha untuk memulai dan menjalankan kegiatan usaha yang dinilai berdasar tingkat risiko kegiatan usaha.
Dia mengatakan, OSS berbasis risiko yang diluncurkan Presiden Joko Widodo itu bertujuan meningkatkan transparansi, keterbukaan dan jaminan bagi para pelaku usaha untuk mendapatkan izin berusaha. Salah satunya bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah dalam mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Baca juga: Pemkot Palangka Raya fokus tingkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan
Fordi pun optimis iklim investasi di Palangka Raya akan terus meningkat. Dia mengatakan, pada semester pertama 2022, sudah ada 200 lebih investor dari target 200-an investasi baru pada tahun yang sama
"Hadirnya para investor, diharapkan bisa menyerap tenaga kerja lokal yang akan membantu pemerintah dalam rangka menurunkan angka pengangguran," katanya.
Sementara itu, pada kegiatan yang diikuti 47 peserta itu, Ketua Dekranasda Kota Palangka Raya Avina Fairid Naparin mengatakan, sosialisasi ini sangat penting guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang investasi atau penanaman modal.
"Melalui kegiatan ini, saya berharap dapat memberikan pencerahan bagi anggota Dekranasda, sehingga investasi di Kota Palangka Raya, khususnya di sektor kerajinan dapat terus meningkat dan berkelanjutan," kata Avina.
Baca juga: Polresta Palangka Raya ungkap dua kasus cabul terhadap anak di bawah umur
Baca juga: Legislator Palangka Raya ajak masyarakat sukseskan BIAN 2022
Baca juga: Cegah penangkapan ikan ilegal, Palangka Raya maksimalkan Pokmaswas
"Program ini untuk meningkatkan pelayanan dan juga dalam rangka meningkatkan pemahaman pelaku usaha mengenai kebijakan pelaksanaan penanaman modal atau berinvestasi berbasis risiko," kata Kepala DPMPTSP Palangka Raya Akhmad Fordiansyah di Palangka Raya, Kamis.
Pelaksanaan perizinan usaha ini sebagai implementasi aplikasi "Online Single Submission Risk Based Approach" (OSS-RBA) atau OSS berbasis risiko.
"Melalui kegiatan ini kami juga berharap dapat meningkatkan jumlah investor yang menjalankan usaha di Kota Palangka Raya, sehingga, meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) yang bermuara pada naiknya anggaran pembangunan daerah," kata Fordi.
Dia menerangkan, OSS-RBA merupakan pembaharuan yang signifikan dalam proses perizinan. Menggunakan layanan daring dan terintegrasi serta terpadu, pemerintah terus mempermudah pemodal dalam berinvestasi.
OSS berbasis risiko ini merupakan layanan perizinan berusaha yang diberikan kepada pelaku usaha untuk memulai dan menjalankan kegiatan usaha yang dinilai berdasar tingkat risiko kegiatan usaha.
Dia mengatakan, OSS berbasis risiko yang diluncurkan Presiden Joko Widodo itu bertujuan meningkatkan transparansi, keterbukaan dan jaminan bagi para pelaku usaha untuk mendapatkan izin berusaha. Salah satunya bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah dalam mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Baca juga: Pemkot Palangka Raya fokus tingkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan
Fordi pun optimis iklim investasi di Palangka Raya akan terus meningkat. Dia mengatakan, pada semester pertama 2022, sudah ada 200 lebih investor dari target 200-an investasi baru pada tahun yang sama
"Hadirnya para investor, diharapkan bisa menyerap tenaga kerja lokal yang akan membantu pemerintah dalam rangka menurunkan angka pengangguran," katanya.
Sementara itu, pada kegiatan yang diikuti 47 peserta itu, Ketua Dekranasda Kota Palangka Raya Avina Fairid Naparin mengatakan, sosialisasi ini sangat penting guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang investasi atau penanaman modal.
"Melalui kegiatan ini, saya berharap dapat memberikan pencerahan bagi anggota Dekranasda, sehingga investasi di Kota Palangka Raya, khususnya di sektor kerajinan dapat terus meningkat dan berkelanjutan," kata Avina.
Baca juga: Polresta Palangka Raya ungkap dua kasus cabul terhadap anak di bawah umur
Baca juga: Legislator Palangka Raya ajak masyarakat sukseskan BIAN 2022
Baca juga: Cegah penangkapan ikan ilegal, Palangka Raya maksimalkan Pokmaswas