Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Mesliani Tara mengatakan, pencari kerja yang terdaftar di instansi setempat didominasi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Sampai Agustus lalu, tercatat sebanyak 523 warga pencari kerja. Dari jumlah itu, 341 diantaranya merupakan lulusan SMA," kata Mesliani di Palangka Raya, Selasa.
Dia menerangkan, 341 pencari kerja kategori lulusan SMA sederajat itu, terdiri dari 164 laki-laki dan 117 perempuan.
Mesliani mengatakan, selain lulusan SMA, para pencari kerja yang mendaftarkan diri di Dinas Tenaga Kerja setempat juga terdapat Sarjana Strata I (S-) sebanyak 120 orang. Terdiri dari 107 laki-laki dan 103 perempuan.
"Kemudian juga ada lulusan D I hingga III sebanyak 21 orang. Terdiri dari lima dari laki-laki dan 16 perempuan pencari kerja," kata Mesliani.
Dia menambahkan, selama periode 2021 lalu pihaknya mencatat jumlah pencari kerja di "Kota Cantik" mencapai 1.608 orang.
Baca juga: DPRD Palangka Raya ajak orangtua tingkatkan pencegahan kenakalan remaja
Kondisi tersebut, menurut dia menjadi indikasi bahwa masih ada masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan sesuai kemampuan dan bidang yang dikuasai.
Untuk itu, dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat serta meningkatkan serapan tenaga kerja dan menumbuhkan wirausaha baru, salah satu program utama Disnaker "Kota Cantik" adalah memberikan pelatihan kerja.
"Pelatihan ini dilakukan Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Palangka Raya yang menjadi bagian atau unit dari Disnaker. Para pencari kerja yang telah mendaftar di kami memiliki kesempatan yang sama untuk ikut pelatihan," katanya.
Diantara jenis pelatihan itu seperti keterampilan otomotif, pemeliharaan pendingin udara untuk rumah tangga, desain grafis, menjahit dan berbagai keterampilan lain.
Para peserta juga dapat mengikuti pelatihan yang diberikan sesuai minat atau bakat yang dimiliki atau juga dapat disesuaikan dengan potensi atau peluang pasar.
"Melalui pelatihan ini diharapkan para peserta dapat dilirik perusahaan atau pemberi kerja sesuai kemampuan yang dimiliki. Namun yang lebih utama, mereka dapat membuka usaha mandiri atau menjadi wirausaha mandiri," demikian Mesliani Tara.
Baca juga: Seorang muncikari di Sampit terancam 15 tahun penjara
Baca juga: Kalteng Putra uji coba dengan tim lokal jelang hadapi Persipal Palu
Baca juga: 4.484 warga Palangka Raya terima BLT subsidi BBM
"Sampai Agustus lalu, tercatat sebanyak 523 warga pencari kerja. Dari jumlah itu, 341 diantaranya merupakan lulusan SMA," kata Mesliani di Palangka Raya, Selasa.
Dia menerangkan, 341 pencari kerja kategori lulusan SMA sederajat itu, terdiri dari 164 laki-laki dan 117 perempuan.
Mesliani mengatakan, selain lulusan SMA, para pencari kerja yang mendaftarkan diri di Dinas Tenaga Kerja setempat juga terdapat Sarjana Strata I (S-) sebanyak 120 orang. Terdiri dari 107 laki-laki dan 103 perempuan.
"Kemudian juga ada lulusan D I hingga III sebanyak 21 orang. Terdiri dari lima dari laki-laki dan 16 perempuan pencari kerja," kata Mesliani.
Dia menambahkan, selama periode 2021 lalu pihaknya mencatat jumlah pencari kerja di "Kota Cantik" mencapai 1.608 orang.
Baca juga: DPRD Palangka Raya ajak orangtua tingkatkan pencegahan kenakalan remaja
Kondisi tersebut, menurut dia menjadi indikasi bahwa masih ada masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan sesuai kemampuan dan bidang yang dikuasai.
Untuk itu, dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat serta meningkatkan serapan tenaga kerja dan menumbuhkan wirausaha baru, salah satu program utama Disnaker "Kota Cantik" adalah memberikan pelatihan kerja.
"Pelatihan ini dilakukan Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Palangka Raya yang menjadi bagian atau unit dari Disnaker. Para pencari kerja yang telah mendaftar di kami memiliki kesempatan yang sama untuk ikut pelatihan," katanya.
Diantara jenis pelatihan itu seperti keterampilan otomotif, pemeliharaan pendingin udara untuk rumah tangga, desain grafis, menjahit dan berbagai keterampilan lain.
Para peserta juga dapat mengikuti pelatihan yang diberikan sesuai minat atau bakat yang dimiliki atau juga dapat disesuaikan dengan potensi atau peluang pasar.
"Melalui pelatihan ini diharapkan para peserta dapat dilirik perusahaan atau pemberi kerja sesuai kemampuan yang dimiliki. Namun yang lebih utama, mereka dapat membuka usaha mandiri atau menjadi wirausaha mandiri," demikian Mesliani Tara.
Baca juga: Seorang muncikari di Sampit terancam 15 tahun penjara
Baca juga: Kalteng Putra uji coba dengan tim lokal jelang hadapi Persipal Palu
Baca juga: 4.484 warga Palangka Raya terima BLT subsidi BBM