Sampit (ANTARA) - Pasar murah kembali digelar di Taman Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dan kembali disambut antusias masyarakat, bahkan sebagian besar bahan pokok yang dijual langsung habis hanya dalam waktu sekitar satu jam. 

"Kami bersyukur karena pasar penyeimbang dan pasar murah ini disambut antusias masyarakat. Mudah-mudahan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat, sekaligus dapat mengendalikan laju inflasi," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Fajrurrahman di Sampit, Minggu. 

Fajrurrahman didampingi Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Timur Alang Arianto, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Zulhaidir dan pejabat lainnya. 

Pasar murah dan pasar penyeimbang ini merupakan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur serta sejumlah agen dan distributor. 

Berbagai komoditas bahan pangan yang dijual murah yaitu gas elpiji tabung 3 kilogram, ikan, beras, minyak goreng, cabai, bawang, telur serta paket sembako murah. Paket sembako murah dan gas elpiji dijual dengan sistem kupon, sedangkan komoditas lainnya dijual langsung tanpa kupon. 

Dibuka pukul 09.00 WIB, sebagian besar bahan pangan yang dijual sudah habis satu jam kemudian. Yang tersisa hanya gas elpiji dan paket sembako lantaran penjualannya menggunakan kupon sehingga masih ada pemegang kupon yang belum datang. 

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mendistribusikan 2.000 paket sembako murah untuk warga Sampit. Setiap paket terdiri dari beras, minyak goreng dan gula. Nilainya Rp150.000 namun hanya dijual Rp50.000 karena disubsidi Rp100.000 per paket.

Paket sembako murah ini dijual dengan sistem kupon yang dibagikan melalui pemerintah kelurahan. Tujuannya agar tepat sasaran kepada warga tidak mampu yang benar-benar membutuhkan. 

Baca juga: Legislator Kotim imbau BLT BBM digunakan secara bijak

Pemerintah provinsi juga menyiapkan dua ton beras, terdiri dari satu ton beras lokal jenis Siam Epang dan satu ton beras jenis Impari 32. Penjualannya disubsidi Rp5.000 /kg.

Pemerintah provinsi juga memberi subsidi penjualan ikan patin dan ikan nila. Harganya lebih murah lebih dari 50 persen dari harga di pasaran. 

Sementara itu Pemerintah kabupaten Kotawaringin Timur memberikan subsidi bawang merah dari dengan harga jual dari Rp35.000 menjadi Rp25.000 /kg, cabai dari Rp68.000 menjadi Rp50.000 /kg. 

Selain itu juga ada telur ayam yang disiapkan sebanyak 1.000 set. Harga jualnya juga disubsidi sehingga turun dari Rp65.000 menjadi sekitar Rp50.000 per set. 

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur juga bekerjasama dengan para agen elpiji yang menyiapkan 1.600 elpiji tabung 3 kg. Harganya hanya Rp22.000 per tabung. 

"Jadi memang di Kabupaten Kotawaringin Timur ini penyumbang terbesar inflasi 0,51 persen itu ada di tabung elpiji, karenanya peran para agen diharapkan berkesinambungan sampai harga-harga bisa seimbang sesuai yang harapan pemerintah," tambah Fajrurrahman. 

Fajrurrahman menambahkan, sesuai arahan Bupati Kotawaringin Timur, intervensi pasar dalam rangka pengendalian inflasi akan dilakukan semaksimal mungkin. Pendanaannya menggunakan alokasi belanja tidak terduga (BTT) yang tersedia saat ini masih tersedia Rp4,6 miliar. 

Sementara itu, Asiah salah seorang warga mengaku sangat senang. Dia bisa membeli paket sembako murah setelah mendapat kupon dari Pemerintah Kelurahan Pasir Putih. 

"Saya baru pertama kali ini kebagian. Alhamdulillah ini sangat membantu bagi warga tidak mampu seperti kami karena harganya jauh lebih murah dibanding di pasar. Saya berharap ini semakin sering digelar karena sangat bermanfaat," demikian Asiah. 

Baca juga: DPRD Kotim dukung intervensi pasar untuk kendalikan inflasi

Baca juga: Operasi pasar di Sampit siapkan 1.600 tabung elpiji 3 kg

Baca juga: PMI Kotim perkuat kaderisasi sukarelawan

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024