Sampit (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah kembali berpartisipasi pada pasar murah di Taman Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur dan stan mereka termasuk paling diminati masyarakat.
"Beras dan minyak goreng ini kan yang sebenarnya bahan pokok. Ini yang kebutuhan pasti. Kalau yang lain seperti ikan dan lainnya itu masih ada pengganti lain. Kalau beras dan minyak goreng, pasti dibutuhkan," ujar Rahma, warga Sampit, Minggu.
Ini merupakan partisipasi kedua DKP Kalimantan Tengah dalam pasar murah di Taman Kota Sampit dalam bulan ini. Saat pasar murah pada Selasa (6/9) lalu, dinas ini juga hadir menyediakan beras dan minyak goreng.
Seperti sebelumnya, warga sudah menunggu penjualan dua komoditas ini. Sejak pagi, warga sudah antre di stan DKP Kalimantan Tengah meski pasar murah baru dibuka pukul 09.00 WIB. Warga takut kehabisan karena biasanya pembelinya cukup banyak.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah Riza Rahmadi mengatakan, kali ini pihaknya menyediakan dua ton beras yang terdiri dari satu ton beras lokal jenis Siam Epang dan satu ton beras jenis Impari 32. Sementara itu untuk minyak goreng, disiapkan sebanyak 700 liter.
Untuk beras Siam Epang 5 kg dijual Rp60.000 dan beras Impar 32 ukuran 5 kg dijual Rp45.000. Harga lebih murah dibanding di pasaran karena disubsidi oleh pemerintah sebesar Rp15.000.
Petugas di stan Dinas Ketahanan Pangan Kalteng harus bekerja cepat melayani ratusan warga yang berdesakan hendak membeli beras dan minyak goreng murah di pasar murah di Taman Kota Sampit, Minggu (18/9/2022). ANTARA/Norjani
Sementara itu untuk minyak goreng dijual dengan harga Rp12.000/liter karena disubsidi Rp3.000. Setiap pembeli diprioritaskan membeli sebanyak dua liter agar banyak pembeli yang bisa kebagian.
Riza Rahmadi yang didampingi Sub Koordinator Harga Pangan Muhammad Mujiono menambahkan, beras dan minyak goreng memang menjadi komoditas yang sangat diminati pembeli di pasar murah karena merupakan kebutuhan pokok.
"Kita juga fokus pada komoditi beras impari 32 (beras pulen) karena ini yang disukai masyarakat Kotim dan minyak goreng kemasan juga karena aneka gorengan naik yang juga penyumbang inflasi," kata Riza Rahmadi.
Sementara itu, warga berharap pasar murah, khususnya beras dan minyak goreng bisa digelar berkelanjutan karena dirasakan sangat membantu. Dua jenis kebutuhan pokok ini selalu dinanti warga agar bisa membeli dengan harga murah.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Fajrurrahman menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang telah membantu melalui pasar murah tersebut.
"Manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat kita. Ini kita upayakan berkesinambungan hingga harga kebutuhan pokok benar-benar stabil dan inflasi turun," demikian Fajrurrahman.
Baca juga: Bahan pokok pasar murah di Sampit habis dalam satu jam
Baca juga: Legislator Kotim imbau BLT BBM digunakan secara bijak
Baca juga: DPRD Kotim dukung intervensi pasar untuk kendalikan inflasi
"Beras dan minyak goreng ini kan yang sebenarnya bahan pokok. Ini yang kebutuhan pasti. Kalau yang lain seperti ikan dan lainnya itu masih ada pengganti lain. Kalau beras dan minyak goreng, pasti dibutuhkan," ujar Rahma, warga Sampit, Minggu.
Ini merupakan partisipasi kedua DKP Kalimantan Tengah dalam pasar murah di Taman Kota Sampit dalam bulan ini. Saat pasar murah pada Selasa (6/9) lalu, dinas ini juga hadir menyediakan beras dan minyak goreng.
Seperti sebelumnya, warga sudah menunggu penjualan dua komoditas ini. Sejak pagi, warga sudah antre di stan DKP Kalimantan Tengah meski pasar murah baru dibuka pukul 09.00 WIB. Warga takut kehabisan karena biasanya pembelinya cukup banyak.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah Riza Rahmadi mengatakan, kali ini pihaknya menyediakan dua ton beras yang terdiri dari satu ton beras lokal jenis Siam Epang dan satu ton beras jenis Impari 32. Sementara itu untuk minyak goreng, disiapkan sebanyak 700 liter.
Untuk beras Siam Epang 5 kg dijual Rp60.000 dan beras Impar 32 ukuran 5 kg dijual Rp45.000. Harga lebih murah dibanding di pasaran karena disubsidi oleh pemerintah sebesar Rp15.000.
Sementara itu untuk minyak goreng dijual dengan harga Rp12.000/liter karena disubsidi Rp3.000. Setiap pembeli diprioritaskan membeli sebanyak dua liter agar banyak pembeli yang bisa kebagian.
Riza Rahmadi yang didampingi Sub Koordinator Harga Pangan Muhammad Mujiono menambahkan, beras dan minyak goreng memang menjadi komoditas yang sangat diminati pembeli di pasar murah karena merupakan kebutuhan pokok.
"Kita juga fokus pada komoditi beras impari 32 (beras pulen) karena ini yang disukai masyarakat Kotim dan minyak goreng kemasan juga karena aneka gorengan naik yang juga penyumbang inflasi," kata Riza Rahmadi.
Sementara itu, warga berharap pasar murah, khususnya beras dan minyak goreng bisa digelar berkelanjutan karena dirasakan sangat membantu. Dua jenis kebutuhan pokok ini selalu dinanti warga agar bisa membeli dengan harga murah.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Fajrurrahman menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang telah membantu melalui pasar murah tersebut.
"Manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat kita. Ini kita upayakan berkesinambungan hingga harga kebutuhan pokok benar-benar stabil dan inflasi turun," demikian Fajrurrahman.
Baca juga: Bahan pokok pasar murah di Sampit habis dalam satu jam
Baca juga: Legislator Kotim imbau BLT BBM digunakan secara bijak
Baca juga: DPRD Kotim dukung intervensi pasar untuk kendalikan inflasi