Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Pers M. Agung Dharmajaya mengatakan dalam waktu dekat akan membahas kemungkinan memberikan penghormatan atau penghargaan kepada almarhum Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra saat puncak peringatan Hari Pers Nasional 2023 yang diadakan di Medan.
"Mungkin akan ada dengan konstituen di antaranya PWI dan mungkin ada (penghargaan), tapi saya belum tahu," kata Wakil Ketua Dewan Pers M. Agung Dharmajaya di Jakarta, Senin.
Ia menyampaikan terima kasih karena telah diingatkan perihal tersebut. Namun, kepastian pemberian penghargaan kepada Prof. Azyumardi Azra terlebih dahulu harus dibicarakan dengan para konstituen.
Tidak hanya itu, untuk memberikan penghormatan kepada Prof. Azra, Dewan Pers telah menyelenggarakan salat gaib. Selain itu, para pengurus juga akan melaksanakan tahlil yang diadakan secara hybrid.
Sementara itu, imam shalat gaib untuk almarhum Prof. Azyumardi Azra, KH. Muhammad Cholil Nafis mengatakan kematian merupakan peringatan bagi setiap umat manusia.
"Tanpa mengerti kapan akan dipanggil Allah, tidak karena tua atau muda kita harus siap menghadap Allah," pesan dia.
Dalam ceramahnya, Cholil Nafis menyakini Prof. Azyumardi Azra wafat dalam keadaan husnul khatimah dan mendoakan agar diberi tempat terbaik oleh sang maha pencipta.
Cholil mengatakan dengan berpulang-nya Prof. Azyumardi, Indonesia dan seluruh lapisan masyarakat merasa kehilangan. Hal itu juga menandakan semasa hidup almarhum merupakan orang baik.
"Beliau adalah orang. Ini kesaksian bahwa beliau adalah orang baik," kata dia.
"Mungkin akan ada dengan konstituen di antaranya PWI dan mungkin ada (penghargaan), tapi saya belum tahu," kata Wakil Ketua Dewan Pers M. Agung Dharmajaya di Jakarta, Senin.
Ia menyampaikan terima kasih karena telah diingatkan perihal tersebut. Namun, kepastian pemberian penghargaan kepada Prof. Azyumardi Azra terlebih dahulu harus dibicarakan dengan para konstituen.
Tidak hanya itu, untuk memberikan penghormatan kepada Prof. Azra, Dewan Pers telah menyelenggarakan salat gaib. Selain itu, para pengurus juga akan melaksanakan tahlil yang diadakan secara hybrid.
Sementara itu, imam shalat gaib untuk almarhum Prof. Azyumardi Azra, KH. Muhammad Cholil Nafis mengatakan kematian merupakan peringatan bagi setiap umat manusia.
"Tanpa mengerti kapan akan dipanggil Allah, tidak karena tua atau muda kita harus siap menghadap Allah," pesan dia.
Dalam ceramahnya, Cholil Nafis menyakini Prof. Azyumardi Azra wafat dalam keadaan husnul khatimah dan mendoakan agar diberi tempat terbaik oleh sang maha pencipta.
Cholil mengatakan dengan berpulang-nya Prof. Azyumardi, Indonesia dan seluruh lapisan masyarakat merasa kehilangan. Hal itu juga menandakan semasa hidup almarhum merupakan orang baik.
"Beliau adalah orang. Ini kesaksian bahwa beliau adalah orang baik," kata dia.