Kasongan (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, Tony Yosepta mengapresiasi sekaligus memberikan dukungan penuh terhadap program Smart City (Kota Cerdas) dalam rangka membangun jaringan telekomunikasi pada desa/kelurahan di daerah setempat.
"Terpilihnya Katingan sebagai 50 kabupaten/kota Kota Cerdas oleh pemerintah pusat diharapkan jaringan internet bisa dinikmati masyarakat yang ada di desa-desa," kata Tony di Kasongan, Senin.
Dikatakan, dengan terwujudnya program tersebut nantinya semua pelayanan kependudukan dari tingkat kota, kecamatan hingga ke desa/kelurahan lebih cepat terakses dengan memamfaatkan transformasi digital terintegrasi menggunakan kualitas internet yang baik.
"Semoga program Kota Cerdas mampu mengatasi lokasi yang blank spot dan lemah sinyal internet di wilayah Katingan," ucap legislator asal Partai Golkar ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfopersantik) Katingan Wim Ngantung menjelaskan, guna mendukung terwujudnya Kota Cerdas di Katingan, pemerintah pusat telah membangun 118 unit Base Transceiver Station atau menara telekomunikasi.
Dengan rincian 94 menara telekomunikasi sudah aktif dan 24 yang belum aktif. Kemudian 48 menara telekomunikasi lagi dalam tahap pembangunan dan 4 unit masih tahap survey awal. Selain itu juga telah dibangun infrastruktur jaringan internet menggunakan kabel fiber optik (serat optik) sepanjang hampir 162 Km.
Baca juga: Ketua DPRD Katingan apresiasi survei akreditasi RSUD Mas Amsyar Kasongan
Pada tahap awal jaringan internet serat optik terpasang di seluruh organisasi perangkat daerah dan di enam kantor kecamatan yang telah dialiri listrik PLN yakni Katingan Hilir, Tewang Sangalang Garing, Pulau Malan, Katingan Tengah, Tasik Payawan dan Kamipang. Jaringan internet serat optik tersebut terpusat di Dinas Kominfopersantik Katingan.
"Program Kota Cerdas tidak hanya dibangun pada daerah perkotaan saja tetapi juga menjangkau pedesaan melalui desa digital dan tidak meninggalkan kearifan lokal," terang dia.
Dia menjelaskan, pada tahun 2023 mendatang, Pemerintah Kabupaten Katingan melalui dinas yang dipimpinnya akan mulai memanfaatkan transformasi digital di desa-desa sebagai salah satu penguat Kota Cerdas.
"Dalam kurun waktu 2021-2024 akan dibangun menara telekomunikasi pada 108 desa/kelurahan se-Katingan yang masuk kategori lemah dan blank spot sinyal internet," demikian Wim Ngantung.
Baca juga: RSUD Mas Amsyar Kasongan didorong tingkatkan pelayanan
Baca juga: Jaringan internet serat optik di Katingan telah terpasang sepanjang 162 Km
"Terpilihnya Katingan sebagai 50 kabupaten/kota Kota Cerdas oleh pemerintah pusat diharapkan jaringan internet bisa dinikmati masyarakat yang ada di desa-desa," kata Tony di Kasongan, Senin.
Dikatakan, dengan terwujudnya program tersebut nantinya semua pelayanan kependudukan dari tingkat kota, kecamatan hingga ke desa/kelurahan lebih cepat terakses dengan memamfaatkan transformasi digital terintegrasi menggunakan kualitas internet yang baik.
"Semoga program Kota Cerdas mampu mengatasi lokasi yang blank spot dan lemah sinyal internet di wilayah Katingan," ucap legislator asal Partai Golkar ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfopersantik) Katingan Wim Ngantung menjelaskan, guna mendukung terwujudnya Kota Cerdas di Katingan, pemerintah pusat telah membangun 118 unit Base Transceiver Station atau menara telekomunikasi.
Dengan rincian 94 menara telekomunikasi sudah aktif dan 24 yang belum aktif. Kemudian 48 menara telekomunikasi lagi dalam tahap pembangunan dan 4 unit masih tahap survey awal. Selain itu juga telah dibangun infrastruktur jaringan internet menggunakan kabel fiber optik (serat optik) sepanjang hampir 162 Km.
Baca juga: Ketua DPRD Katingan apresiasi survei akreditasi RSUD Mas Amsyar Kasongan
Pada tahap awal jaringan internet serat optik terpasang di seluruh organisasi perangkat daerah dan di enam kantor kecamatan yang telah dialiri listrik PLN yakni Katingan Hilir, Tewang Sangalang Garing, Pulau Malan, Katingan Tengah, Tasik Payawan dan Kamipang. Jaringan internet serat optik tersebut terpusat di Dinas Kominfopersantik Katingan.
"Program Kota Cerdas tidak hanya dibangun pada daerah perkotaan saja tetapi juga menjangkau pedesaan melalui desa digital dan tidak meninggalkan kearifan lokal," terang dia.
Dia menjelaskan, pada tahun 2023 mendatang, Pemerintah Kabupaten Katingan melalui dinas yang dipimpinnya akan mulai memanfaatkan transformasi digital di desa-desa sebagai salah satu penguat Kota Cerdas.
"Dalam kurun waktu 2021-2024 akan dibangun menara telekomunikasi pada 108 desa/kelurahan se-Katingan yang masuk kategori lemah dan blank spot sinyal internet," demikian Wim Ngantung.
Baca juga: RSUD Mas Amsyar Kasongan didorong tingkatkan pelayanan
Baca juga: Jaringan internet serat optik di Katingan telah terpasang sepanjang 162 Km