Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat nilai ekspor di provinsi ini dari Januari hingga Agustus 2022 mencapai 3.840,74 juta dolar AS, atau alami kenaikan 98,81 persen dibandingkan Januari-Agustus 2021 yang hanya berkisar 1.931,91 juta dolar AS.
"Komoditas utama ekspor provinsi ini selama Januari-Agustus 2022 berasal dari bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati, serta bijih, kerak, dan abu logam yang mencapai 92,77persen, kata Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro di Palangka Raya, kemarin.
Meski begitu, lanjut dia, nilai komoditas ekspor di Kalteng selama Agustus 2022 yang secara keseluruhannya berasal dari non migas yang mencapai 505,66 juta dolar AS, mengalami penurunan sekitar 0,43 persen juka dibanding Juli 2022 mencapai 507,85 juta dolar AS.
Hasil tambang yang memiliki kontribusi paling besar (65,97 persen) terhadap total nilai ekspor Kalteng pada Agustus 2022 pun, turut alami penurunan sebesar 89,92 juta dolar AS atau 21,23 persen, dari 423,50 juta dolar AS menjadi 333,58 juta dolar AS pada Agustus 2022.
"Kalau untuk komoditas utama ekspor hasil tambang diantaranya batu bara, bijih zirkonium, bijih seng, bijih timbal, dan pasir zirkon," kata EKo.
Berdasarkan data BPS, komoditas utama ekspor Kalteng pada Agustus 2022 adalah batu bara untuk kelompok bahan bakar mineral, minyak kelapa sawit pada kelompok lemak dan minyak hewani atau nabati, bijih zirkonium di kelompok bijih, kerak, dan abu logam, emas bongkahan pada kelompok perhiasan atau permata, dan karet alam pada kelompok karet dan barang dari karet.
Dibanding bulan sebelumnya, terjadi peningkatan dan penurunan nilai ekspor pada sejumlah kelompok komoditas. Peningkatan nilai ekspor terbesar pada Agustus 2022 terjadi pada kelompok lemak dan minyak hewani/nabati yang mencapai 83,21 juta dolar AS (185,70 persen).
"Sementara itu, penurunan nilai ekspor terbesar terjadi pada kelompok bahan bakar mineral sebesar 86,77 juta dolar AS (21,61 persen)," kata Eko.
Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya (year on year), hampir semua golongan barang mengalami kenaikan nilai ekspor pada Agustus 2022, kecuali kelompok karet dan barang dari karet serta kelompok ampas atau sisa industri makan yang mengalami penurunan nilai ekspor.
Baca juga: NTP gabungan Kalteng selama September 2022 mencapai 115,98 persen
Kenaikan nilai ekspor terbesar terjadi pada kelompok bahan bakar mineral senilai 184,30 juta dolar AS (141,29 persen), diikuti oleh kelompok lemak dan minyak hewani/nabati senilai 53,57 juta dolar AS (71,95 persen).
Sementara itu, kelompok karet dan barang dari karet mengalami penurunan nilai ekspor terbesar senilai 1,71 juta dolar AS (13,23 persen). Secara kumulatif, Januari-Agustus 2022, ekspor Kalimantan Tengah didominasi oleh komoditas bahan bakar mineral berupa batu bara senilai 2.935,36 juta dolar AS (76,43 persen dari total nilai ekspor).
Selain itu, kelompok lemak dan minyak hewani/nabati dan kelompok bijih, kerak, dan abu logam memberikan kontribusi masing-masing sebesar 10,72 persen (411,71 juta dolar AS) dan 5,62 persen (216,04 juta dolar AS). Jika dilihat perkembangannya, total ekspor secara kumulatif mengalami peningkatan sebesar 98,81 persen, dari 1.931,91 juta dolar AS (Januari-Agustus 2021) menjadi 3.840,74 juta dolar AS (Januari-Agustus 2022).
Baca juga: Kalteng alami inflasi 1,19 persen selama September 2022
Baca juga: Nilai tukar petani di Kalteng pada Agustus 2022 alami kenaikan 4,43 persen
"Komoditas utama ekspor provinsi ini selama Januari-Agustus 2022 berasal dari bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati, serta bijih, kerak, dan abu logam yang mencapai 92,77persen, kata Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro di Palangka Raya, kemarin.
Meski begitu, lanjut dia, nilai komoditas ekspor di Kalteng selama Agustus 2022 yang secara keseluruhannya berasal dari non migas yang mencapai 505,66 juta dolar AS, mengalami penurunan sekitar 0,43 persen juka dibanding Juli 2022 mencapai 507,85 juta dolar AS.
Hasil tambang yang memiliki kontribusi paling besar (65,97 persen) terhadap total nilai ekspor Kalteng pada Agustus 2022 pun, turut alami penurunan sebesar 89,92 juta dolar AS atau 21,23 persen, dari 423,50 juta dolar AS menjadi 333,58 juta dolar AS pada Agustus 2022.
"Kalau untuk komoditas utama ekspor hasil tambang diantaranya batu bara, bijih zirkonium, bijih seng, bijih timbal, dan pasir zirkon," kata EKo.
Berdasarkan data BPS, komoditas utama ekspor Kalteng pada Agustus 2022 adalah batu bara untuk kelompok bahan bakar mineral, minyak kelapa sawit pada kelompok lemak dan minyak hewani atau nabati, bijih zirkonium di kelompok bijih, kerak, dan abu logam, emas bongkahan pada kelompok perhiasan atau permata, dan karet alam pada kelompok karet dan barang dari karet.
Dibanding bulan sebelumnya, terjadi peningkatan dan penurunan nilai ekspor pada sejumlah kelompok komoditas. Peningkatan nilai ekspor terbesar pada Agustus 2022 terjadi pada kelompok lemak dan minyak hewani/nabati yang mencapai 83,21 juta dolar AS (185,70 persen).
"Sementara itu, penurunan nilai ekspor terbesar terjadi pada kelompok bahan bakar mineral sebesar 86,77 juta dolar AS (21,61 persen)," kata Eko.
Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya (year on year), hampir semua golongan barang mengalami kenaikan nilai ekspor pada Agustus 2022, kecuali kelompok karet dan barang dari karet serta kelompok ampas atau sisa industri makan yang mengalami penurunan nilai ekspor.
Baca juga: NTP gabungan Kalteng selama September 2022 mencapai 115,98 persen
Kenaikan nilai ekspor terbesar terjadi pada kelompok bahan bakar mineral senilai 184,30 juta dolar AS (141,29 persen), diikuti oleh kelompok lemak dan minyak hewani/nabati senilai 53,57 juta dolar AS (71,95 persen).
Sementara itu, kelompok karet dan barang dari karet mengalami penurunan nilai ekspor terbesar senilai 1,71 juta dolar AS (13,23 persen). Secara kumulatif, Januari-Agustus 2022, ekspor Kalimantan Tengah didominasi oleh komoditas bahan bakar mineral berupa batu bara senilai 2.935,36 juta dolar AS (76,43 persen dari total nilai ekspor).
Selain itu, kelompok lemak dan minyak hewani/nabati dan kelompok bijih, kerak, dan abu logam memberikan kontribusi masing-masing sebesar 10,72 persen (411,71 juta dolar AS) dan 5,62 persen (216,04 juta dolar AS). Jika dilihat perkembangannya, total ekspor secara kumulatif mengalami peningkatan sebesar 98,81 persen, dari 1.931,91 juta dolar AS (Januari-Agustus 2021) menjadi 3.840,74 juta dolar AS (Januari-Agustus 2022).
Baca juga: Kalteng alami inflasi 1,19 persen selama September 2022
Baca juga: Nilai tukar petani di Kalteng pada Agustus 2022 alami kenaikan 4,43 persen