Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 446 siswa dari berbagai sekolah di seluruh provinsi di Indonesia mengikuti Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2022 yang diinisiasi oleh Kementerian Agama pada 10-14 Oktober 2022 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengaku bangga sebuah kompetisi sains nasional, yang juga diikuti oleh sekolah-sekolah umum, dapat digelar oleh Kemenag.
"Ini menjadi bukti bahwa anak madrasah telah berevolusi dari institusi tradisional menjadi sekolah berciri khas Islam yang handal pula dalam ilmu dan teknologi," ujar Yaqut saat membuka KSM 2022 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin.
Kompetisi yang mengambil tema “Mandiri Berprestasi Bangkitkan Negeri” akan memperlombakan 10 mata lomba, di antaranya Matematika Terintegrasi, IPA Terintegrasi, IPS Terpadu Terintegrasi, Biologi Terintegrasi, Fisika Terintegrasi, Kimia Terintegrasi, Ekonomi Terintegrasi, dan Geografi Terintegrasi.
KSM Nasional ini akan memperebutkan sejumlah tropi penghargaan dalam tiga kategori, yakni Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah. Di arena yang sama juga digelar Madrasah Young Researchers Supercamp dan Science Expo.
Baca juga: Siswi Ini Wakili Kalteng di Kompetisi Sains Nasional, Semoga Sukses!
Sementara itu, Direktur Jenderal pendidikan Islam Kemenag M. Ali Ramdhani mengatakan tujuan penyelenggaraan KSM 2022 ini secara umum adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan sains di madrasah secara komprehensif dan integratif.
"Kami menyadari pentingnya integrasi sains dan ilmu agama dalam membangun anak didik di masa depan," kata dia.
Berbeda dengan olimpiade sains biasa, KSM ini sifatnya menggali konsep yang ada dalam Islam dalam bentuk teknologi terapan. Hal ini agar siswa tetap mengkaji konsep keislaman dan sains secara holistk dan integratif.
"Kami berharap dari ananda yang bertanding, kejayaan Indonesia dapat diraih di masa depan," kata dia.
Baca juga: Pelajar Barut Ikuti Seleksi Kompetensi Sains Madrasah Tingkat Kalteng
Baca juga: Menteri Agama sebut pola pengasuhan di pesantren masih kurang
Baca juga: Menag ajukan penambahan kuota haji 2023
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengaku bangga sebuah kompetisi sains nasional, yang juga diikuti oleh sekolah-sekolah umum, dapat digelar oleh Kemenag.
"Ini menjadi bukti bahwa anak madrasah telah berevolusi dari institusi tradisional menjadi sekolah berciri khas Islam yang handal pula dalam ilmu dan teknologi," ujar Yaqut saat membuka KSM 2022 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin.
Kompetisi yang mengambil tema “Mandiri Berprestasi Bangkitkan Negeri” akan memperlombakan 10 mata lomba, di antaranya Matematika Terintegrasi, IPA Terintegrasi, IPS Terpadu Terintegrasi, Biologi Terintegrasi, Fisika Terintegrasi, Kimia Terintegrasi, Ekonomi Terintegrasi, dan Geografi Terintegrasi.
KSM Nasional ini akan memperebutkan sejumlah tropi penghargaan dalam tiga kategori, yakni Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah. Di arena yang sama juga digelar Madrasah Young Researchers Supercamp dan Science Expo.
Baca juga: Siswi Ini Wakili Kalteng di Kompetisi Sains Nasional, Semoga Sukses!
Sementara itu, Direktur Jenderal pendidikan Islam Kemenag M. Ali Ramdhani mengatakan tujuan penyelenggaraan KSM 2022 ini secara umum adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan sains di madrasah secara komprehensif dan integratif.
"Kami menyadari pentingnya integrasi sains dan ilmu agama dalam membangun anak didik di masa depan," kata dia.
Berbeda dengan olimpiade sains biasa, KSM ini sifatnya menggali konsep yang ada dalam Islam dalam bentuk teknologi terapan. Hal ini agar siswa tetap mengkaji konsep keislaman dan sains secara holistk dan integratif.
"Kami berharap dari ananda yang bertanding, kejayaan Indonesia dapat diraih di masa depan," kata dia.
Baca juga: Pelajar Barut Ikuti Seleksi Kompetensi Sains Madrasah Tingkat Kalteng
Baca juga: Menteri Agama sebut pola pengasuhan di pesantren masih kurang
Baca juga: Menag ajukan penambahan kuota haji 2023