Sampit (ANTARA) - Lomba pidato yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menjadi ajang bagi pemuda setempat mengungkapkan keprihatinan atas fenomena saat ini sekaligus harapan demi kebaikan di masa yang akan datang.
"Maraknya kasus korupsi di negara ini tentu menjadi keprihatinan kita bersama. Ini harus diatasi karena merugikan rakyat," kata Priscilia, salah seorang peserta lomba di Sampit, Selasa.
Peserta ini menyoroti berbagai kasus yang dinilai sangat merugikan masyarakat dan negara ini, mulai dari korupsi, narkoba dan kekerasan. Peran masyarakat, khususnya pemuda sangat dibutuhkan untuk membantu menekan kasus-kasus tersebut.
Seluruh pemuda, tanpa membeda-bedakan suku dan agama, diharapkan berperan demi perubahan bangsa ke arah yang lebih baik. Hal itu bisa dimulai dari mendisiplinkan diri sendiri.
"Salah satunya bisa kita mulai dengan membiasakan diri mematuhi aturan sekolah. Itu sudah merupakan salah satu bentuk kontribusi kita ke arah yang lebih baik," ujar Priscilia.
Annisa Kharisma, peserta lainnya menyoroti berbagai masalah serius yang mengancam generasi muda. Ancaman yang harus diwaspadai itu seperti pergaulan bebas dan narkoba.
"Pergaulan bebas dan narkoba sudah sangat memprihatinkan. Kita sebagai generasi muda juga harus mampu membentengi diri dari pergaulan-pergaulan yang melanggar norma agama, hukum dan budaya masyarakat kita," kata Nisa.
Peserta lainnya juga menyoroti berbagai masalah seperti ancaman radikalisme, pergaulan bebas, gangguan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa serta tantangan bagi pemuda untuk membangun daerah.
Baca juga: BMKG ingatkan waspadai potensi banjir pada dua puncak musim hujan
Lomba pidato bagi pemuda yang digelar untuk memperingati Sumpah Pemuda ke-94 ini diikuti 20 peserta yang terbagi pada kelompok pelajar putra dan pelajar putri tingkat SMA sederajat, serta kategori mahasiswa.
Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Fajrurrahman saat membuka lomba pidato tersebut menyambut baik lomba tersebut. Bahkan sebagai bentuk apresiasi, dia memberikan bonus Rp5 juta yang dibagikan kepada seluruh peserta.
"Pak Bupati sangat mendukung kegiatan ini. Kita mendorong agar melalui lomba ini juga bisa memunculkan karakter pemuda dan pemudi kita sehingga menjadi harapan keberlanjutan kepemimpinan di daerah dan negara ini," harap Fajrurrahman.
Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur, Wim RK Benung mengatakan, ada 20 peserta yang mengikuti lomba ini. Jumlah ini sedikit meningkat dibanding tahun lalu.
Ini merupakan rangkaian peringatan Sumpah Pemuda yang nantinya puncaknya dilaksanakan apel di halaman kantor bupati pada 28 Oktober nanti. Kegiatan ini juga sekaligus mendorong peran generasi muda dalam membentuk karakter bangsa.
"Ini agenda rutin tahunan kami. Mudah-mudahan nanti semakin banyak peserta yang berani ikut lomba ini. Kami berharap lomba serupa juga digelar di tingkat provinsi, bahkan sampai ke tingkat nasional," demikian Wim RK Benung.
Baca juga: KPU Kotim verifikasi faktual sembilan parpol nonparlemen
Baca juga: Legislator Kotim gencar serukan remaja hindari LGBT
Baca juga: RAPBD Kotim 2023 disampaikan ke DPRD, berikut komposisinya
"Maraknya kasus korupsi di negara ini tentu menjadi keprihatinan kita bersama. Ini harus diatasi karena merugikan rakyat," kata Priscilia, salah seorang peserta lomba di Sampit, Selasa.
Peserta ini menyoroti berbagai kasus yang dinilai sangat merugikan masyarakat dan negara ini, mulai dari korupsi, narkoba dan kekerasan. Peran masyarakat, khususnya pemuda sangat dibutuhkan untuk membantu menekan kasus-kasus tersebut.
Seluruh pemuda, tanpa membeda-bedakan suku dan agama, diharapkan berperan demi perubahan bangsa ke arah yang lebih baik. Hal itu bisa dimulai dari mendisiplinkan diri sendiri.
"Salah satunya bisa kita mulai dengan membiasakan diri mematuhi aturan sekolah. Itu sudah merupakan salah satu bentuk kontribusi kita ke arah yang lebih baik," ujar Priscilia.
Annisa Kharisma, peserta lainnya menyoroti berbagai masalah serius yang mengancam generasi muda. Ancaman yang harus diwaspadai itu seperti pergaulan bebas dan narkoba.
"Pergaulan bebas dan narkoba sudah sangat memprihatinkan. Kita sebagai generasi muda juga harus mampu membentengi diri dari pergaulan-pergaulan yang melanggar norma agama, hukum dan budaya masyarakat kita," kata Nisa.
Peserta lainnya juga menyoroti berbagai masalah seperti ancaman radikalisme, pergaulan bebas, gangguan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa serta tantangan bagi pemuda untuk membangun daerah.
Baca juga: BMKG ingatkan waspadai potensi banjir pada dua puncak musim hujan
Lomba pidato bagi pemuda yang digelar untuk memperingati Sumpah Pemuda ke-94 ini diikuti 20 peserta yang terbagi pada kelompok pelajar putra dan pelajar putri tingkat SMA sederajat, serta kategori mahasiswa.
Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Fajrurrahman saat membuka lomba pidato tersebut menyambut baik lomba tersebut. Bahkan sebagai bentuk apresiasi, dia memberikan bonus Rp5 juta yang dibagikan kepada seluruh peserta.
"Pak Bupati sangat mendukung kegiatan ini. Kita mendorong agar melalui lomba ini juga bisa memunculkan karakter pemuda dan pemudi kita sehingga menjadi harapan keberlanjutan kepemimpinan di daerah dan negara ini," harap Fajrurrahman.
Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur, Wim RK Benung mengatakan, ada 20 peserta yang mengikuti lomba ini. Jumlah ini sedikit meningkat dibanding tahun lalu.
Ini merupakan rangkaian peringatan Sumpah Pemuda yang nantinya puncaknya dilaksanakan apel di halaman kantor bupati pada 28 Oktober nanti. Kegiatan ini juga sekaligus mendorong peran generasi muda dalam membentuk karakter bangsa.
"Ini agenda rutin tahunan kami. Mudah-mudahan nanti semakin banyak peserta yang berani ikut lomba ini. Kami berharap lomba serupa juga digelar di tingkat provinsi, bahkan sampai ke tingkat nasional," demikian Wim RK Benung.
Baca juga: KPU Kotim verifikasi faktual sembilan parpol nonparlemen
Baca juga: Legislator Kotim gencar serukan remaja hindari LGBT
Baca juga: RAPBD Kotim 2023 disampaikan ke DPRD, berikut komposisinya