Muara Teweh (ANTARA) - PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) dan PT PLN (Persero) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk studi pengembangan sumber energi terbarukan dalam mendukung program ketahanan iklim pemerintah.
Kesepakatan kerja sama keduanya dilakukan dengan penandatanganan nota kesepahaman di sela acara State-Owned Enterprise (SOE) International Conference G20 disaksikan Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury di Nusa Dua, Badung, Bali, dalam keterangannya diterima di Muara Teweh, Selasa.
Studi bersama ini mencakup pengembangan Hydrogen, Ammonia sebagai sumber energi, pengembangan Carbon Captured Utilization and Storage (CCUS)/Carbon Captures Storage (CCS) serta pemanfaatan Well-Head Gas to Power.
Direktur Utama MedcoEnergi Hilmi Panigoro mengatakan penandatanganan ini adalah bagian dari strategi perubahan iklim perusahaan untuk memperluas portofolio energi terbarukan perseroan dan upaya mencapai menuju nol emisi karbon (zero emission) untuk Scope 1, Scope 2 pada 2050, dan Scope 3 pada 2060 yang sejalan dengan program transisi energi pemerintah.
"Jadi kerja sama ini adalah bagian strategi perubahan iklim kami untuk memperluas portofolio energi terbarukan dan upaya mencapai menuju nol emisi karbon," katanya.
Baca juga: Optimalisasi biaya dan pengembangan SDM, Medco raih penghargaan Subroto Award
Baca juga: Perangkat desa di kawasan Bangkanai studi banding ke Yogyakarta
Kesepakatan kerja sama keduanya dilakukan dengan penandatanganan nota kesepahaman di sela acara State-Owned Enterprise (SOE) International Conference G20 disaksikan Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury di Nusa Dua, Badung, Bali, dalam keterangannya diterima di Muara Teweh, Selasa.
Studi bersama ini mencakup pengembangan Hydrogen, Ammonia sebagai sumber energi, pengembangan Carbon Captured Utilization and Storage (CCUS)/Carbon Captures Storage (CCS) serta pemanfaatan Well-Head Gas to Power.
Direktur Utama MedcoEnergi Hilmi Panigoro mengatakan penandatanganan ini adalah bagian dari strategi perubahan iklim perusahaan untuk memperluas portofolio energi terbarukan perseroan dan upaya mencapai menuju nol emisi karbon (zero emission) untuk Scope 1, Scope 2 pada 2050, dan Scope 3 pada 2060 yang sejalan dengan program transisi energi pemerintah.
"Jadi kerja sama ini adalah bagian strategi perubahan iklim kami untuk memperluas portofolio energi terbarukan dan upaya mencapai menuju nol emisi karbon," katanya.
Baca juga: Optimalisasi biaya dan pengembangan SDM, Medco raih penghargaan Subroto Award
Baca juga: Perangkat desa di kawasan Bangkanai studi banding ke Yogyakarta