Pangkalan Bun (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) Kelas III Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah melakukan antisipasi tumpahan minyak dari KM Satya Kencana III yang karam di Perairan Kumai.
"Kami telah memasang oil boom untuk mengantisipasi adanya tumpahan minyak meluas di Sungai Kumai dari KM Satya Kencana III," kata Kepala KSOP Kelas IV Kumai Hary Suyanto di Kumai.
Dikatakan, saat ini sudah terlihat sekitar kapal karam adanya tumpahan minyak, tapi belum dipastikan apakah itu dari KM Satya Kencana III atau dari kendaraan yang masih berada di dalam kapal.
"Iya terlihat masih sedikit. Jadi, kami lakukan antisipasi kemungkinan tumpahan minyak yang lebih banyak dari insiden ini," ujarnya.
Dijelaskannya, kalau memang ada tumpahan minyak, pihaknya akan melakukan penyemprotan zat kimia yakni dispersan yang berguna untuk untuk menetralkan minyak yang tumpah ke perairan.
"Kalau kita semprotkan kimia dispersan tersebut, minyaknya nanti akan menjadi bisa, sehingga mudah untuk dilakukan pembersihan," ujarnya lagi.
Sementara itu, Manager Kantor Cabang Dharma Laut Utama Kumai Agus Suprianto mengatakan, bahwa saat ini tim dari kantor pusat Surabaya sudah ada di lokasi untuk melakukan pemeriksaan.
"Nanti kita akan konferensi pers kalau udah selesai ya," katanya singkat.
Baca juga: Kapal Satya Kencana III karam di Pelabuhan Kumai
Diketahui KM Satya Kencana III karam di Pelabuhan Panglima Utara, Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat pada Rabu dini (19/10) hari sekira pukul 02.15 WIB. Pada kejadian ini di dalam kapal masih ada ada 10 kendaraan yakni dua unit kendaraan kecil, delapan unit truk besar muatan sembako, dan satu truk besar tercebur.
kejadian tersebut dikarenakan satu unit truk besar pengangkut sayur nyangkut di pintu rampdoor, dan pada waktu bersamaan ada satu unit truk di dalamnya roboh menyebabkan kapal miring dan air masuk ke kapal.
Baca juga: Nelayan Kotim selamatkan lima ABK korban kapal karam
Baca juga: Kapal angkut ribuan ton semen diduga karam di laut Bima
"Kami telah memasang oil boom untuk mengantisipasi adanya tumpahan minyak meluas di Sungai Kumai dari KM Satya Kencana III," kata Kepala KSOP Kelas IV Kumai Hary Suyanto di Kumai.
Dikatakan, saat ini sudah terlihat sekitar kapal karam adanya tumpahan minyak, tapi belum dipastikan apakah itu dari KM Satya Kencana III atau dari kendaraan yang masih berada di dalam kapal.
"Iya terlihat masih sedikit. Jadi, kami lakukan antisipasi kemungkinan tumpahan minyak yang lebih banyak dari insiden ini," ujarnya.
Dijelaskannya, kalau memang ada tumpahan minyak, pihaknya akan melakukan penyemprotan zat kimia yakni dispersan yang berguna untuk untuk menetralkan minyak yang tumpah ke perairan.
"Kalau kita semprotkan kimia dispersan tersebut, minyaknya nanti akan menjadi bisa, sehingga mudah untuk dilakukan pembersihan," ujarnya lagi.
Sementara itu, Manager Kantor Cabang Dharma Laut Utama Kumai Agus Suprianto mengatakan, bahwa saat ini tim dari kantor pusat Surabaya sudah ada di lokasi untuk melakukan pemeriksaan.
"Nanti kita akan konferensi pers kalau udah selesai ya," katanya singkat.
Baca juga: Kapal Satya Kencana III karam di Pelabuhan Kumai
Diketahui KM Satya Kencana III karam di Pelabuhan Panglima Utara, Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat pada Rabu dini (19/10) hari sekira pukul 02.15 WIB. Pada kejadian ini di dalam kapal masih ada ada 10 kendaraan yakni dua unit kendaraan kecil, delapan unit truk besar muatan sembako, dan satu truk besar tercebur.
kejadian tersebut dikarenakan satu unit truk besar pengangkut sayur nyangkut di pintu rampdoor, dan pada waktu bersamaan ada satu unit truk di dalamnya roboh menyebabkan kapal miring dan air masuk ke kapal.
Baca juga: Nelayan Kotim selamatkan lima ABK korban kapal karam
Baca juga: Kapal angkut ribuan ton semen diduga karam di laut Bima