Sampit (ANTARA) - Lima orang anak buah kapal (ABK) Kapal Layar Motor Cinta Mulia I yang karam di muara Sungai Mentaya Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Kamis (4/8), berhasil diselamatkan oleh nelayan yang sedang mencari ikan di sekitar lokasi kejadian.
"Alhamdulillah semua ABK berhasil diselamatkan. Kami belum tahu apa penyebabnya," kata pimpinan agen KLM Cinta Mulia I, Andra di Sampit, Jumat.
Kapal kayu itu bertolak dari Sampit hendak menuju Semarang dengan membawa muatan bungkil sawit. Saat kawasan muara, kapal melabuh jangkar sebelum melanjutkan perjalanan.
Tanpa diduga air laut masuk dengan cepat, padahal kondisi laut cukup tenang. Upaya membuang air menggunakan mesin pompa tidak membuahkan hasil sehingga kapal akhirnya karam.
Untungnya saat kejadian, ada sejumlah kapal nelayan yang berada di sekitar lokasi kejadian. Para nelayan langsung memberi pertolongan dan mengevakuasi lima ABK itu ke Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit.
Baca juga: Bupati Kotim perintahkan Satpol PP pantau rumah tanpa bendera
"Kondisi laut saat kejadian cukup normal. Kami bersyukur dan berterima kasih karena seluruh ABK bisa dievakuasi dengan selamat," kata Andra.
Kejadian itu kemudian diinformasikan kepada petugas. Pihak Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pos Sampit dan KSOP juga langsung menindaklanjuti laporan tersebut, namun korban sudah dievakuasi dengan selamat.
Sementara itu Kepala Pos SAR Sampit, Indra Saputra yang dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada Kamis (4/8) sekitar pukul 07.30 WIB.
"Kemarin kita dapat informasinya. Untuk semua ABK sudah dievakuasi dan dalam keadaan selamat," demikian Indra.
Sementara itu berdasarkan prakiraan cuaca yang dirilis Stasiun Meteorologi Haji Asan Kotawaringin Timur pada Kamis (4/8) kemarin ketinggian gelombang berkisar satu hingga dia meter pada siang dan malam hari.
Baca juga: Kejati Kalteng dan BPN Kotim koordinasi penyelesaian pembangunan SUTT
Baca juga: Petani di Kotim tunda masa tanam akibat ribuan hektare lahan terendam
Baca juga: Bapas Sampit sosialisasi di sekolah cegah remaja terlibat tindak pidana
"Alhamdulillah semua ABK berhasil diselamatkan. Kami belum tahu apa penyebabnya," kata pimpinan agen KLM Cinta Mulia I, Andra di Sampit, Jumat.
Kapal kayu itu bertolak dari Sampit hendak menuju Semarang dengan membawa muatan bungkil sawit. Saat kawasan muara, kapal melabuh jangkar sebelum melanjutkan perjalanan.
Tanpa diduga air laut masuk dengan cepat, padahal kondisi laut cukup tenang. Upaya membuang air menggunakan mesin pompa tidak membuahkan hasil sehingga kapal akhirnya karam.
Untungnya saat kejadian, ada sejumlah kapal nelayan yang berada di sekitar lokasi kejadian. Para nelayan langsung memberi pertolongan dan mengevakuasi lima ABK itu ke Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit.
Baca juga: Bupati Kotim perintahkan Satpol PP pantau rumah tanpa bendera
"Kondisi laut saat kejadian cukup normal. Kami bersyukur dan berterima kasih karena seluruh ABK bisa dievakuasi dengan selamat," kata Andra.
Kejadian itu kemudian diinformasikan kepada petugas. Pihak Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pos Sampit dan KSOP juga langsung menindaklanjuti laporan tersebut, namun korban sudah dievakuasi dengan selamat.
Sementara itu Kepala Pos SAR Sampit, Indra Saputra yang dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada Kamis (4/8) sekitar pukul 07.30 WIB.
"Kemarin kita dapat informasinya. Untuk semua ABK sudah dievakuasi dan dalam keadaan selamat," demikian Indra.
Sementara itu berdasarkan prakiraan cuaca yang dirilis Stasiun Meteorologi Haji Asan Kotawaringin Timur pada Kamis (4/8) kemarin ketinggian gelombang berkisar satu hingga dia meter pada siang dan malam hari.
Baca juga: Kejati Kalteng dan BPN Kotim koordinasi penyelesaian pembangunan SUTT
Baca juga: Petani di Kotim tunda masa tanam akibat ribuan hektare lahan terendam
Baca juga: Bapas Sampit sosialisasi di sekolah cegah remaja terlibat tindak pidana