Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan suhu udara di Nusa Tenggara Barat (NTB) sangat dipengaruhi kondisi topografi wilayah, sehingga suhu malam hari di wilayah Gunung Rinjani mencapai 0 hingga satu derajat Celcius.

"Suhu di wilayah NTB terasa lebih dingin, jika wilayah itu semakin tinggi, suhu udara akan semakin dingin," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Zaenudin Abdul Majid Lombok Ardha Chandra Dewi dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Minggu.

Baca juga: BMKG: Suhu di Gunung Rinjani NTB mencapai 19-22 derajat Celcius

Seperti di kawasan Gunung Rinjani, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, dengan ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), wajar di area gunung tersebut berada pada suhu 0 hingga satu derajat Celsius.

"Sebab, setiap 100 meter terjadi penurunan suhu udara," katanya.

BMKG mengimbau para pendaki Gunung Rinjani memperhatikan kondisi tubuh atau kesehatan sebelum mendaki, karena suhu yang mencapai 0-1 derajat Celcius bisa menyebabkan hipotermia. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya hal yang tidak diinginkan pada saat melakukan pendakian.

"Kalau mau mendaki, warga harus menjaga kekebalan tubuh atau kesehatan," katanya.

Baca juga: BMKG: Suhu di kaki Gunung Rinjani 12 derajat Celsius

Baca juga: Sandiaga tegaskan berwisata harus menyenangkan, aman, dan nyaman

Sementara itu, Gardena Asvitasari, warga Desa Gemel, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah mengatakan suhu udara pada malam hari pada awal musim hujan ini cukup dingin bila dibandingkan dengan sebelumnya. Bahkan, pada dini hari angin yang berhembus terasa dingin ketika keluar rumah untuk melaksanakan shalat Subuh. "Dingin sekali saat pagi hari," katanya.

Pewarta : Akhyar Rosidi
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024